tag:blogger.com,1999:blog-49852807333824252442024-03-13T12:16:09.954+07:00Karya RimbawanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.comBlogger113125tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-90066807847172580662016-12-21T10:58:00.003+07:002016-12-22T14:12:55.713+07:00Pengertian Hutan | Hutan adalah<div id="post13944310563232425662" style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGzIu5dREbTCCi7U2xB7Uq6TSN06tRKscLnzKFnKyhedqW5mTKbGS0thx_KM6ObG-hSVBarKwl_uGKoy3vhuJPw7hGJIHK1Iut3ZzlsJUtrao03Z6Zr2lTyq_HTszSCQ8Iikli5C0DzzFT/s1600/6eab00d1d2f8c43b05b1da7c0e47c506+%2528FILEminimizer%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGzIu5dREbTCCi7U2xB7Uq6TSN06tRKscLnzKFnKyhedqW5mTKbGS0thx_KM6ObG-hSVBarKwl_uGKoy3vhuJPw7hGJIHK1Iut3ZzlsJUtrao03Z6Zr2lTyq_HTszSCQ8Iikli5C0DzzFT/s640/6eab00d1d2f8c43b05b1da7c0e47c506+%2528FILEminimizer%2529.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;"><br /></span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;"><span style="color: #252525; font-size: 14px;">Dalam bahasa-bahasa di Indonesia, pengertian hutan juga merujuk kepada aneka hal yang bersifat liar (</span><i style="color: #252525; font-size: 14px; text-align: start;">wild</i><span style="color: #252525; font-size: 14px;">), tumbuh sendiri atau tidak dipelihara (</span><i style="color: #252525; font-size: 14px; text-align: start;">natural</i><span style="color: #252525; font-size: 14px;">), atau untuk menekankan sifat-sifat liar dari sesuatu. Nama-nama hewan yang diimbuhi dengan kata ‘hutan’ menunjukkan pengertian tersebut, misalnya </span>anjing hutan<span style="color: #252525; font-size: 14px;">, </span>ayam hutan<span style="color: #252525; font-size: 14px;">, </span>babi hutan<span style="color: #252525; font-size: 14px;">, </span>kambing hutan<span style="color: #252525; font-size: 14px;">, dll.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;"><span style="color: #252525; font-family: inherit; font-size: 14px;"><br /></span></span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. </span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="color: #333333; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit;">Definisi hutan yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputi: </span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: inherit;">Suatu kesatuan ekosistem </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berupa hamparan lahan </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Mampu memberi manfaat secara lestari </span></li>
</ol>
<span style="color: #333333; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit;">Keempat ciri pokok dimiliki suatu wilayah yang dinamakan hutan, merupakan rangkaian kesatuan komponen yang utuh dan saling ketergantungan terhadap fungsi ekosistem di bumi. Eksistensi hutan sebagai subekosistem global menenpatikan posisi penting sebagai paru-paru dunia (Zain 1996).</span><br />
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomassa yang terdapat di dalam hutan berbentuk kayu, dahan, daun, akar, dan sampah hutan (serasah), hewan, dan jasad renik. Biomassa ini merupakan hasil fotosintesis berupa selullosa, lignin, gula bersama dengan lemak, pati, protein, damar, fenol, dan berbagai unsur lain yg dibutuhkan tumbuhan melalui perakaran. Biomassa inilah yang merupakan kebutuhan makhluk di atas bumi melalui mata rantai antara binatang dan manusia dalam proses kebutuhan CO2 yang diikat dan O2 yang dilepas. </span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Secara sederhana, hutan ahli kehutanan mengartikan hutan sebagai suatu komunitas biologi yang didominasi oleh pohon-pohonan tanaman keras. Sedangkan menurut UU No. 5 tahun1967, hutan diartikan sebagai lapangan pertumbuhan pohon-pohon yang secara menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. </span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Hutan diartikan sebagai suatu asosiasi sehingga antara jenis pohon yang satu dan jenis pohon lain yang terdapat di dalamnya akan saling tergantung. Jenis-jenis tanaman yang tidak menyukai sinar matahari penuh tentu memerlukan perlindungan dari tanaman yang lebih tinggi dan suka akan sinar matahari penuh. </span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Tanaman yang suka sinar matahari penuh akan memperoleh keuntungan dari tanaman yang hidup di bawahnya karena mampu menjaga kelembaban dan suhu yang diperlukan oleh tanaman tinggi tersebut. Cahaya matahari yang sampai di lantai hutan tropika secara menyeluruh adalah sebesar 1,0%-1,7% yang dihitung berdasarkan waktu (jam). Pada pukul 12.00 (siang), saat matahari datang tegak lurus sebesar 100%, maka sinar akan sampai di lantai hutan sebesar 0%-1%. Pada pukul 15.00 saat sinar matahari condong 450, maka sebesar 67% sinar akan sampai di lantai hutan adalah 0%-0,5 %. Pada pukul 16.00 sinar matahari condong 300, kekuatan sebesar 44% sinar matahari yang akan sampai di lantai hutan adalah sebesar 0%-0,2% Selain terjadi ketergantungan, di dalam hutan akan terjadi pula persaingan antar anggota-anggota yang hidup saling berdekatan, misalnya persaingan di dalam penyerapan unsur hara, air, sinar matahari ataupun tempat tumbuh. Persaingan ini tidak hanya terjadi pada tumbuhan saja, tetapi juga pada binatang. </span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #333333; font-family: inherit; text-align: start;">Hutan merupakan suatu ekosistem natural yang telah mencapai keseimbangan klimaks dan merupakan komunitas tumbuhan yang paling besar yang mampu pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya sejauh tidak melampaui batas-batas yang dapat ditoleransi.</span></span></div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;">Bagian Bagian Hutan</span></div>
<div style="color: #333333; font-style: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 13px;">Untuk dapat mempelajari hutan kita perlu mengetahui apa sih yang ada di dalam hutan itu sendiri. Agar lebih</span> mudah mempelajari, seandainya kita membuat sebuah irisan membujur dari atas sampai bawah penampang hutan maka akan kita dapatkan 3 bagian dari hutan. </span></div>
<div style="color: #333333; font-style: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;">Bagian tersebut adalah</span></div>
<div style="color: #333333; font-style: inherit; font-weight: inherit;">
<ol>
<li><span style="font-family: inherit;">Bagian atas dimulai ujung atas pohon sampai permukaan tanah, </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Bagian kedua yaitu bagian permukaan tanah </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Bagian terakhir adalah bagian under ground atau di dalam tanah.</span></li>
</ol>
</div>
<div style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">
<span style="font-family: inherit;">Hutan dapat di bagi menjadi :</span></div>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<ol><span style="font-family: inherit;">
<li>Menurut Asal</li>
<li>Menurut cara permudaan</li>
<li>Menurut sususan jenis</li>
<li>Menurut umur</li>
<li>Berdasarkan letak geografis</li>
<li>Berdasarkan sifat-sifat musim</li>
<li>Berdasarkan ketinggian tempat</li>
<li>Berdasarkan keadaan tanah</li>
<li>Berdasarkan jenis pohon yang dominan</li>
<li>Berdasarkan sifat pembuatan</li>
<li>berdasarkan Fungsi dan tujuan pengelolaan</li>
</span></ol>
<span style="font-family: inherit;">
</span>
<br />
<div>
<span style="font-family: inherit;">Hutan juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :</span></div>
<div>
<ol>
<li><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan Biogeografi</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan Iklim</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan Sifat Tanah</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan Pemanfaatan Lahan</span></li>
</ol>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-38651393216534132432016-12-20T15:49:00.001+07:002016-12-20T15:49:06.359+07:00Ribut dengan Istri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi43mugc2MYfnIXynJVetZpblTQEBn2W5KMJU-kYf9g2sovYQbbQvmq2amNFt16zZQBfOCLnQrqpqKxcmLX7vF_dz-_AJVsrINthqECes1ZDhE0V0PH8TE37j7N41-zuMwPGZZr8zwY9WrA/s1600/149930_620+%2528FILEminimizer%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi43mugc2MYfnIXynJVetZpblTQEBn2W5KMJU-kYf9g2sovYQbbQvmq2amNFt16zZQBfOCLnQrqpqKxcmLX7vF_dz-_AJVsrINthqECes1ZDhE0V0PH8TE37j7N41-zuMwPGZZr8zwY9WrA/s1600/149930_620+%2528FILEminimizer%2529.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="color: #333333; text-align: justify;">Sudah dua hari Edwin marahan sama istrinya. Kalau sudah marahan begini, biasanya mereka tidak saling tegur, apalagi saling bicara. Memasuki hari kelima marahan, Edwin tetap enggan bicara, apalagi istrinya tetap ogah ngomong.</span><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><span style="color: #333333; text-align: justify;">Tapi celakanya besok pagi Edwin ada janji penting. Artinya, besok dia harus bangun pagi. Padahal Edwin paling sulit bangun pagi. Karena mereka masih marahan, sedangkan besok harus bangun pagi, maka dia cari akal bagaimana caranya supaya istrinya mau membangunkannya, tapi tanpa harus berbicara dengan istrinya.</span><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><span style="color: #333333; text-align: justify;">Edwin mengambil secarik kertas dan ditulisnya pesan untuk istrinya, "Besok pagi saya ada rapat, tolong bangunin jam 6!". Diletakkannya kertas itu di atas meja rias istrinya, kemudian dia langsung tidur. Ketika keesokan paginya ia bangun, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Alangkah murkanya Edwin, karena ia tidak dibangunkan istrinya.</span><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><br style="color: #333333; text-align: justify;" /><span style="color: #333333; text-align: justify;">Masih dalam keadaan kecewa dan emosi, ia menghampiri meja rias istrinya. Di situ ia menemukan secarik kertas yang sudah ditulis istrinya, "Bangun ... bangun, sudah jam 6 pagi!!"</span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-79863029803468580762016-12-20T15:41:00.000+07:002016-12-20T15:41:03.710+07:00Karet Karetan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRGttuFeqwJICJo_JSd3iTKynEvlZb3mT8CSz7SBkm07k50v6JHGKd-1uHDdywCyQ71ki2onCwlda98iWxYWy5bI9BBhZQKE986dY-1lTBSvuce0GHHfNziv7dE4_WRWPS2dzyxJ2ZAsFn/s1600/500disposable-font-b-latex-b-font-font-b-gloves-b-font-font-b-medical-b-font+%2528FILEminimizer%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRGttuFeqwJICJo_JSd3iTKynEvlZb3mT8CSz7SBkm07k50v6JHGKd-1uHDdywCyQ71ki2onCwlda98iWxYWy5bI9BBhZQKE986dY-1lTBSvuce0GHHfNziv7dE4_WRWPS2dzyxJ2ZAsFn/s1600/500disposable-font-b-latex-b-font-font-b-gloves-b-font-font-b-medical-b-font+%2528FILEminimizer%2529.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di ruang operasi rumah sakit, seorang dokter bedah melihat Mukidi yang akan dioperasi kelihatan gelisah. Untuk menenangkannya, Mukidi diajak bercanda.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dokter: “Bapak tau cara membuat sarung tangan karet yang sedang saya pakai ini?”</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mukidi: “Tidak dok.” (Sambil memberi isyarat dengan tangannya).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dokter: “Begini Pak. Karet mentah direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan. Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini.”</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mukidi: (Tersenyum mendengar penjelasan sang dokter).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">(Beberapa saat kemudian ).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mukidi: (Tertawa terpingkal-pingkal).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dokter: (Heran) “Mengapa Anda tertawa seperti itu?”</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mukidi: “Dengar cerita dokter tadi, saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat kondom.”</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; margin-bottom: 1.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dokter: (Bengong).</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-56869687250206693962016-01-26T13:51:00.001+07:002016-01-26T13:51:50.364+07:00Fenomena Kelangkaan Populasi Murai Batu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; clear: left; color: #333333; float: left; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 18px; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; position: relative;">
<img height="268" src="https://kicauan.files.wordpress.com/2012/12/murai-batu-borneo.jpg" width="320" /></h3>
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 18px; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="font-size: 14.85px; line-height: 1.4;">Tingkat kelangkaan Murai Batu di Indonesia sudah memasuki keadaan kritis, kepunahan menjadi gambaran ke depan jika keadaan ini tidak segera ditanggulangi. Kawasan daerah penyebaran populasi burung Murai Batu seperti : Kalimantan, Sumatera, Lampung, Jawa, Bangka Belitung sudah menunjukkan pengurangan populasi yang sangat signifikan. Bahkan untuk di pulau bangka sendiri jenis murai batu hampir sudah tidak tampak lagi di alam liar, jikapun ada itu di daerah pedalaman yang terpencil jauh dari jangkauan manusia.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-9210824567060980257" itemprop="description articleBody" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: 1.4; position: relative; width: 578px;">
<br />
Kelangkaan yang terjadi menjadikan kenaikan harga burung Murai Batu tidak tanggung-tanggung melonjak naik. Beberapa penjual Murai Batu banyak yang menerima Murai Batu hasil tangkapan liar hutan dengan harga sampai jutaan, walaupun kondisi burung masih belum stabil. Itu dikarenakan apabila nanti Murai Batu tangkapan liar tersebut sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan dan suara kicauan sudah terlatih maka harganya bisa mencapai puluhan jutaan rupiah. Untuk memastikan hal itu anda dapat mengamati di beberapa toko online yang menjual Murai Batu seperti toko bagus, berniaga dan lainnya, pasti Murai Batu yang dijual harganya rata-rata kisaran di atas satu juta. Banyak faktor memang yang penyebab kelangkaan Murai Batu tersebut :<br />
<br />
<ul style="line-height: 1.4; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;">
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Perburuan Liar<br /><br />Keeksotisan karisma yang dimiliki Murai Batu menjadi alasan tingginya perburuan terhadap burung jenis ini di alam liar, perburuan dilakukan tidak hanya terhadap Murai Batu dewasa tetapi anakan murai batu yang masih dalam sangkar juga menjadi sasaran. Jumlah Murai Batu di alam liar yang sedikit membuat perkembangbiakan burung jenis ini menjadi sangat lambat.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkIrDk9hnCi47b0XlMPc0ry9aFGzjAydk9nP0Ocl4IOeGq06AzSb0PmtMgNSMOi-1-xIafLQUcwRzFCdv_2F-XyrTunFFSq2LAU8FRFlmKmNIjqXdwa_SGBIuhlVEFuNVhyQdTcedyOx8/s1600/populasimuraibatu.jpg" imageanchor="1" style="color: #66cc66; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkIrDk9hnCi47b0XlMPc0ry9aFGzjAydk9nP0Ocl4IOeGq06AzSb0PmtMgNSMOi-1-xIafLQUcwRzFCdv_2F-XyrTunFFSq2LAU8FRFlmKmNIjqXdwa_SGBIuhlVEFuNVhyQdTcedyOx8/s320/populasimuraibatu.jpg" style="border: none; position: relative;" /></a></li>
<br />
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Perdagangan Ilegal<br /><br />(http://aceh.tribunnews.com/2013/02/03/600-murai-gagal-diselundupkan) merupakan bukti yang real perdagangan ilegal di Indonesia masih tinggi, meskipun Murai Batu termasuk ke dalam satwa yang dilindungi undang-undang namun ketidakpedulian banyak pihak menyebabkan perdagangan Ilegal terhadap burung Murai Batu kerap kali terjadi.</li>
<br />
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Rusaknya Ekosistem Hutan<br /><br />Penebangan liar, pembakaran Hutan, serta pengalihfungsian hutan menjadi pemukiman penduduk menjadikan ekosistem tempat tinggal bagi Murai batu dan hewan lainnya menjadi terancam. Tidak tersedianya tempat yang aman mengakibatkan daerah populasi Murai Batu sulit diketahui keberadaannya.</li>
<br />
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Kurangnya pelestarian<br /><br />Segala macam faktor penyebab kelangkaan Murai Batu faktanya tidak diiringi dengan keseimbangan langkah untuk menanggulanginya. Penangkaran-penangkaran Murai Batu untuk setiap Provinsi di Indonesia rasanya bisa dihitung jari, tidaklah heran apabila kelangkaanpun menyerang jenis Murai Batu.</li>
</ul>
<br />
Kelangkaan yang terjadi merupakan keadaan yang tidak baik apabila tidak segera diambil langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Salah satu langkah konkret yang dapat kita lakukan adalah dengan terus menjaga kelestarian Murai Batu di alam liar agar tetap berkembang biak dengan baik. Adanya peraturan pemerintah terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk Murai Batu sudah sepatutnya kita dukung dengan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang membawa Murai Batu ke dalam kelangkaan. Semoga ke depan Murai Batu bisa terus lestari dan tetap terjaga untuk meramaikan jenis burung kicauan di Indonesia.<br />
<br />
Oleh : Roma Doni</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-5612927072954088042015-12-08T23:55:00.001+07:002015-12-08T23:57:10.232+07:00Orang Hutan Nan Malang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</h2>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Percayakah kamu<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>kalau orangutan bisa punah ? saya pribadi percaya orangutan di Indonesia akan punah, jika tidak ada usaha untuk melestarikannya. Mengapa seperti itu??mari kita bahas lebih lanjut ^^</span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Pertama-tama ada hal yang ingin saya sampaikan sebelum kita membahas tentang Orangutan lebih lanjut.</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; clear: both; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6q367dJIjQuT5xAdoRt5O55flJP70AYkPGA4hAPrhnql2XvCa-FSD8h0qAX-gOBFPLQl4GY_3nNC-M5nUZb0VAbC617u_zlez-oKTBFdnmD91-BBTh-fLcIJmIdVckFtA7J7G-vtcEvMf/s1600/orang+hutan.jpg" style="border: 0px; color: #2164a8; margin: 0px 1em; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6q367dJIjQuT5xAdoRt5O55flJP70AYkPGA4hAPrhnql2XvCa-FSD8h0qAX-gOBFPLQl4GY_3nNC-M5nUZb0VAbC617u_zlez-oKTBFdnmD91-BBTh-fLcIJmIdVckFtA7J7G-vtcEvMf/s1600/orang+hutan.jpg" style="border: 0px;" /></span></a></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><u><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kenapa Saya Ingin Memberitahu Hal Ini Kepada Kalian??</span></span></u></b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orangutan Terancam Punah – Mungkin banyak orang yang berpendapat seperti ini “</span><i><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ah buat apa mengetahui hal seperti itu,sepertinya tidak terlalu penting. Toh,kita cuma mengetahui tanpa bisa berbuat apa-apa</span></i><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“. Nah sekarang saya tidak berbicara dengan orang seperti ini. Tandanya dia tidak mempunyai kesadaran akan alam. Kenapa penting hal ini penting bagi kita semua?? Populasi Orangutan di Indonesia terancam punah,jika tidak ada solusi untuk melestarikannya. Penyebabnya terutama akibat perburuan liar secara besar-besaran dan pembukan lahan di hutan tempat habitat Orangutan tinggal. Sehingga membuat Orangutan setiap tahunnya mengalami penurunan. Saya ingin berbagi akan hal ini,agar kita semua mempunyai kesadaran yang tinggi untuk berusaha menjaga alam ini dengan baik. Bukan hanya untuk Orangutan,tapi untuk segala hal. Ingat suatu hal,bahwa setiap tindakan/perbuatan yang kita lakukan terutama untuk alam,pasti mempunyai dampak. Mungkin saja dampak negatif atau positif. Ketika hal yang kita lakukan berdampak negatif,maka kita harus mencari solusi untuk menutupi/meminilisir dampak tersebut.</span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><u><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berapa Jumlah Populasi Orangutan Sekarang???</span></span></u></b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Populasi orangutan di sumatra hanya sekitar 6.500 ekor dan dikalimantan hanya sekitar 20.000 ekor.jumlah ini turun 50% dibanding dengan dekade sebelumnya. Orang utan diperkirakan akan punah sekitar dua dekade yang akan datang. Prediksi ini didasarkan pada laporan lembaga UN(2007) yang menyebut pada tahun 2022 habitat (tempat hidup) orangutan mengalami kerusakan sekitar 98%. </span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Populasi orang hutan kalimantan(pongo pygmaeus) pada tahun 2008 jelas lebih besar,yakni sekitar 54.000 tetapi populasi ini juga mengalami penurunan yang cepat sehingga diklasifikasikan sebagai species terancam punah atau<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><i><span style="border: 0px; color: red; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">endengered species</span></i><i><span style="border: 0px; color: orange; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">. </span></i><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dengan kehilangan 1% saja dari orang utan betina setiap tahun karna perburuan atau sebab-sebab kematian tidak wajar akan tetap menempatkan populasi ini bergerak kearah kepunahan secara permanen.</span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apa Penyebabnya??</span></span></b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Beberapa penyebab orangutan mengalami krisis kepunahan antara lain:</span></b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span></b></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pembantaian dan pembunuhan orang utan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perburuan, penangkapan dan perdagangan Orangutan untuk hewan <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">peliharaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kerusakan hutan Indonesia 28 juta hektar,seluas negara Filipina.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penambahan hutan yang tak terkendali untuk perkebunan sawit dituding <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">sebagai penyebab nomor satu deforestasi<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><u1:p></u1:p><u1:p></u1:p><u1:p></u1:p><u1:p></u1:p><u1:p></u1:p></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0in 0.25in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">5)<span style="border: 0px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orang hutan dianggap hama sawit<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apa Yang Bisa Kita Lakukan??</span></span></b><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Banyak upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan memperbaiki krisis kepunahan orang hutan di indonesia,antara lain:</span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mendukung konservasi Orangutan Melalui progam WWF-INDONESIA ( THE WORLD WIDE FUND FOR NATURE INDONESIA). Situsnya bisa kalian klik >></span><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.wwf.or.id/cara_anda_membantu/bertindak_sekarang_juga/supporterwwf/about_supporter/sahabat_orangutan/" style="border: 0px; color: #2164a8; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Disini</a></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt -0.25in; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bagi Orangutan<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt -0.25in; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pembangunan yang berkawasan lingkungan<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt -0.25in; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">5)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">6)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melakukan usaha pelestarian hutan<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">7)<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melakukan usaha pelestarian hewan</span></span></div>
</div>
<span style="border: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-32857821752976318162014-10-21T22:43:00.002+07:002014-10-21T22:46:49.293+07:00KEANEKARAGAMAN FLORA KHAS INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 18px; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative; text-align: left;">
<span style="font-size: 15px; line-height: 1.4;">Sumber Rahma wati</span></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-9110810785053539923" itemprop="description articleBody" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 568px;">
Flora adalah sebutan untuk jenis tumbuhan sedangkan Fauna adalah sebutan untuk jenis hewan. Setiap provinsi di indonesi memiliki keanekaragaman flora maupun fauna yang mempunyai cirri khas daerahnya,mencerminkan dimana flora atau fauna tersebut endemic di provinsi tertentu atau menjadi sebuah kebanggaan untuk provinsi tertentu.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUNGA CEMPAKA (KHAS PROVINSI ACEH)</span><br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-yigSf5nRnM0/UvOA4gj0ryI/AAAAAAAABTE/BUZpeMgm7f0/s1600/index.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-yigSf5nRnM0/UvOA4gj0ryI/AAAAAAAABTE/BUZpeMgm7f0/s1600/index.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Cempaka adalah tumbuhan atau bunga khas provinsi Aceh (Bungong jeumpa gadeng). Bunga yang mempunyai ciri diantaranya yaitu berwarna putih dan ada juga yang berwarna kuning,baunya harum,bunga berbentuk lonjong menyerupai payung,daunya berbentuk menjari dan pohonya berwarna hijau.<br />
BUNGA PADMA RAKSAKSA (KHAS PROVINSI BENGKULU)<br />
padma raksaksa atau terkenal dengan nama Raflesia Arnoldi ini adalah bunga terbesar di dunia, Oleh karena itu Provinsi Bengkulu terkenal di dunia dengan sebutan The Land Of Raflesia. Bunga ini pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Rafless (1818). Tumbuhan yang endemic di pulau sumatera itu mempunyai ciri diantaranya yaitu parasit tidak memiliki akar, bunga berukuran super besar,tidak memiliki daun sehingga tidak dapat berfotosintesis dan berbau busuk.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUNGA ANGGREK MACAN (KHAS PAPUA)</span><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-05CJxxaQP2k/UvOA4rRjNII/AAAAAAAABS8/llzzJ6jYuEw/s1600/images.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-05CJxxaQP2k/UvOA4rRjNII/AAAAAAAABS8/llzzJ6jYuEw/s1600/images.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Dari corak bunga yang berciri khas bak kulit macan,anggrek yang satu ini terkenal dengan nama Anggrek Macan (Grammatophyllum Speciosum) yang terdapat di papua dan telah menjadi bunga endemic pulau tersebut. Bunga ini mempunyai cirri diantaranya yaitu warnanya mencolok,mempunyai jumlah bunga yang banyak,bisa mencapai 100 kuntum dan mekar cukup tahan lama berkisar antara 2-6 minggu,jumlah daun 2-3 jelai dengan ukuran 60 x 5 cm dan memiliki umbi semu.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUNGA ANGGREK HITAM (KHAS KALIMANTAN) </span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-cUVuDs35GjA/UvOA-qwBXgI/AAAAAAAABTc/kaYyqtF5Flg/s1600/photoon20101230at11174.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" height="150" src="https://4.bp.blogspot.com/-cUVuDs35GjA/UvOA-qwBXgI/AAAAAAAABTc/kaYyqtF5Flg/s1600/photoon20101230at11174.jpg" style="border: none; position: relative;" width="200" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Adalah bunga yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Namun sangat di sayangkan karena habitat asli bunga anggrek hitam ini mengalami penurunan jumlah karena penyusutan hutan yang ada di provinsi Kalimantan tersebut. Bunga ini mempunyai cirri diantaranya yaitu memiliki labellum berwarna hitam dengan kombinasi garis berwarna hijau dan berbulu,bunganya harum dan mekar berkisar antara bulan maret hingga juni dan memiliki daun yang menyerupai tunas kelapa muda.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUNGA KENANGA (KHAS SUMATERA UTARA)</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-g6KemjYjqPc/UvOA0rcDskI/AAAAAAAABSE/BUcVzp62lsE/s1600/8.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-g6KemjYjqPc/UvOA0rcDskI/AAAAAAAABSE/BUcVzp62lsE/s1600/8.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Bunga kenanga (Cananga Odorata) adalah bunga khas pulau sumatera utara. Bunga tersebut sering dijadikan minya wangi karena baunya yang beraroma wangi, selain itu bunga kenanga juga sering digunakan sebagai upacara adat. Pohon kenanga terdiri dari dua macam :<br />
· Kenanga biasa (Cananga odorata macrophylla) berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 20 meter.<br />
· Kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa) biasa digunakan untuk tanaman hias dan tinggi maksimal hanya 3 meter.<br />
Bunga kenanga mempunyai cirri khas diantaranya yaitu 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning,susunan bunga majemuk dengan garpu-garpu,dan memiliki aroma harum dank has.<br />
<br />
<span style="color: red;">POHON ANDALAS (KHAS SUMATERA BARAT)</span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-StMFR9G6PT0/UvOA2XLI0vI/AAAAAAAABSs/bhS3ZJXGMFw/s1600/andalas.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://4.bp.blogspot.com/-StMFR9G6PT0/UvOA2XLI0vI/AAAAAAAABSs/bhS3ZJXGMFw/s1600/andalas.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Pohon yang masih berkerabat dengan pohon murbei ini mempunyai nama latin Morus Macroura telah di tetapkan menjadi flora identitas sumatera barat karena hal ini tidak luput dari banyaknya rumah adat di minangkabau sebagian besar menggunakan kayu dari pohon andalas.<br />
Pohom andalas mempunyai cirri diantaranya yaitu pohon mempunyai tinggi kurang lebih 40 meter,bentuk daun menyerupai daun murbei,berbulu,tepi daun sedikit bergerigi,buahnya berbentuk majemuk mengerombol berwarna hijau jika masih muda dan berubah menjadi ungu kemerahan jika tengah matang. Buah tersebut juga dapat dimakan konon rasanya asam-asam manis.<br />
<br />
<span style="color: red;">POHON NIBUNG (KHAS RIAU)</span><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-cb0TJWj8qiU/UvOCt02OgcI/AAAAAAAABTk/Sm1KgXMaPxU/s1600/nibung.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" height="200" src="https://1.bp.blogspot.com/-cb0TJWj8qiU/UvOCt02OgcI/AAAAAAAABTk/Sm1KgXMaPxU/s1600/nibung.jpg" style="border: none; position: relative;" width="131" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Oncosperma tigillarium atau dikenal dengan sebutan Nibung adalah tumbuhan yang biasa hidup di rawa-rawa,bentuknya menyerupai sejenis palma. Nibung adalah tumbuhan identitas Provinsi Riau dan mempunyai cirri khas diantaranya yaitu batang tidak bercabang,mempunyai anakan yang rapat bisa mencapai 50 batang. Batang dan daun menyirip tunggal yang berkesan dekoratif. Di daerah sumatera dan Kalimantan dahulu sering menggunakan batang nibung ini sebagai penyangga rumah karena batang nibung sangat tahan terhadap lapuk.<br />
<br />
<span style="color: red;">SIRIH (KHAS KEPULAUAN RIAU) </span><br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HKGbwkqEl54/UvOA-NuKRjI/AAAAAAAABTU/ubE1Bzz9Oe4/s1600/sirih.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-HKGbwkqEl54/UvOA-NuKRjI/AAAAAAAABTU/ubE1Bzz9Oe4/s1600/sirih.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Piper betle atau sirih merupakan tanaman asli indonesia, tumbuhan ini tumbuh merambat dan bersandar pada batang pohon yang ada di sekelilingnya. Sebagaian orang biasa menggunakan daun dan buahnya untuk nginang,selain itu tumbuhan sirih juga biasa digunakan untuk upacara adat melayu. Sirih ini mempunyai cirri diantaranya yaitu :<br />
<ul style="line-height: 1.4; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0.5em 0px; padding: 0px 2.5em;">
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">batangnya berwarna coklat kehijauan (berbentuk bulat,beruas dan disitulah akar akan keluar</li>
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">daunya berbentuk menyerupai gambar hati yang terbalik atau jantung,tumbuh beselang seling,bertangkai dan mengeluarkan bau khas sirih jika diremas.</li>
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Bunganya majemuk berbentuk bulir.</li>
<li style="border: none; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau dan akarnya berwarna coklat kekuningan.</li>
</ul>
<span style="color: red;">PALEM MERAH (KHAS PROVINSI JAMBI)</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Xj3yuVgwvKY/UvOA9XmlbnI/AAAAAAAABTM/RNaiFyDD3mQ/s1600/palem+merah.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-Xj3yuVgwvKY/UvOA9XmlbnI/AAAAAAAABTM/RNaiFyDD3mQ/s1600/palem+merah.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Tumbuhan ini biasa digunakan sebagai tanaman hias. Kenapa dinamakan palem merah karena warna dari pelepah daunya yang berwarna merah pekat menyala. Flora maskot provinsi Jambi ini mempunyai cirri diantaranya yaitu batangnya berkayu (berbentuk lurus),pohon memiliki ketinggian 6-14 m,tumbuh berkumpul dengan anakan yang tersebar mengelilingi induknya,daunya bersirip agak melengkung dan pelepah daun berwarna merah pekat menyala.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUNGA ASHAR (KHAS PROVINSI LAMPUNG)</span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-xUubgen4FlE/UvOA2qZB0SI/AAAAAAAABSo/OKMLQJsZ6TI/s1600/ashar.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://4.bp.blogspot.com/-xUubgen4FlE/UvOA2qZB0SI/AAAAAAAABSo/OKMLQJsZ6TI/s1600/ashar.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Mirabilis Jalapa adalah nama latin dari bunga ashar yang menjadi identitas provinsi lampung, ada yang unik di balik nama bunga ini,bunga ashar hanya mekar pada sore hari dan bunga ini biasa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu sholat ashar bagi masyarakat islam pada zaman dahulu. Sehingga bunga ini sering ditanam di dekat pondok (surau) dan kemudian dijuluki dengan sebutan bunga ashar. Bunga shar adalah salah satu tanaman hias yang mempunyai cirri diantaranya yaitu batangnya tebal dan mempunyai banyak cabang,daunya menyerupai bentuk hati berujung runcing,bijinya berwarna hitam berkerut jika telah masak dan memiliki bunga bermacam-macam warna biasanya berwarna merah jambu,kuning dan putih.<br />
<br />
<span style="color: red;">DUKU (KHAS PROVINSI SUMATERA SELATAN)</span><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-iWbZz5WUk_s/UvOF0MsqAaI/AAAAAAAABUM/5DJHsu59sYw/s1600/DUKU.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-iWbZz5WUk_s/UvOF0MsqAaI/AAAAAAAABUM/5DJHsu59sYw/s1600/DUKU.jpg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Duku adalah identitas provinsi sumatera selatan ini mempunyai cirri diantaranya yaitu pohon tinggri mencapai 30 meter,kulit kayu berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga mengandung getah kental berwarna susu yang lengket,daun majemuk menyirip ganjil,bunga terletak di dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang sudah besar dan posisi menggantung,buah berbentuk buni bulat berwarna kekuning-kuningan.<br />
<br />
<span style="color: red;">KOKOLECERAN (KHAS PROVINSI BANTEN)</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vciv1sIQ7GE/UvOA18zkGUI/AAAAAAAABSc/0DHkv0Ej7XM/s1600/KOKOLECERAN.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-vciv1sIQ7GE/UvOA18zkGUI/AAAAAAAABSc/0DHkv0Ej7XM/s1600/KOKOLECERAN.jpg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Merupakan salah satu tanaman endemic provinsi banten yang hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Kokoleceran ini mempunyai cirri diantaranya yaitu pohon dapat tumbuh tinggi mencapai 30m,daun menjorong,bunganya panjang mencapai 7 cm,bunga berbentuk bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya.<br />
<br />
<span style="color: red;">GANDARIA (KHAS PROVINSI JAWA BARAT)</span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2eXFHIBCAgA/UvOA1Wj1koI/AAAAAAAABSQ/UNgxkH2DuyQ/s1600/Buah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" height="116" src="https://4.bp.blogspot.com/-2eXFHIBCAgA/UvOA1Wj1koI/AAAAAAAABSQ/UNgxkH2DuyQ/s1600/Buah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg" style="border: none; position: relative;" width="200" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Tanaman yang tumbuh di daerah tropis ini dimanfaatkan mulai dari buah,daun dan batangnya. Buahnya biasa digunakan untuk rujak atau sambal,rasa buah kecut kombinasi manis,daunya digunakan sebagai lalap,batang gandaria dapat digunakan sebagai papan<br />
<br />
<span style="color: red;">POHON NAGASARI (KHAS PROVINSI BANGKA BELITUNG)</span><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-DytRj_NsFJw/UvOEZ-gYZXI/AAAAAAAABTw/S9uBm8VXwhU/s1600/Nagasari.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" height="150" src="https://3.bp.blogspot.com/-DytRj_NsFJw/UvOEZ-gYZXI/AAAAAAAABTw/S9uBm8VXwhU/s1600/Nagasari.jpg" style="border: none; position: relative;" width="200" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Tumbuhan yang mempunyai nama ilmiah Palaquium rostratum adalah identitas Provinsi Bangka Belitung. Mempunyai cirri diantaranya yaitu pohon bias mencapai tinggi hingga 30m,batangnya lurus,warna kayu coklat kemerahan mengkilat,berurat ringan dan indah jika dipandang,buahnya hijau memanjang<br />
<br />
<span style="color: red;">SALAK CONDET (KHAS PROVINSI DKI JAKARTA)</span><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NtcWJs6N_Dg/UvOEscr69jI/AAAAAAAABT4/oTChaJD54x4/s1600/salk.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-NtcWJs6N_Dg/UvOEscr69jI/AAAAAAAABT4/oTChaJD54x4/s1600/salk.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Salak adalah sejenis palma yang buahnya dapat dimakan,mempunyai nama ilmiah sebagai salacca zalacca ini adalah flora khas DKI Jakarta. Mempunyai cirri diantaranya yaitu tanaman sejenis palma berbentuk perdu,berduri banyak,melata dan beranak banyak,tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat,sering bercabang (10-15 cm).<br />
<br />
<span style="color: red;">TENGKAWANG TUNGKUL (KALIMANTAN BARAT)</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-VWA0DSTBt3U/UvOFFD1VZwI/AAAAAAAABUA/3hWBoHGPxaI/s1600/tungkul.jpeg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-VWA0DSTBt3U/UvOFFD1VZwI/AAAAAAAABUA/3hWBoHGPxaI/s1600/tungkul.jpeg" style="border: none; position: relative;" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar dari google</span><br />
Tengkawang tungkul atau biasa disebut dengan nama Meranti merah merupakan flora identitas provinsi Kalimantan barat. Mempunyai cirri diantaranya yaitu :<br />
Ø tinggi pohon bias mencapai 30 m.<br />
Ø batangnya tegak lurus,batangnya berwarna abu-abu dan berbercak-bercak.<br />
Ø daun tunggal,tebal,kaku,besar dan panjang.<br />
Ø Buahnya bundar telur,berbulu tebal,bersayap.<br />
<br />
<span style="color: red;">LONGUSEI (KHAS PROVINSI SULAWESI UTARA)</span><br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-EteXm_te84c/UvOGjbZkTJI/AAAAAAAABUU/TaMYpv_7sYM/s1600/langusei-ficus-minahassae.jpg" style="color: #6699cc; text-decoration: none;"><img border="0" height="200" src="https://4.bp.blogspot.com/-EteXm_te84c/UvOGjbZkTJI/AAAAAAAABUU/TaMYpv_7sYM/s1600/langusei-ficus-minahassae.jpg" style="border: none; position: relative;" width="132" /></a><br />
<span style="color: red;">gambar diambil dari google</span><br />
<br />
Silawesi utara Jenis ini tergolong pohon yang berukuran sedang, tingginya sekitar 15 m. Percabangannya cukup banyak dan lebat, sehingga tampak rindang. Permukaan kulit batangnya halus dan kulit tersebut mudah terkelupas yang bila kering akar, tampak serat-seratnya yang halus. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat telur dengan ujung lancip. Perbungaannya muncul dari batangnya, sering dimulai dari dekat tanah sampai pada cabang-cabang utamanya. Perbungaan itu tersusun menjuntai ke bawah panjangnya bisa lebih dari 1 m. Bunga-bunganya membentuk bongkol, tampak seperti buahnya. Bunganya sebenarnya ada di dalam dan bisa tampak bila dipotong secara melintang. Setelah terjadi pembuahan bongkol itu berubah menjadi buah dan tidak akan gugur sampai buah tersebut masak. Di dalam buah tersebut terdapat bijinya<i><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">yang kecil-kecil.</span></span></i></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-StMFR9G6PT0%2FUvOA2XLI0vI%2FAAAAAAAABSs%2FbhS3ZJXGMFw%2Fs1600%2Fandalas.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-StMFR9G6PT0/UvOA2XLI0vI/AAAAAAAABSs/bhS3ZJXGMFw/s1600/andalas.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-DytRj_NsFJw%2FUvOEZ-gYZXI%2FAAAAAAAABTw%2FS9uBm8VXwhU%2Fs1600%2FNagasari.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://3.bp.blogspot.com/-DytRj_NsFJw/UvOEZ-gYZXI/AAAAAAAABTw/S9uBm8VXwhU/s1600/Nagasari.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-05CJxxaQP2k%2FUvOA4rRjNII%2FAAAAAAAABS8%2FllzzJ6jYuEw%2Fs1600%2Fimages.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://3.bp.blogspot.com/-05CJxxaQP2k/UvOA4rRjNII/AAAAAAAABS8/llzzJ6jYuEw/s1600/images.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-NtcWJs6N_Dg%2FUvOEscr69jI%2FAAAAAAAABT4%2FoTChaJD54x4%2Fs1600%2Fsalk.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://1.bp.blogspot.com/-NtcWJs6N_Dg/UvOEscr69jI/AAAAAAAABT4/oTChaJD54x4/s1600/salk.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://2.bp.blogspot.com/-Xj3yuVgwvKY/UvOA9XmlbnI/AAAAAAAABTM/RNaiFyDD3mQ/s1600/palem+merah.jpeg" with "https://2.bp.blogspot.com/-Xj3yuVgwvKY/UvOA9XmlbnI/AAAAAAAABTM/RNaiFyDD3mQ/s1600/palem+merah.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://2.bp.blogspot.com/-yigSf5nRnM0/UvOA4gj0ryI/AAAAAAAABTE/BUZpeMgm7f0/s1600/index.jpeg" with "https://2.bp.blogspot.com/-yigSf5nRnM0/UvOA4gj0ryI/AAAAAAAABTE/BUZpeMgm7f0/s1600/index.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://4.bp.blogspot.com/-2eXFHIBCAgA/UvOA1Wj1koI/AAAAAAAABSQ/UNgxkH2DuyQ/s1600/Buah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg" with "https://4.bp.blogspot.com/-2eXFHIBCAgA/UvOA1Wj1koI/AAAAAAAABSQ/UNgxkH2DuyQ/s1600/Buah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://4.bp.blogspot.com/-StMFR9G6PT0/UvOA2XLI0vI/AAAAAAAABSs/bhS3ZJXGMFw/s1600/andalas.jpeg" with "https://4.bp.blogspot.com/-StMFR9G6PT0/UvOA2XLI0vI/AAAAAAAABSs/bhS3ZJXGMFw/s1600/andalas.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-2eXFHIBCAgA%2FUvOA1Wj1koI%2FAAAAAAAABSQ%2FUNgxkH2DuyQ%2Fs1600%2FBuah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-2eXFHIBCAgA/UvOA1Wj1koI/AAAAAAAABSQ/UNgxkH2DuyQ/s1600/Buah-Gandaria_kidnesiathumb630x368.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://4.bp.blogspot.com/-xUubgen4FlE/UvOA2qZB0SI/AAAAAAAABSo/OKMLQJsZ6TI/s1600/ashar.jpeg" with "https://4.bp.blogspot.com/-xUubgen4FlE/UvOA2qZB0SI/AAAAAAAABSo/OKMLQJsZ6TI/s1600/ashar.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-vciv1sIQ7GE%2FUvOA18zkGUI%2FAAAAAAAABSc%2F0DHkv0Ej7XM%2Fs1600%2FKOKOLECERAN.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://2.bp.blogspot.com/-vciv1sIQ7GE/UvOA18zkGUI/AAAAAAAABSc/0DHkv0Ej7XM/s1600/KOKOLECERAN.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://3.bp.blogspot.com/-DytRj_NsFJw/UvOEZ-gYZXI/AAAAAAAABTw/S9uBm8VXwhU/s1600/Nagasari.jpg" with "https://3.bp.blogspot.com/-DytRj_NsFJw/UvOEZ-gYZXI/AAAAAAAABTw/S9uBm8VXwhU/s1600/Nagasari.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://1.bp.blogspot.com/-HKGbwkqEl54/UvOA-NuKRjI/AAAAAAAABTU/ubE1Bzz9Oe4/s1600/sirih.jpeg" with "https://1.bp.blogspot.com/-HKGbwkqEl54/UvOA-NuKRjI/AAAAAAAABTU/ubE1Bzz9Oe4/s1600/sirih.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://2.bp.blogspot.com/-vciv1sIQ7GE/UvOA18zkGUI/AAAAAAAABSc/0DHkv0Ej7XM/s1600/KOKOLECERAN.jpg" with "https://2.bp.blogspot.com/-vciv1sIQ7GE/UvOA18zkGUI/AAAAAAAABSc/0DHkv0Ej7XM/s1600/KOKOLECERAN.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-HKGbwkqEl54%2FUvOA-NuKRjI%2FAAAAAAAABTU%2FubE1Bzz9Oe4%2Fs1600%2Fsirih.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://1.bp.blogspot.com/-HKGbwkqEl54/UvOA-NuKRjI/AAAAAAAABTU/ubE1Bzz9Oe4/s1600/sirih.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-g6KemjYjqPc%2FUvOA0rcDskI%2FAAAAAAAABSE%2FBUcVzp62lsE%2Fs1600%2F8.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://2.bp.blogspot.com/-g6KemjYjqPc/UvOA0rcDskI/AAAAAAAABSE/BUcVzp62lsE/s1600/8.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://4.bp.blogspot.com/-EteXm_te84c/UvOGjbZkTJI/AAAAAAAABUU/TaMYpv_7sYM/s1600/langusei-ficus-minahassae.jpg" with "https://4.bp.blogspot.com/-EteXm_te84c/UvOGjbZkTJI/AAAAAAAABUU/TaMYpv_7sYM/s1600/langusei-ficus-minahassae.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://4.bp.blogspot.com/-cUVuDs35GjA/UvOA-qwBXgI/AAAAAAAABTc/kaYyqtF5Flg/s1600/photoon20101230at11174.jpg" with "https://4.bp.blogspot.com/-cUVuDs35GjA/UvOA-qwBXgI/AAAAAAAABTc/kaYyqtF5Flg/s1600/photoon20101230at11174.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://1.bp.blogspot.com/-cb0TJWj8qiU/UvOCt02OgcI/AAAAAAAABTk/Sm1KgXMaPxU/s1600/nibung.jpg" with "https://1.bp.blogspot.com/-cb0TJWj8qiU/UvOCt02OgcI/AAAAAAAABTk/Sm1KgXMaPxU/s1600/nibung.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://3.bp.blogspot.com/-iWbZz5WUk_s/UvOF0MsqAaI/AAAAAAAABUM/5DJHsu59sYw/s1600/DUKU.jpg" with "https://3.bp.blogspot.com/-iWbZz5WUk_s/UvOF0MsqAaI/AAAAAAAABUM/5DJHsu59sYw/s1600/DUKU.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-yigSf5nRnM0%2FUvOA4gj0ryI%2FAAAAAAAABTE%2FBUZpeMgm7f0%2Fs1600%2Findex.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://2.bp.blogspot.com/-yigSf5nRnM0/UvOA4gj0ryI/AAAAAAAABTE/BUZpeMgm7f0/s1600/index.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://3.bp.blogspot.com/-05CJxxaQP2k/UvOA4rRjNII/AAAAAAAABS8/llzzJ6jYuEw/s1600/images.jpeg" with "https://3.bp.blogspot.com/-05CJxxaQP2k/UvOA4rRjNII/AAAAAAAABS8/llzzJ6jYuEw/s1600/images.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-Xj3yuVgwvKY%2FUvOA9XmlbnI%2FAAAAAAAABTM%2FRNaiFyDD3mQ%2Fs1600%2Fpalem%2Bmerah.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://2.bp.blogspot.com/-Xj3yuVgwvKY/UvOA9XmlbnI/AAAAAAAABTM/RNaiFyDD3mQ/s1600/palem+merah.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-EteXm_te84c%2FUvOGjbZkTJI%2FAAAAAAAABUU%2FTaMYpv_7sYM%2Fs1600%2Flangusei-ficus-minahassae.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-EteXm_te84c/UvOGjbZkTJI/AAAAAAAABUU/TaMYpv_7sYM/s1600/langusei-ficus-minahassae.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-cb0TJWj8qiU%2FUvOCt02OgcI%2FAAAAAAAABTk%2FSm1KgXMaPxU%2Fs1600%2Fnibung.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://1.bp.blogspot.com/-cb0TJWj8qiU/UvOCt02OgcI/AAAAAAAABTk/Sm1KgXMaPxU/s1600/nibung.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://2.bp.blogspot.com/-VWA0DSTBt3U/UvOFFD1VZwI/AAAAAAAABUA/3hWBoHGPxaI/s1600/tungkul.jpeg" with "https://2.bp.blogspot.com/-VWA0DSTBt3U/UvOFFD1VZwI/AAAAAAAABUA/3hWBoHGPxaI/s1600/tungkul.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://1.bp.blogspot.com/-NtcWJs6N_Dg/UvOEscr69jI/AAAAAAAABT4/oTChaJD54x4/s1600/salk.jpeg" with "https://1.bp.blogspot.com/-NtcWJs6N_Dg/UvOEscr69jI/AAAAAAAABT4/oTChaJD54x4/s1600/salk.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-iWbZz5WUk_s%2FUvOF0MsqAaI%2FAAAAAAAABUM%2F5DJHsu59sYw%2Fs1600%2FDUKU.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://3.bp.blogspot.com/-iWbZz5WUk_s/UvOF0MsqAaI/AAAAAAAABUM/5DJHsu59sYw/s1600/DUKU.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-VWA0DSTBt3U%2FUvOFFD1VZwI%2FAAAAAAAABUA%2F3hWBoHGPxaI%2Fs1600%2Ftungkul.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://2.bp.blogspot.com/-VWA0DSTBt3U/UvOFFD1VZwI/AAAAAAAABUA/3hWBoHGPxaI/s1600/tungkul.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-xUubgen4FlE%2FUvOA2qZB0SI%2FAAAAAAAABSo%2FOKMLQJsZ6TI%2Fs1600%2Fashar.jpeg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-xUubgen4FlE/UvOA2qZB0SI/AAAAAAAABSo/OKMLQJsZ6TI/s1600/ashar.jpeg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-cUVuDs35GjA%2FUvOA-qwBXgI%2FAAAAAAAABTc%2FkaYyqtF5Flg%2Fs1600%2Fphotoon20101230at11174.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-cUVuDs35GjA/UvOA-qwBXgI/AAAAAAAABTc/kaYyqtF5Flg/s1600/photoon20101230at11174.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://2.bp.blogspot.com/-g6KemjYjqPc/UvOA0rcDskI/AAAAAAAABSE/BUcVzp62lsE/s1600/8.jpeg" with "https://2.bp.blogspot.com/-g6KemjYjqPc/UvOA0rcDskI/AAAAAAAABSE/BUcVzp62lsE/s1600/8.jpeg" -->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-18062895052409381692014-10-21T22:36:00.006+07:002014-10-21T22:36:58.699+07:00Flora Yang Paling Dilindungi di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: small; font-weight: normal;"><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Demi menjaga kelestarian beberapa jenis </span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">flora </span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">yang sudah mulai punah, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mengarah pada perlindunagn beberapan jenis tanaman yang sudah mulai terancam kepunahannya. </span></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit;">Beberapa jenis tanaman yang dimaksud ini memang merupakan tanaman yang langka sehinga sangat penting untuk memberikan tindakan yang bisa menjaga tanaman yang sudah terancam punah ini.</span></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2091869154120078497" itemprop="articleBody" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Verdana, sans-serif; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 35px 0px 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" trbidi="on">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ada 5 macam <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">flora </span>yang paling dilindungi di Indonesia, yaitu;</span><br /><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek Hitam</span></li>
</ul>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5ie2X8kXPWYauYLjxACp_kB6toa5TTJyc9TK0XgQmBdkx1j_TLxt5s7A86ur7oAkfIorb52B577NUXsyfkcC77t2b77_8QgPkPnbyg7cN6aaEp7Qclp-V4us1L6k3xsweNY1tle9cDH1C/s1600/Anggrek+Hitam.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #444444; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5ie2X8kXPWYauYLjxACp_kB6toa5TTJyc9TK0XgQmBdkx1j_TLxt5s7A86ur7oAkfIorb52B577NUXsyfkcC77t2b77_8QgPkPnbyg7cN6aaEp7Qclp-V4us1L6k3xsweNY1tle9cDH1C/s200/Anggrek+Hitam.jpg" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 95%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="198" /></a><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">anggrek hitam ini merupakan jenis anggrek yang sudah mulai punah. Tanaman yang berhabitat asli di Kalimantan Timur ini memang sudah terancam punah karena telah banyak diburu untuk dijual dengan harga mahal ke para kolektor.</span><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek Larat</span></li>
</ul>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vxJmlH7y0TI1u1lrclGShEixaUHh_XHzPDgVq2Hmsizh1RlUkbq9gU5oIOYbEXGLt58RiueGiAPOAOlu92O2d_90ZfdOrzveUwFMhyphenhyphenLUefn4AvGvrUFPlSyTTe_tA9DIaMe9tyVdBQ0w/s1600/Anggrek+Larat.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #444444; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vxJmlH7y0TI1u1lrclGShEixaUHh_XHzPDgVq2Hmsizh1RlUkbq9gU5oIOYbEXGLt58RiueGiAPOAOlu92O2d_90ZfdOrzveUwFMhyphenhyphenLUefn4AvGvrUFPlSyTTe_tA9DIaMe9tyVdBQ0w/s200/Anggrek+Larat.jpg" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 95%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="200" /></a><br /><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">satu lagi jenis anggrek yang juga tidak luput menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Bunga anggrek yang memiliki nama lain <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dendrobium phalaenopsis fitzg</i> ini lebih banyak tumbuh di karang-karang dan juga pohon dengan pencahayaan yang cukup. </span><br /><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Padma Raksasa</span></li>
</ul>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWlIVC0XtpWii8zlFgab3rzajLFKUtJ3ZrV88xPoJ0VMRvMxhQYtnnBefv7eZz9X9jzy3_HhxcOC1vtTbbti82t8A6kG22qiHChr2nYxILBUeYnheyVfxNEWdlsjlahS55HjE23FjTltxO/s1600/Padma+Raksasa.png" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #444444; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWlIVC0XtpWii8zlFgab3rzajLFKUtJ3ZrV88xPoJ0VMRvMxhQYtnnBefv7eZz9X9jzy3_HhxcOC1vtTbbti82t8A6kG22qiHChr2nYxILBUeYnheyVfxNEWdlsjlahS55HjE23FjTltxO/s200/Padma+Raksasa.png" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 95%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="200" /></a><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">flora </span>yang satu ini memiliki tanaman yang unik dan cantik. Putiknya yang banyak dimanfaatkan sebagai obat juga menjadi ancaman tanaman ini terancam punah. Bunga yang juga dikenal sebagai bunga bangkai mengeluarkan bau seperti bangkai pada saat mekar.</span><br /><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bunga Sedap Malam</span></li>
</ul>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhduFqu6-9VgkrHwbSQZ0IFF3D_FtSlYEjjQpFDZudXosBRSR6BXpG_yw7ULX33IdsJAjQVsnQLsV9pIoq70gIx-qzlWvWkdrmYNrnD8o864e3qUdAohNOmKGbVQznSFHMkE6TThTp-vAoV/s1600/Bunga+Sedap+Malam.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #444444; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhduFqu6-9VgkrHwbSQZ0IFF3D_FtSlYEjjQpFDZudXosBRSR6BXpG_yw7ULX33IdsJAjQVsnQLsV9pIoq70gIx-qzlWvWkdrmYNrnD8o864e3qUdAohNOmKGbVQznSFHMkE6TThTp-vAoV/s200/Bunga+Sedap+Malam.jpg" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 95%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="156" /></a><br /><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tanaman yang satu ini merupakan tanaman berumbi yang habitat aslinya berasal dari Meksiko.</span><br /><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Balam Suntai</span></li>
</ul>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkwgzQkUKsXfinp9KzJaltYGPvKntRczGvD_xVXv7XQv1E0M1MBXBAIhsrWNu8MScJdhkOF2kshiXznZj_nuiLXMN2bzx1QMjKLvpVMhUHGNZH6hC1iIXrElNeIhEAzAcOovpZv-FgFTVr/s1600/Balam+Suntai.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #444444; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px !important; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkwgzQkUKsXfinp9KzJaltYGPvKntRczGvD_xVXv7XQv1E0M1MBXBAIhsrWNu8MScJdhkOF2kshiXznZj_nuiLXMN2bzx1QMjKLvpVMhUHGNZH6hC1iIXrElNeIhEAzAcOovpZv-FgFTVr/s200/Balam+Suntai.jpg" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 95%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="200" /></a><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">flora </span>yang satu ini memiliki penampilan yang sangat cantik dan unik. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman langka dengan kaulitas kayu terbaik.</span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebenarnya masih banyak tanaman lain yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Mengingat indonesia sebagai negara yang subur dan kaya dengan sumber daya alamnya, Indonesia memang memiliki beragam jenis tanaman yang indah. Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, banyak faktor yang mempengaruhi berbagai jenis tanaman langka menjadi terancam punah.</span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebagai rakyat Indonesia yang baik, tentu ini menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga kelestarian tanaman-tanaman langka tersebut sehingga tetap terjaga kelestariannya. Berbagai jenis tanaman yang ada terutama untuk jenis<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">flora </span>langka tetap merupakan investasi dari alam yang memang pantas untuk dijaga dengan sebaik-baiknya. </span><br />
<div class="MsoNormal" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><a href="https://www.blogger.com/null" name="more" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<v:shape alt="" id="_x0000_i1026" style="height: 96pt; width: 114pt;" type="#_x0000_t75"><v:imagedata o:href="http://alamendah.files.wordpress.com/2011/03/anggrek-larat-dendrobium-phalaenopsis.jpg" src="file:///C:\DOCUME~1\GUSOKA~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg"></v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<v:shape alt="" id="_x0000_i1027" style="height: 93.75pt; width: 114pt;" type="#_x0000_t75"><v:imagedata o:href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcScb15oxN_G12hUJHT0Y8-5ngIvFSaB2l1AP9aYNorPzfeq35SM" src="file:///C:\DOCUME~1\GUSOKA~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg"></v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<v:shape alt="" id="_x0000_i1028" style="height: 85.5pt; width: 113.25pt;" type="#_x0000_t75"><v:imagedata o:href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS0kNBYR8cGWao9JuAuUgz9O3j27WXE_SxKwTgPqQkESSTz-Saeyw" src="file:///C:\DOCUME~1\GUSOKA~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg"></v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<v:shape alt="" id="_x0000_i1029" style="height: 107.25pt; width: 114.75pt;" type="#_x0000_t75"><v:imagedata o:href="http://3.bp.blogspot.com/-SXqVN0OT7vg/UMZyxnAu0qI/AAAAAAAAPmQ/fbTJa7M-8hg/s1600/2012-12-11_063940.jpg" src="file:///C:\DOCUME~1\GUSOKA~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"></v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-43772963100812539262014-10-21T22:32:00.000+07:002014-10-21T22:32:18.840+07:00Fakta Tentang Satwa Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; clear: left; color: #003300; cursor: default; float: left; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; padding: 0px 16px 8px;">
<a href="http://www.profauna.org/images/content/fakta-satwa-01.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.profauna.org/images/content/fakta-satwa-01.jpg" style="background-color: transparent;" /></a>Diperkirakan sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar 1539 jenis burung. Sebanyak 45% ikan di dunia, hidup di Indonesia. <span style="line-height: 1.3em;">Meskipun kaya, namun Indonesia dikenal juga sebagai negara yang memiliki daftar panjang tentang satwa liar yang terancam punah. Saat ini jumlah jenis satwa liar Indonesia yang terancam punah adalah 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil, 91 jenis ikan dan 28 jenis invertebrata (IUCN, 2003). Satwa-satwa tersebut benar-benar akan punah dari alam jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkanya.</span></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #003300; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
<img align="left" alt="" class="rt w-200" src="http://www.profauna.org/images/content/fakta-satwa-02.jpg" style="margin: 0px 8px 0px 0px; padding: 0px; width: 200px;" title="" />Perdagangan satwa liar menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar Indonesia. Lebih dari 95% satwa yang dijual di pasar adalah hasil tangkapan dari alam, bukan hasil penangkaran. Lebih dari 20% satwa yang dijual di pasar mati akibat pengangkutan yang tidak layak. Berbagai jenis satwa dilindungi dan terancam punah masih diperdagangkan secara bebas di Indonesia. Semakin langka satwa tersebut semakin mahal pula harganya.</div>
<div class="clearer" style="background-color: white; clear: both; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<h2 style="background-color: white; color: #ff9900; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 8px 16px;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Beberapa fakta lain:</span></span></h2>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="lain" style="background-color: white; color: #2e8000; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"></a><span style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<ul style="background-color: white; color: #003300; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sebanyak 40% satwa liar yang diperdagangkan mati akibat proses penangkapan yang menyakitkan, pengangkutan yang tidak memadai, kandang sempit dan makanan yang kurang. Perdagangan satwa liar itu adalah kejam!</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">60% mamalia yang diperdagangkan di pasar burung adalah jenis yang langka dan dilindungi undang-undang. Perdagangan satwa liar itu adalah tindakan kejahatan!</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">70% primata dan kakatua yang dipelihara masyarakat menderita penyakit dan penyimpangan perilaku. Banyak dari penyakir yang diderita satwa itu bisa menular ke manusia.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Lebih dari 100.000 burung paruh bengkok setiap tahunnya ditangkap dari alam Papua dan Maluku. Penangkapan ini juga melibatkan oknum militer. Sebagian besar burung tersebut adalah ditangkap secara ilegal dari alam.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ditangkap dari alam dengan cara-cara yang menyiksa dan menyakitkan satwa. Bulunya dicabuti agar tidak bisa terbang.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Setiap tahunnya ada sekitar 1000 ekor orangutan Kalimantan yang diselundupkan ke Jawa dan juga luar negeri. Sebagian besar orangutan yang diperdagangkan adalah masih bayi. Untuk menangkap seekora bayi orangutan, pemburu harus membunuh induk orangutan itu yang akan mempertahankan anaknya sampai mati.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sekitar 3000 owa dan siamang setiap tahunnya diburu untuk diperdagangkan di dalam negeri dan diselundupkan ke luar negeri.</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-68922390716887533712014-10-21T22:26:00.003+07:002014-10-21T22:26:53.320+07:00Tentang Supporter ProFauna<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ul style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></li>
</ul>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Hidup adalah perjuangan dan penuh pilihan. Sudah saatnya anda memilih untuk peduli terhadap pelestarian satwa liar dan hutan. Manusia lebih punya banyak pilihan dalam hidupnya, namun satwa liar sangat terbatas pilihannya. Hidup mereka terdesak oleh berkurangnya tempat tinggal alami mereka. Mereka terancam punah akibat diburu untuk diperdagangkan.</div>
<div class="lt w-200" style="background-color: white; cursor: default; float: left; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">
<img alt="Satwa liar tidak bisa bicara untuk menyuarakan penderitaan mereka" src="http://www.profauna.org/images/content/membership/satwa-liar-tidak-bisa-bicara-untuk-menyuarakan-penderitaan-mereka.jpg" style="display: block; margin: 0px 8px 0px 16px; padding: 0px; width: 200px;" title="Satwa liar tidak bisa bicara untuk menyuarakan penderitaan mereka" /><span style="background: rgb(255, 255, 160); border: 1px solid rgb(170, 170, 170); display: block; font-style: italic; margin: 2px 8px 4px 16px; padding: 4px; width: 192px;">Satwa liar tidak bisa bicara untuk menyuarakan penderitaan mereka</span></div>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Sayangnya satwa liar tidak bisa bicara seperti manusia. Mereka tidak bisa protes akan nasib mereka yang terus terdesak dan dieksploitasi oleh sebagian manusia yang serakah. Mereka hanya bisa <em style="margin: 0px; padding: 0px;">survive</em> jika kita membantunya.</div>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Satwa liar tidak bisa bicara, namun kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka. Saatnya anda membantu satwa liar dengan menjadi Supporter ProFauna, sekarang juga! Silahkan klik link berikut ini untuk mengisi formulir Supporter ProFauna:</div>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
<a href="http://www.profauna.org/content/id/supporter/formulir_supporter.html" style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;" title="Formulir Supporter ProFauna"><span style="color: black;">Formulir Supporter ProFauna</span></a></div>
<div class="clearer-nospacer" style="background-color: white; clear: both; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="back-top" style="background: url(http://www.profauna.org/template/profauna/images/b_toppage.png) 0px 10px no-repeat rgb(255, 255, 255); clear: both; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; height: auto; margin: 0px 0px 0px 16px; padding: 8px 4px 8px 16px;">
<a href="http://www.profauna.org/content/id/supporter/tentang_supporter.html#top" style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><span style="color: black;">Kembali ke atas</span></a></div>
<div class="clearer" style="background-color: white; clear: both; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<h2 style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 8px 16px;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">5 Alasan anda perlu mendukung ProFauna:</span></span></h2>
<ol style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">ProFauna adalah organisasi yang konsisten bekerja untuk melindungi satwa liar dan habitatnya di Indonesia sejak tahun 1994.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">ProFauna adalah organisasi yang terpercaya. ProFauna kini didukung oleh ratusan ribu supporter yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Supporternya yang terdiri dari berbagai kalangan seperti selebritis, usahawan, tokoh LSM nasional, pemuka agama, mahasiswa, dll, membuktikan bahwa ProFauna dipercaya oleh berbagai kalangan.<div class="clearer" style="clear: both; cursor: default; height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="ct w-200" style="cursor: default; float: left; margin: 0px; padding: 0px;">
<img alt="Personil SLANK adalah anggota kehormatan ProFauna sejak tahun 2002" src="http://www.profauna.org/images/content/membership/personil-slank-adalah-anggota-profauna-sejak-tahun-2002.jpg" style="display: block; margin: 0px 16px; padding: 0px; width: 200px;" title="Personil SLANK adalah anggota kehormatan ProFauna sejak tahun 2002" /><span style="background: rgb(255, 255, 160); border: 1px solid rgb(170, 170, 170); display: block; font-style: italic; margin: 2px 16px 4px; padding: 4px; width: 192px;">Personil SLANK adalah anggota kehormatan ProFauna sejak tahun 2002</span></div>
<div class="ct w-200" style="cursor: default; float: left; margin: 0px; padding: 0px;">
<img alt="Supporter ProFauna dalam kampanye penyu di Bali" src="http://www.profauna.org/images/content/membership/anggota-profauna-dalam-kampanye-penyu-di-bali.jpg" style="display: block; margin: 0px 16px; padding: 0px; width: 200px;" title="Supporter ProFauna dalam kampanye penyu di Bali" /><span style="background: rgb(255, 255, 160); border: 1px solid rgb(170, 170, 170); display: block; font-style: italic; margin: 2px 16px 4px; padding: 4px; width: 192px;">Supporter ProFauna dalam kampanye penyu di Bali</span></div>
<div class="clear" style="clear: both; cursor: default; float: none; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">ProFauna adalah organisasi berjaringan internasional</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">ProFauna bekerja secara nyata di lapangan untuk membantu satwa liar dan habitatnya. ProFauna bukan hanya berbicara namun juga berbuat nyata untuk melindungi satwa liar dan hutan dari eksploitasi<div class="clearer" style="clear: both; cursor: default; height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div class="ct w-450" style="cursor: default; float: left; margin: 0px; padding: 0px;">
<img alt="Supporter ProFauna dalam sebuah kampanye Anti Perburuan Satwa Liar" src="http://www.profauna.org/images/content/membership/anggota-profauna-dalam-sebuah-kampanye-anti-perburuan-satwa-liar.jpg" style="display: block; margin: 0px 16px; padding: 0px; width: 450px;" title="Supporter ProFauna dalam sebuah kampanye Anti Perburuan Satwa Liar" /><span style="background: rgb(255, 255, 160); border: 1px solid rgb(170, 170, 170); display: block; font-style: italic; margin: 2px 16px 4px; padding: 4px; width: 442px;">Supporter ProFauna dalam sebuah kampanye Anti Perburuan Satwa Liar</span></div>
<div class="clear" style="clear: both; cursor: default; float: none; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">ProFauna adalah organisasi yang kecil, namun efesien dan sangat aktif. Jumlah staf ProFauna sangatlah sedikit, namun kami bisa melakukan banyak hal untuk satwa liar karena kami bekerja sangat efesien dengan didukung oleh staf yang penuh dedikasi dan kepedulian tinggi terhadap satwa liar. Dukungan supporter ProFauna yang bekerja secara sukarela, juga turut membantu kegiatan ProFauna yang sangat banyak.</li>
</ol>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="abaut" style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"></a><span style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif;"></span><a href="https://www.blogger.com/null" name="alasan" style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;"></a><span style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Informasi lebih lanjut tentang Supporter ProFauna silahkan kontak<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="mailto:profauna@profauna.org?subject=Informasi%20tentang%20Supporter%20ProFauna" style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;" title="Informasi tentang Supporter ProFauna">profauna@profauna.org</a> atau Telp. +62 341 570033</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-37533487720458010592014-10-21T22:24:00.000+07:002014-10-21T22:24:14.438+07:00Perundangan Mengambil Tumbuhan Liar dan Menangkap Satwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h5 align="center" class="title top-title" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px;">
<span style="font-weight: normal;">KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Nomor : 104/Kpts-II/2000<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />TENTANG<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></h5>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Menimbang :</span></h5>
<ol class="ola" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 telah ditetapkan ketentuan tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasal 4 ayat (3), Pasal 8 ayat (2), Pasal 23, Pasal 29, dan Pasal 30 ayat (2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud huruf a, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan tentang Tata Cara Mengambil Tumbuhan Liar dan Menangkap Satwa Liar.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Mengingat :</span></h5>
<ol class="npb" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1978;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1993;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998 jo Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">M E M U T U S K A N</span></h5>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Menetapkan :</span></h5>
<div class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px; text-align: center;">
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR.</div>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 1</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :</div>
<ol style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Pengambilan tumbuhan liar adalah kegiatan memperoleh tumbuhan dari habitat alam dengan cara yang tidak merusak populasi, mencabut, menebang, memiliki seluruh atau sebagian individu tumbuhan untuk kepentingan pemanfaatan.<div style="cursor: default; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; padding: 4px 0px;">
</div>
</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Penangkapan satwa liar adalah kegiatan memperoleh satwa lair dari habitat alam dengan cara yang tidak merusak populasinya untuk kepentingan pemanfaatan di luar kegiatan perburuan.<div style="cursor: default; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; padding: 4px 0px;">
</div>
</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 2</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dapat dilaksanakan dalam bentuk:</li>
</ol>
<ol class="ola npb ml-40" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px 16px 10px 40px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Pengkajian, penelitian dan pengembangan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Penangkaran;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Perdagangan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Peragaan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Pertukaran;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Budidaya tanaman obat-obatan; dan</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Pemeliharaan untuk kesenangan.</li>
</ol>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi atau yang tidak dilindungi, dan dapat berasal dari habitat alam.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 3</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Tata cara pengambilan tumbuhan liar dan penangkapan satwa liar yang dilindungi undang-undang dari habitat alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatur sebagai berikut:</div>
<ol class="ola" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Permohonan disampaikan kepada Menteri Kehutanan dan Perkebunan dengan tembusan Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam dan Ketua LIPI;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Berdasarkan pertimbangan teknis Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam dan Ketua LIPI, Menteri dapat menolak atau menyetujui permohonan tersebut dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak pertimbangan teknis diterima.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam dalam memberikan pertimbangan teknis wajib memperhatikan kuota penangkapan dan pengambilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 4</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Tata cara pengambilan tumbuhan liar dan penangkapan satwa liar yang tidak dilindungi untuk keperluan perdagangan diatur sebagai berikut:</div>
<ol class="ola" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Permohonan disampaikan kepada Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan setempat.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Berdasarkan pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam dapat menolak atau menyetujui permohonan tersebut dalam waktu paling lambat 6 (enam) hari kerja sejak pertimbangan diterima.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan dalam memberikan pertimbangan teknis wajib memperhatikan kuota penangkapan dan pengambilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 5</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Tata cara pengambilan tumbuhan liar dan penangkapan satwa liar yang tidak dilindungi dari habitat alam selain untuk keperluan perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatur sebagai berikut:</div>
<ol class="ola" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Permohonan disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan setempat dengan tembusan kepada Kepala Balai/Unit KSDA.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Balai/Unit Konservasi Sumber Daya Alam, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan setempat dapat menolak atau menyetujui permohonan tersebut dalam waktu paling lambat 6 (enam) hari kerja sejak pertimbangan diterima.</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Kepala Balai/Unit dalam memberikan pertimbangan teknis wajib memperhatikan kuota penangkapan dan pengambilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 6</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Pengambilan tumbuhan liar dan penangkapan satwa liar yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat diberikan kepada:</div>
<ol class="ola" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Perorangan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Lembaga yang bergerak dalam bidang pengkajian, penelitian dan pengembangan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Badan usaha;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Koperasi;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Lembaga Konservasi;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;">Lembaga Swadaya MAsyarakat.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 7</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Izin pengambilan tumbuhan liar dan penangkapan satwa liar baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi berlaku paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Permohonan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada pejabat yang berwenang paling lambat 2 (dua) minggu sebelum masa berlaku izin berakhir yang dilengkapi dengan laporan realisasi penangkapan sebelumnya dan disertai berita acara penangkapan.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 8</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Setiap pemegang izin mengambil tumbuhan liar dan menangkap satwa liar yang sudah melaksanakan kegiatannya wajib melaporkan hasilnya kepada Kepala Balai/Unit KSDA.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Kepala Balai/Unit KSDA wajib melaporkan seluruh hasil tangkapan kepada Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(3)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 9</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam menetapkan daftar jenis tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi atas dasar klasifikasi yang boleh dan yang tidak boleh ditangkap untuk diperdagangkan.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Penetapan daftar klasifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memperhatikan:</li>
</ol>
<ol class="ola npb ml-40" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style: lower-alpha; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px 16px 10px 40px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Perkembangan upaya perlindungan jenis tumbuhan dan satwa liar yang disepakati dalam konvensi internasional;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Upaya-upaya konservasi yang dilakukan di Indonesia; dan</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Kepentingan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 10</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam menetapkan kuota pengambilan dan penangkapan setiap jenis dan jumlah tumbuhan dan satwa liar yang dapat diambil atau ditangkap dari alam untuk setiap kurun waktu 1 (satu) tahun, berlaku mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Kuota pengambilan dan penangkapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu sebelum masa berlakunya kuota.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(3)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Penetapan kuota pengambilan dan penangkapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memperhatikan pertumbuhan populasi tumbuhan dan satwa liar pada wilayah habitat yang bersangkutan.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(4)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Wilayah habitat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Kntor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan dengan memperhatikan rekomendasi dari Balai.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(5)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Wilayah habitat ditetapkan dengan mempertimbangkan kriteria kelimpahan dan kemungkinan dilakukannya rotasi penangkapan.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 11</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam menetapkan kuota setiap jenis dan jumlah tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi untuk keperluan perdagangan dalam setiap kurun waktu 1 (satu) tahun.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Penetapan kuota perdagangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berasal dari kuota pengambilan dan penangkapan dari alam dan hasil penangkaran.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(3)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Kuota perdagangan ditetapkan atas dasar kebutuhan perdagangan dalam negeri dan untuk tujuan ekspor.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 12</span></h5>
<ol class="nkn" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(1)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Pemegang izin yang telah melaksanakan kegiatannya sebelum keputusan ini ditetapkan tetap berlangsung dengan ketentuan kegiatan yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.</li>
<li style="cursor: default; line-height: 1.2em; list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px 16px 10px 0px; text-indent: -30px;">(2)<span style="margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre;"> </span>Petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan lebih lanjut keputusan ini ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam.</li>
</ol>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 13</span></h5>
<div style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px;">
Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 62/Kpts-II/1998 tentang Tata Usaha Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar dinyatakan tidak berlaku lagi, sepanjang sudah diatur atau bertentangan dengan keputusan ini.</div>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Pasal 14</span></h5>
<div class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px; text-align: center;">
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.</div>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Ditetapkan di : JAKARTA<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Pada tanggal : 8 Mei 2000<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />ttd.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMA'IL, MSC.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></h5>
<div class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; padding: 0px 16px 8px; text-align: center;">
Salinan sesuai dengan aslinya</div>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISAS<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />ttd.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />SOEPRAYITNO, SH.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />NIP. 080020023</span></h5>
<h5 class="center" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.1em; margin: 0px; padding: 25px 16px 8px; text-align: center;">
<span style="font-weight: normal;">Salinan keputusan ini disampaikan kepada Yth. :</span></h5>
<ol class="npb" style="background-color: white; cursor: default; font-family: Arial, Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 1.1em; line-height: 1.3em; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 0px 26px; padding: 0px 16px 10px 26px;">
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Para Menteri Kabinet Persatuan Nasional;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Gubernur Kepala Daerah Tk. I seluruh Indonesia;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan seluruh Indonesia;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Kepala Balai KSDA/Taman Nasional, seluruh Indonesia;</li>
<li style="cursor: default; margin: 0px; padding: 0px;">Sdr. Kepala Unit KSDA/Taman Nasional, seluruh Indonesia.</li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-60090675060697846872014-10-21T22:12:00.003+07:002014-10-21T22:14:26.294+07:00FLORA INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent;">Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :</span></div>
<ul style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style: none; margin: 0px 0px 15px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px; text-align: center; vertical-align: baseline;" type="square">
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Iklim</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jenis tanah</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Relief atau tinggi rendah permukaan bumi</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Biotik (pengaruh makhluk hidup).</span></li>
</ul>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :</span></div>
<ul style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style: none; margin: 0px 0px 15px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px; text-align: center; vertical-align: baseline;" type="square">
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya</span></li>
</ul>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :</span></div>
<ul style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style: none; margin: 0px 0px 15px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px; text-align: center; vertical-align: baseline;" type="square">
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: circle; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.</span></li>
</ul>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jenis-jenis hutan yang dipengaruhi iklim antara lain</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(a). Hutan Hujan Tropis, (b). Sabana, (c). Steppa, (d). Hutan Mangrove</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.1 MELATI</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m11.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; clear: left; color: #f3686d; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-661" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m11.jpg?w=490" height="184" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="m1" width="200" /></a><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m21.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-662" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m21.jpg?w=300&h=187" height="187" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="m2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-663" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m3.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="m3" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bunga melati (Jasminum sambac) atau disebut juga melati putih merupakan salah satu spesies melati yang berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari daerah Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih, petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melati mempunyai bentuk mahkota yang sederhana. Melati memiliki bunga berwarna putih suci. Melati memiliki aroma yang lembut menenangkan. Melati tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit. Harga melati yang merakyat (relatif murah). Dari semua kelebihan melati itu, tidak berlebihan jika kemudian melati ditetapkan sebagai bunga bangsa, salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.2 ANGREK</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan tanaman anggreknya, Imdonesia mempunyai lebih dari 6.000 jenis anggrek dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan spesies anggrek terbanyak dan terlengkap di dunia. Tidak hanya itu jenis anggrek di Indonesia juga merupakan jenis anggrek terindah dan terlangka didunia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berikut adalah beberapa jenis anggrek yang ada di Indonesia</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Anggrek macan</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-652" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am1.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="am1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-653" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am2.jpg?w=300&h=240" height="240" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="am2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-654" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/am3.jpg?w=300&h=197" height="197" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="am3" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Grammatophyllum speciosum </em>atau seringpula disebut-sebut dengan nama <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">G. papuanum</em> yang diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman ini tersebar luas dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak ditemukan varian-varian nya dengan bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit berbeda. Dalam satu rumpun dewasa, tanaman ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari corak bungany penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Grammatophyllum scriptum</em> yang memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu. Meskipun persebarannya cukup luas…anggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Anggrek hitam</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-646" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah1.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-647" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah2.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-648" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah3.jpg?w=300&h=222" height="222" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah3" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-649" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah4.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah4" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah5.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-650" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah5.jpg?w=197&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah5" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah6.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-651" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ah6.jpg?w=300&h=240" height="240" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ah6" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Anggrek bulan</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-655" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab1.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ab1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab2.jpeg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-656" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab2.jpeg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ab2" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-657" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab3.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ab3" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-658" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ab4.jpg?w=300&h=261" height="261" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ab4" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jasminum sambac</em>) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rafflesia arnoldii </em>) sebagai puspa langka Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) merupakan salah satu anggota genus <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis</em>, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis</em>sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di Indonesia, anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) termasuk dalam tanaman anggrek <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">monopodial</em> yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggrek bulan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Phalaenopsis amabilis</em>) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.3 BUNGA BANGKAI</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-666" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb1.jpg?w=225&h=300" height="300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BB1" width="225" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-667" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb2.jpg?w=194&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BB2" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-668" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb3.jpg?w=300&h=228" height="228" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BB3" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-669" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb4.jpg?w=189&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BB4" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb5.jpeg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-670" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb5.jpeg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="BB5" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb7.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-671" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bb7.jpg?w=196&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BB7" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bunga bangkai atau suweg raksasa atau <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">batang krebuit</em> (nama lokal untuk fase vegetatif), <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Amorphophallus titanum</em> Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dariSumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">A. gigas</em> (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi fatma raksasa <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rafflesia arnoldii</em>. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6 meter . Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dormansi" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Dormansi"></a>. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">spadix</em>) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">protogini</em>: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 . Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, kemudian layu. Apabila pembuahan terjadi, akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji di pada bagian bekas pangkal bunga. biji-biji ini dapat ditanam. Setelah bunga masak, seluruh bagian generatif layu. Pada saat itu umbi mengempis dan dorman. Apabila mendapat cukup air, akan tumbuh tunas daun dan dimulailah fase vegetatif kembali.karena keunikan bunga ini, bunga ini sering diperjual belikan oleh manusia, itulah faktor utama bunga ini langka.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.4 BUNGA RAFFLESIA ARNOLDI</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-672" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r1.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="R1" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-673" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r2.jpg?w=300&h=200" height="200" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="R2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r3.jpeg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-674" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r3.jpeg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="R3" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-675" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r4.jpg?w=300&h=259" height="259" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="R4" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r5.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-676" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r5.jpg?w=300&h=210" height="210" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="R5" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r6.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-677" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/r6.jpg?w=300&h=225" height="225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="R6" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rafflesia Arnoldi merupakan salah jenis tanaman langka yang hanya tumbuh di kawasan Sumatra bagian selatan, terutama di Provinsi Bengkulu. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818, oleh seorang letnan dari Inggris, yang pada saat itu tengah menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, Thomas Stamford Raffles dan Dr. Arnoldy, seorang ahli botani.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, bunga ini ditetapkan sebagai lambang provinsi. Karena Refflesia Arnoldi merupakan tanaman langka, maka sejak tahun 2000 Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkannya sebagai tanaman yang dilindungi dan harus dilestarikan. Selain itu, sejak tahun 2001, beberapa kawasan hutan yang menjadi habitat Rafflesia Arnoldi ditetapkan sebagai kawasan hutan yang dilindungi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Raflesia Arnoldi adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan bukit barisan Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentuknya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya juga karena proses pemunculannya yang tiba-tiba tanpa memiliki bentuk pohon tertentu. Menurut berbagai ahli botani, bunga ini diidentifikasi sebagai bunga terbesar di dunia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bunga ini kerap tumbuh di hutan Bukit Barisan di Desa Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah dan juga di sekitar Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang. Bagian terbesar dari bunga ini adalah lima kelopak bunga yang mengelilingi bagian dalam, yang tampak seperti mulut gentong. Di dasar bagian yang seperti gentong ini, terdapat benang sari ataupun putik, bergantung pada jenis kelaminnya, Rafflesia Arnoldi jantan atau betina. Terpisahnya benang sari dan putik ini, membuat pembuahan bunga yang berbau busuk ini agak sulit. Dibutuhkan bantuan dari serangga, angin, ataupun air agar Rafflesia Arnoldi dapat berbunga.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masa pertumbuhan Rafflesia Arnoldi terhitung lama, dapat memakan waktu hingga sembilan bulan, dan jika bunganya sedang mekar, hanya akan berlangsung selama seminggu. Maka tak heran jika tidak banyak wisatawan yang cukup beruntung untuk melihat bunga yang biasanya mekar di bulan Agustus hingga November ini. Jika sedang mekar, bunga ini dapat memiliki diameter hingga 1 meter, dan beratnya dapat mencapai 11 kilogram. Bunga ini memang akan mengeluarkan bau yang tak sedap, namun bau inilah yang memancing serangga untuk mendekati Rafflesia Arnoldi, sehingga memungkinkan pembuahan terjadi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Salah satu kebanggaan masyarakat Bengkulu yang merupakan puspa langka Indonesia, bunga Raflesia Arnoldi yang hanya tumbuh di sekitar kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Bengkulu saat ini terancam punah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Supartono. Kepunahan ini disebabkan oleh warga di sekitar kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, secara sengaja memindahkan bongkol puspa langka tersebut ke daerah yang mudah dijangkau pengunjung atau diletakkan di sekitar rumah atau pinggir jalan untuk dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan, karena setiap bunga Raflesia mekar selalu dipadati oleh pengunjung baik dari Provinsi Bengkulu maupun dari provinsi lain untuk melihat dari dekat puspa langka Indonesia tersebut.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pihak BKSDA sejak tahun 2006 sudah mencurigai indikasi ini, tetapi tidak pernah ditemukan bukti yang kuat. Pihak BKSDA curiga dan heran kenapa bunga Raflesia selalu mekar dekat dengan jalan, padahal puspa ini memerlukan iklim yang ekstrim dan hanya tumbuh di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hal ini hendaknya menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pihak terkait, jangan sampai salah satu kebanggaan masyarakat Bengkulu dan koleksi puspa langka Indonesia menjadi punah dan tinggal cerita.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">VIDIO FAUNA DAN FLORA DI INDONESI</span></div>
<span class="embed-youtube" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; display: block; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><iframe allowfullscreen="true" class="youtube-player" frameborder="0" height="306" replaced="true" s15070277529727005972="true" src="http://www.youtube.com/embed/h3upHSpBsrg?version=3&rel=1&fs=1&showsearch=0&showinfo=1&iv_load_policy=1&wmode=transparent" style="background: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" type="text/html" width="490"></iframe></span><span class="embed-youtube" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; display: block; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><iframe allowfullscreen="true" class="youtube-player" frameborder="0" height="306" replaced="true" s15070277529727005972="true" src="http://www.youtube.com/embed/is1Qmklv6Wo?version=3&rel=1&fs=1&showsearch=0&showinfo=1&iv_load_policy=1&wmode=transparent" style="background: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" type="text/html" width="490"></iframe></span><span class="embed-youtube" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; display: block; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><iframe allowfullscreen="true" class="youtube-player" frameborder="0" height="306" replaced="true" s15070277529727005972="true" src="http://www.youtube.com/embed/ZgHhDsJSXOI?version=3&rel=1&fs=1&showsearch=0&showinfo=1&iv_load_policy=1&wmode=transparent" style="background: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" type="text/html" width="490"></iframe></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-85074152908069815222014-10-21T22:10:00.000+07:002014-10-21T22:10:04.620+07:00FAUNA INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent;">Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman fauna ini karena berbagai hal :</span></div>
<ol style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style: none; margin: 0px 0px 15px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis (trophical rain forest) yang kaya akan tumbuhan dan hewan hutan tropis.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis dan Oriental.</span></li>
</ol>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan keanekaragaman fauna. Berbagai jenis fauna yang meliputi :</span></div>
<ol style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style: none; margin: 0px 0px 15px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 30px; vertical-align: baseline;">
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mamalia (lebih dari 500 jenis)</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Reptil (lebih dari 600 jenis)</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung (lebih dari 1.500 jenis)</span></li>
<li style="background: transparent; border: 0px; list-style-type: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Amfibi (lebih dari 250 jenis)</span></li>
</ol>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g.gif" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-645" height="205" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g.gif?w=300&h=205" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="G" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat bertipe Asiatis, di wilayah Indonesia Tengah merupakan fauna khas/fauna asli Indonesia sedangkan wilayah fauna Indonesia Timur bertipe Australis.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berikut ini adalah beberapa fauna Indonesia</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.1 KOMODO</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-582" height="210" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k1.jpg?w=300&h=210" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="K1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-583" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k2.jpg?w=243&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="K2" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis, adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.2 ORANG UTAN</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/o1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-584" height="298" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/o1.jpg?w=300&h=298" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="O1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/o2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-585" height="207" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/o2.jpg?w=300&h=207" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="O2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orang utan (atau orang hutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo<a href="http://ajimachmudi.wordpress.com/fauna-dan-flora-indonesia/void%280%29;" id="Y8396072S5" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></a> dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia . Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo, orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut , sedangkan kerabatnya di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl.</span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">hidup di hutan tropika Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatra.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.3 HARIMAU SUMATERA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-586" height="200" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h1.jpg?w=300&h=200" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="H1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-587" height="236" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h2.jpg?w=300&h=236" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="H2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Harimau Sumatra</span> atau dalam bahasa latin disebut <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Panthera tigris sumatrae</em> merupakan satu dari lima subspisies harimau (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Panthera tigris</em>) di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Panthera tigris balica</em>) dan Harimau Jawa (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Panthera tigris sondaica</em>) dinyatakan punah.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hewan dari filum <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Chordata </em>ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Panthera tigris sumatrae</em>) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Miacids</em>. <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Miacids </em>hidup pada akhir zaman <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cretaceous </em>kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”</em>). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hemmer,1987</em>).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.4 BADAK JAWA</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeGItNTXDPyyRn5ku9X53hEGmTDQls3YulioKo7KuY-dnZvvWCjiyUDLhOJQ2lftcFk0715Ed4q86wTgbHTAw3p75eLEQrLtA0hgY_Df_bqHvU7ITY3WIAveTuoygmV9-3ZI0gInNzwcY/s1600-h/Badak+Jawa_Dephut.bmp" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6QgK7mXirt8ytk14souakNAGp3PcoqHz8v_hhO9-W03Jbif39UoauE5Eh1Xxu-vHUqjSv33YG0T7LpOxfM2dZUrx3i98swVFvCorCHVZop98YPW9QGVInwJlkVc05aepVdoLGMbICnBk/s1600-h/badak_jawa_kompas.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6QgK7mXirt8ytk14souakNAGp3PcoqHz8v_hhO9-W03Jbif39UoauE5Eh1Xxu-vHUqjSv33YG0T7LpOxfM2dZUrx3i98swVFvCorCHVZop98YPW9QGVInwJlkVc05aepVdoLGMbICnBk/s1600-h/badak_jawa_kompas.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; clear: left; color: #f3686d; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6QgK7mXirt8ytk14souakNAGp3PcoqHz8v_hhO9-W03Jbif39UoauE5Eh1Xxu-vHUqjSv33YG0T7LpOxfM2dZUrx3i98swVFvCorCHVZop98YPW9QGVInwJlkVc05aepVdoLGMbICnBk/s400/badak_jawa_kompas.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak Jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak India dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak India dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak Hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut “Badak Jawa”, binatang ini tidak terbatas hidup di pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional CaTien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak Jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak Jawa masih berada pada resiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak Jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah. Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak Jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak Jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok terkadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak Jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.5 BADAK SUMATERA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/b1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-595" height="202" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/b1.jpg?w=300&h=202" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="B1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/b2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-596" height="214" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/b2.jpg?w=300&h=214" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="B2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dicerorhinus sumatrensis</em>)</span> merupakan salah satu spesies badak yang dipunyai Indonesia selain badak jawa (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rhinocerus sondaicus</em>). Badak sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sumatran rhino</em>) juga merupakan spesies badak terkecil di dunia merupakan satu dari 5 spesies badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan selain badak jawa, badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak Sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dicerorhinus sumatrensis</em>) seperti saudara dekatnya, badak jawa, semakin langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan populasi badak bercula dua ini tidak mencapai 200 ekor. Wajar jika IUCN Redlist kemudian memasukkan badak sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sumatran rhino</em>) dalam daftar status konservasi<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">critically endangered</em> (kritis; CE).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak sumatera dalam bahasa Inggris disebut sebagai <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sumatran rhino</em><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">. S</em>ering kali juga disebut sebagai<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> hairy rhino</em><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </em>lantaran memiliki rambut terbanyak ketimbang jenis badak lainnya. Badak Sumatera dalam bahasa latin disebur sebagai<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </em><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dicerorhinus sumatrensis.</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ciri-ciri dan Habitat Badak Sumatera.</span> Badak sumatera memiliki dua cula dengan panjang cula depan berkisar antara 25-80 cm dan cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Badak sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dicerorhinus sumatrensis</em>) mempunyai panjang tubuh antara 2-3 meter dengan berat antara 600-950 kg. Tinggi satwa langka ini berkisar antara 120-135 cm.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Habitat badak sumatera meliputi hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan meskipun umumnya binatang langka ini menyukai hutan bervegetasi lebat. Satwa langka bercula dua ini lebih sering terlihat di hutan-hutan sekunder dataran rendah yang memiliki air, tempat berteduh, dan sumber makanan yang tumbuh rendah. Makanan utama badak sumatera meliputi buah (terutama mangga liar dan fikus), dedaunan, ranting-ranting kecil, dan kulit kayu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Badak sumatera (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dicerorhinus sumatrensis</em>) merupakan satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil meskipun umumnya hidup secara soliter (menyendiri).Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran rendah, untuk mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.6 GAJAH SUMATERA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-597" height="216" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g1.jpg?w=300&h=216" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="G1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-598" height="225" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/g2.jpg?w=300&h=225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="G2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah yang paling kecil dari ketiga subspesies dari Gajah Asia, dan merupakan endemic untuk Pulau Sumatra. Sebelum terjadi perusakan besar-besaran pada habitatnya, gajah secara luas tersebar di seluruh Sumatra pada ekosistem yang beragam, Gajah Sumatra ditemukan sampai hutan primer pada ketinggian di atas 1,750 m di Gunung Kerinci Barat Sumatra (Freywyssling, 1933 dalam Satiapillai. 2007).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Habitat yang paling disukai adalah hutan dataran rendah, dari berbagai ekosistem di daerah jelajahnya. Di masa lalu, ketika habitatnya belum rusak, gajah mengadakan migrasi luas. Pergerakan ini pada umumnya mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah dari daerah gunung ke dataran rendah pantai selama musim kering dan naik ke bukit satu kali ketika hujan datang (Van Heurn, 1929; Pieters, 1938 dalam Satiapillai. 2007).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gajah sumatera mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar. Pada ujung belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki belakang. Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil dari Gajah Afrika.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan hingga 150 kilogram dan 180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja yang mampu diserap oleh pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini Gajah Sumatera melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebagaimana spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil berdiri. Selama tidur, telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi keberadaan sumber air dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa kawin pada usia 10-12 tahun. Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22 bulan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.6 LUTUNG JAWA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyR3VKfMW87ILgHIvifkVTyltlWdxrg0HRaGlqromJYhr_eo2BPFu9PKjXsrojKmVRHRtlHmwEmWc7XzbjP7lxd01lR1ElusMuYYbavO5S2Y98tvMh_UVL_pm6beHOE0jNx9V7PzXNW6A/s1600-h/Lutung+Jawa_Stavenn.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyR3VKfMW87ILgHIvifkVTyltlWdxrg0HRaGlqromJYhr_eo2BPFu9PKjXsrojKmVRHRtlHmwEmWc7XzbjP7lxd01lR1ElusMuYYbavO5S2Y98tvMh_UVL_pm6beHOE0jNx9V7PzXNW6A/s400/Lutung+Jawa_Stavenn.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiObXbA5SXeXMQ7GhznLYCF5COcwPfaE3cyrJqqW41pf0I3KLeNEaFWdsL2Gz58hL5uc6V_99KoxeozzRztVNYeM28EquqOsm974tBLniTBYJ9dV0VHoSXBvWIHlWYNs4aoAI2pPR1WoSM/s1600-h/Lutung+Jawa_NationalGeographic.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiObXbA5SXeXMQ7GhznLYCF5COcwPfaE3cyrJqqW41pf0I3KLeNEaFWdsL2Gz58hL5uc6V_99KoxeozzRztVNYeM28EquqOsm974tBLniTBYJ9dV0VHoSXBvWIHlWYNs4aoAI2pPR1WoSM/s400/Lutung+Jawa_NationalGeographic.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); display: block; height: auto; margin: 10px auto; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;" /></a><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em></span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lutung Jawa atau dalam bahasa latin disebut dengan Trachypithecus auratus merupakan salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia. Sebagaimana spesies lutung lainnya, lutung jawa yang bisa disebut juga lutung budeng mempunyai ukuran tubuh yang kecil, sekitar 55 cm, dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lutung jawa atau lutung budeng terdiri atas dua subspesies yaitu<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trachypithecus auratus auratus </em>dan <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trachypithecus auratus mauritius. </em>Subspesies <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trachypithecus auratus auratus </em>(Spangled Langur Ebony) bisa didapati di Jawa Timur, Bali, Lombok, Palau Sempu dan Nusa Barung. Sedangkan subspesies yang kedua,<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trachypithecus auratus mauritius</em> (Jawa Barat Ebony Langur) dijumpai terbatas di Jawa Barat dan Banten.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.7 ANOA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/a1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-599" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/a1.jpg?w=247&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="A1" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/a2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-600" height="201" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/a2.jpg?w=300&h=201" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="A2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anoa</span> adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas dua spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bubalus quarlesi</em>) dan anoa dataran rendah (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bubalus depressicornis</em>). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Baik Anoa Pegunungan (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bubalus quarlesi</em>) maupun Anoa Dataran Rendah (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bubalus depressicornis</em>) sejak tahun 1986 oleh <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">IUCN Redlist</em> dikategorikan dalam binatang dengan status konservasi “Terancam Punah” (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Endangered</em>; EN) atau tiga tingkat di bawah status “Punah”.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.8 BEKANTAN</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bk11.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-602" height="296" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bk11.jpg?w=300&h=296" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BK1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bk2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-603" height="225" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/bk2.jpg?w=300&h=225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="BK2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bekantan</span> atau dalam nama ilmiahnya <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nasalis larvatus</em> adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genus" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Genus"></a>tunggal kera <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nasalis</em>.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantan" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Jantan"></a>. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan olehseleksi alam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Seleksi alam"></a>. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rawa" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Rawa"></a> danhutan pantai di pulauKalimantan. Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 kera. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bekantan merupakan maskotfauna provinsi Kalimantan Selatan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CITES" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="CITES"></a> Appendix I.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.9 TARSIUS SULAWESI (TARSIUS SPECTRUM )</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/t1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-604" height="199" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/t1.jpg?w=300&h=199" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="T1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/t2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-605" height="199" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/t2.jpg?w=300&h=199" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="T2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu) adalah suatu jenis primata kecil, memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan maupun ke arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat digerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tarsius adalah makhluk nokturnal yang melakukan aktivitas pada malam hari dan tidur pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan terkadang reptil kecil, burung, dan kelelawar. Habitatnya adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng. Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “balao cengke” atau “tikus jongkok” jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.10 KANGGURU PAPUA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Marsupialia</em>). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk satwa Indonesia yang di lindungi dari kepunahan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dendrolagus</em> (Kanguru Pohon) dan <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">thylogale </em>(Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">A. Kangguru Tanah (lau-lau atau paunaro):</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Thylogale brunii (Dusky Pademelon)</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-606" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka1.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ka1" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan Papua Niugini. Di Indonesia <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Thylogale brunii </em>terdapat antara lain di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Thylogale stigmata (red-legged pademelon)</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-607" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka2.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ka2" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em>merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua.<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Thylogale stigmata</em> mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Thylogale brownii (Brown’s pademelon)</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-608" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka3.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ka3" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">B. Kangguru pohon (lau-lau):</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Dendrolagus pulcherrimus</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-609" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka4.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="ka4" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Dendrolagus goodfellowi</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka5.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-610" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka5.jpg?w=213&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ka5" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(disebut Kanguru Pohon <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Goodfellow </em>atau kanguru pohon hias atau<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Goodfellow’s Tree-kangaroo</em>) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dendrolagus mbaiso</em> (disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dingiso</em>) kanguru ini ditemukan di hutan montane yang tinggi dan<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">subalpine </em>semak belukar di Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Dengrolagus dorianus</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka6.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-611" height="199" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka6.jpg?w=300&h=199" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ka6" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">atau disebut sebagai Kangguru Pohon Ndomea atau <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Doria’s Tree-kangaroo</em>.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Dendrolagus ursinus</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka7.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-612" height="293" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka7.jpg?w=300&h=293" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ka7" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(disebut <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Vogelkop Tree-kangaroo</em> atau Kanguru Pohon Nemena) merupakan kanguru pohon yang paling awal terklasifikasikan. Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan hitam.<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dendrolagus inustus</em> disebut juga sebagai Kanguru Pohon Wakera atau <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Grizzled Tree-kangaroo</em>.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Dendrolagus stellarum</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka81.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-614" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka81.jpg?w=300&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ka8" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">disebut juga sebagai <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Seri’s Tree-kangaroo</em>. Kanguru pohon ini terdapat di Tembagapura.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.11 BURUNG MERAK HIJAU</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-616" height="200" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m1.jpg?w=300&h=200" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="M1" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-617" height="204" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/m2.jpg?w=300&h=204" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="M2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merak Hijau (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Green Peafowl</em>) yang dalam bahasa ilmiah disebut<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pavu muticus</em> adalah salah satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merak Hijau (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pavu muticus</em>) mempunyai bulu yang indah yang berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar mata dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kawin berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang masih sangat muda.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pavu muticus</em>) diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.12 BURUNG CENDRAWASIH</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c1.jpeg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-618" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c1.jpeg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="C1" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-619" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c2.jpg?w=226&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="C2" width="226" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-620" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c3.jpg?w=238&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="C3" width="238" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c4.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-621" height="228" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/c4.jpg?w=300&h=228" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="C4" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cendrawasih atau <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">paradisoaeidae apoda, minor, cicinnurus regius, dan seleudicis melanoleuca </em>merupakan burung khas dari <a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Papua" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" target="_self"></a>Papua. Dari 43 spesies burung surga ini, 35 di antaranya bisa ditemukan di Papua.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Cendrawasih yang dianggap sebagai burung surga.</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kekhasan burung ini terdapat pada bulu indahnya. Dan bulu indah ini hanya dimiliki oleh burung cendrawasih jantan saja. Umumnya warna-warna bulu burung ini sangat cerah dengan kombinasi hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini biasanya hidup di hutan yang lebat atau di dataran rendah. Ia memiliki kebiasaan bermain di pagi hari saat matahari mulai menampakkan cahaya di ufuk timur.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cendrawasih jantan memakai bulu lehernya yang menawan untuk menarik lawan jenis. Tarian cendrawasih jantan amat memukau. Sambil bernyanyi di atas dahan, pejantan ini bergoyang-goyang ke berbagai arah. Kadang malah bergantung terbalik bertumpu pada dahan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh masyarakat di Papua, burung cendrawasih dipercaya sebagai titisan bidadari tak berkaki atau Apoda, burung yang cantik tetapi tak berkaki, karena mereka berjalan atau hanya bertengger di dahan pohon saja.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Cendrawasih ini dulu populasinya cukup banyak di hutan Papua, tapi karena terus diburu, akhirnya populasi burung ini menurun tajam dan semakin sulit ditemui. Bukan hanya diburu, tetapi habitat berkembangbiaknya pun semakin sempit karena banyak penebangan hutan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.13 BURUNG JALAK BALI</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/j1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-622" height="240" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/j1.jpg?w=300&h=240" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="J1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/j2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-623" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/j2.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="J2" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jalak Bali (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Leucopsar rothschildi</em>) atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Critically Endangered</em>) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jalak Bali ditemukan pertama kali oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Nama ilmiah Jalak Bali (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Leucopsar rothschildi</em>) dinamakan sesuai dengan nama Walter Rothschild pakar hewan berkebangsaan Inggris yang pertama kali mendiskripsikan spesies pada tahun 1912.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Jalak Bali ini mudah dikenali dengan ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Jalak Bali memiliki pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Antara burung jantan dan betina serupa.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jalak Bali <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Leucopsar rothschildi) </em>merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Karena itu, Jalak Bali memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya makhluk tersebut sebagai satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungan hukum untuk menyelamatkan satwa tersebut ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam).Dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora</em>) Jalak Bali terdaftar pada Apendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan. Sedang IUCN (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">International Union for Conservation of Natur and Natural Resources</em>) memasukkan Jalak Bali dalam kategori “kritis” (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Critically Endangered</em>) yang merupakan status konservasi yang diberikan terhadap spesies yang memiliki risiko besar akan menjadi punah di alam liar atau akan sepenuhnya punah dalam waktu dekat.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kepunahan Jalak Bali <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Leucopsar rothschildi) </em>di habitat aslinya disebabkan oleh deforestasi (penggundulan hutan) dan perdagangan liar. Bahkan pada tahun 1999, sebanyak 39 ekor Jalak Bali yang berada di pusat penangkaran di Taman Nasional Bali Barat, di rampok. Padahal penangkaran ini bertujuan untuk melepasliarkan satwa yang terancam kepunahan ini ke alam bebas.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk menghindari kepunahan, telah didirikan pusat penangkaran yang salah satunya berada di Buleleng, Bali sejak 1995. Selain itu sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia juga menjalankan program penangkaran Jalak Bali. Tetapi tetap muncul sebuah tanya di hati saya; mungkinkah beberapa tahun ke depan kita hanya akan menemui Jalak Bali, Sang Maskot Bali, di balik sangkar-sangkar kebun binatang.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.14 BURUNG ENGGANG</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-624" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg1.jpg?w=199&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="EG1" width="199" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-625" height="200" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg2.jpg?w=300&h=200" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="EG2" width="300" /></a><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-626" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg3.jpg?w=218&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="EG3" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Enggang (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik <span class="skimlinks-unlinked" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tersendiri.Pada</span>awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak? Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani. Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif seperti pada gambar ini. Kasihan sekali nasib mereka. Sebagian yang tersisa darinya hanya sebuah gambar dan segelintir bagian paruh dan bulu yang tetap di simpan rapi oleh masyarakat suku dayak.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.15 BURUNG KUAU</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-631" height="180" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/ka.jpg?w=300&h=180" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="ka" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k11.gif" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-628" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k11.gif?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="K1" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k21.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-629" height="200" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k21.jpg?w=300&h=200" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="K2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung kuau, burung yang sangat indah dan mempesona. Dia bukanlah burung merak. Karena keindahannya burung ini menjadi maskot propinsi Sumatera Barat. Tapi populasinya di alam sangat memprihatin. Beberapa strain species kuau ini ada di pulau kalimantan dan peninsular malaya, perbedaannya ada di warna dan corak bulunya. Di kalimantan bulu ekornya menjadi salah satu aksesoris baju tradisional selain bulu burung enggang.</span></div>
<div id="description_div853894203" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div id="description_div1682483688" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<form method="post" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini mudah sekali dikenal karena memilki bentuk tubuh yang indah dan spesifik. Tubuh yang jantan lebih besar dan berbulu dengan corak yang lebih menarik daripada yang betina. Berat yang jantan dapat mencapai sekitar 11,5 kg dan panjang tubuhnya sampai ujung ekor mendekati 2 meter. Hal ini disebabkan oleh dua lembar bulu ekornya bagian tengah mencolok sekali panjangnya. Umumnya bulu tubuh berwarna dasar kecoklatan dengan bundaran-bundaran berwarna cerah serta berbintik-bintik keabu-abuan.</span></form>
</div>
</div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kulit di sekitar kepala dan leher pada yang jantan biasanya tidak ditumuhi bulu dan berwarna kebiruan. Pada bagian occipital (bagian belkang kepala) betina mempunyai bulu jambul yang lembut. Paruh berwarna kuning pucat dan sekitar lobang hidung berwarna kehitaman. Iris mata berwarna merah. Warna kaki kemerahan dan tidak mempunyai taji/susuh.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Suara burung ini sangat lantang sehingga dapat terdengar dari kejauhan lebih dari satu mil. Suara yang jantan dapat dibedakan karena mempunyai interval pengulangan yang pendek. Sedangkan yang betina suaranya mempunyai pengulangan dengan interval semakin cepat dan yang terakhir suaranya panjang sekali. Burung ini mempunyai suara tanda bhaya yang cirinya pendek, tajam dan merupakan alunan yang parau.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini suka hidup di kawasan hutan, mulai dari dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Penyebaran burung ini adalah di Sumatera dan Kalimantan. Juga terdapat di Asia Tenggara. Makanannya terdiri dari buah-buahan yang jatuh, biji-bijian, siput, semut dan berbagai jenis serangga. Burung ini juga suka mencari sumber air untuk minum sekitar jam sebelas siang.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini bertelur yang biasanya berjumlah dua butir, warna telurnya krem atau kuning keputihan dengan bercak-bercak kecil diseluruh permukaan. Ukurannya sekitar 66 x 47 mm. Telur ini dierami oleh betina selama kurang lebih 25 hari. Anak burung ini akan mencapai tingkat dewasa kurang lebih dalam satu tahun.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.16 BURUNG ELANG JAWA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/e1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-632" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/e1.jpg?w=203&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="E1" width="203" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/e2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-633" height="225" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/e2.jpg?w=300&h=225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="E2" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Elang Jawa (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Spizaetus bartelsi</em>) merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies asli) di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Pertama kali saya menyaksikan penampakan burung Elang Jawa secara langsung pada pertengahan tahun 2005 di sekitar air tiga raksadi Gunung Muria Jawa Tengah. Sayang, sampai sekarang saya belum berkesempatan untuk menyaksikannya untuk yang kedua kali.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Secara fisik, Elang Jawa memiliki jambul menonjol sebanyak 2-4 helai dengan panjang mencapai 12 cm, karena itu Elang Jawa disebut juga Elang Kuncung. Ukuran tubuh dewasa (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60-70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap. Bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap di perut. Ekornya coklat bergaris-garis hitam.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketika terbang, Elang Jawa hampir serupa dengan Elang Brontok (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Spizaetus cirrhatus</em>) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil. Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara Elang Brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gambaran lainnya, sorot mata dan penglihatannya sangat tajam, berparuh kokoh, kepakan sayapnya kuat, berdaya jelajah tinggi, dan ketika berdiam diri sosoknya gagah dan berwibawa. Kesan “jantan” itulah yang barangkali mengilhami 12 negara menampilkan sosok burung dalam benderanya. Bersama 19 negara lain, Indonesia bahkan memakai sosoknya sebagai lambang negara dengan burung mitologis garuda</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Populasi burung Elang Jawa di alam bebas diperkirakan tinggal 600 ekor. Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengategorikannya terancam punah. Konvensi Perdagangan Internasional untuk Flora dan Fauna yang Terancam Punah memasukkannya dalam Apendiks 1 yang berarti mengatur perdagangannya ekstra ketat. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered atau “Genting” (Collar et al., 1994, Shannaz et al., 1995). Melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional, Pemerintah RI mengukuhkan Elang Jawa sebagai wakil satwa langka dirgantara.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Habitat burung Elang Jawa hanya terbatas di Pulau Jawa, terutama di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bahkan saat ini, habitat burung ini semakin menyempit akibat minimnya ekosistem hutan akibat perusakan oleh manusia, dampak pemanasan global dan dampak pestisida. Di Jawa Barat, Elang Jawa hanya terdapat di Gunung Pancar, Gunung Salak, Gunung Gede Pangrango, Papandayan, Patuha dan Gunung Halimun.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di Jawa Tengah Elang Jawa terdapat di Gunung Slamet, Gunung Ungaran, Gunung Muria, Gunung Lawu, dan Gunung Merapi, sedangkan di Jawa Timur terdapat di Merubetiri, Baluran, Alas Purwo, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, dan Wilis.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.17 BURUNG KASUARI</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/kas1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-634" height="269" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/kas1.jpg?w=300&h=269" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="KAS1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/kas2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-635" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/kas2.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="KAS2" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kasuari merupakan sebangsa burung yang mempunyai ukuran tubuh sangat besar dan tidak mampu terbang. Kasuari yang merupakan binatang yang dilindungi di Indonesia dan juga menjadi fauna identitas provinsi Papua Barat terdiri atas tiga jenis (spesies). Ketiga spesies Kasuari yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius unappendiculatus</em>), Kasuari Gelambir Ganda (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius casuarius</em>), dan Kasuari Kerdil (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius bennetti</em>).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Kasuari merupakan burung besar yang indah menawan. Namun dibalik keindahan burung Kasuari mempunyai sifat yang agresif dan cenderung galak jika diganggu. Burung bergrnus Casuarius ini sangat galak dan pemarah dan tidak segan-segan mengejar ‘korban’ atau para pengganggunya. Karenanya di kebun binatangpun, Kasuari tidak dibiarkan berkeliaran bebas. Bahkan konon, <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">The Guinnes Book of Records</em> memasukkan burung Kasuari sebagai burung paling berbahaya di dunia. Meski untuk rekor ini saya belum dapat melakukan verifikasi ke situs <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">The Guinness Book of Records.</em></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kasuari merupakan burung endemik yang hanya hidup di pulau Papua dan sekitarnya, kecuali Kasuari Gelambir Ganda (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius casuarius</em>) yang dapat juga ditemukan di benua Australia bagian timur laut. Dalam bahasa Inggris, Kasuari Gelambir Ganda (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius casuarius</em>) disebut (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Southern Cassowary</em>), Kasuari Gelambir Tunggal (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius unappendiculatus</em>) disebut (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Northern Cassowary</em>) dan Kasuari Kerdil (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius bennetti</em>) disebut sebagai (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dwarf Cassowary</em>).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ciri-ciri dan Tingkah Laku. Burung Kasuari mempunyai ukuran tubuh yang berukuran sangat besar, kecuali Kasuari Kerdil (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius bennetti</em>) yang ukuran tubuhnya lebih kecil. Burung Kasuari tidak dapat terbang. Burung kasuari dewasa mempunyai tinggi mencapai 170 cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div id="attachment_1490" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di atas kepalanya Kasuari memiliki tanduk yang tinggi berwarna kecokelatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kaki burung Kasuari sangat panjang dan kuat. Kaki ini menjadi senjata utama burung langka dan dilindungi ini. Kaki burung Kasuari mampu menendang dan merobohkan musuh-musuhnya, termasuk manusia, hanya dengan sekali tendangan. Mungkin karena tendangan dan agresifitasnya ini tidak berlebihan jika kemudian <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">The Guinness Book of Records</em> menganugerahinya sebagai burung paling berbahaya di dunia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada Kasuari Gelambir Ganda terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya dengan kulit leher berwarna biru.. Sedangkan pada Kasuari Gelambir Tunggal (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius unappendiculatus</em>), sesuai namanya hanya mempunyai satu gelambir.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Kasuari yang termasuk satwa yang dilindungi dari keounahan ini memakan buah-buahan yang jatuh dari pohonnya. Burung Kasuari biasa hidup sendiri, dan berpasangan hanya pada saat musim kawin saja. Anak burung dierami oleh Kasuari jantan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div id="attachment_1491" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2010/04/kasuari-kerdil.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kasuari Kerdil</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meskipun Kasuari memiliki tubuh yang besar, namun ternyata tidak banyak yang diketahui tentang burung endemik papua ini. Apalagi untuk spesies Kasuari Gelambir Tunggal (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius unappendiculatus</em>) dan Kasuari Kerdil (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius bennetti</em>).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Habitat dan Penyebaran. Burung Kasuari Gelambir Tunggal (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius unappendiculatus</em>) dan Kasuari Kerdil (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius bennetti</em>) merupakan satwa endemik pulau Papua (Indonesia dan Papua New Guinea), sedangkan Kasuari Gelambir Ganda (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Casuarius casuarius</em>) selain di pulau Papua juga terdapat di pulau Seram (Maluku, Indonesia) dan Australian bagian timur laut. Burung Kasuari mempunyai habitat di daerah hutan dataran rendah termasuk di daerah rawa-rawa.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.18 BURUNG MALEO</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/mal1.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-636" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/mal1.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="MAL1" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/mal2.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-637" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/mal2.jpg?w=490" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: auto;" title="MAL2" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Maleo atau Macrocephalon Maleo, merupakan burung endemik yang hanya bisa dijumpai di Kepulauan Sulawesi. Burung ini bisa ditemukan di hutan pegunungan dan hutan pantai, di Sulawesi Tengah.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sepintas penampilan burung ini biasa saja, selain jambul di kepalanya, burung ini mirip dengan ayam. Dari penampilannya, sulit dibedakan antara burung jantan dan betina.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Daya tarik burung Maleo justru pada telurnya, yang ukurannya lima kali lebih besar dari telur ayam. Inilah yang menyebabkan telur burung Maleo banyak diburu orang. Sehingga kelestariannya terancam.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Telur burung Maleo memang memiliki nilai ekonomis, yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam, karena bentuknya yang lebih besar. Harganya di pasar gelap bisa mencapai 50 ribu rupiah per butir.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Maleo sebenarnya dapat bertelur dua kali dalam sebulan. Namun setiap bertelur, hanya satu telur yang dihasilkan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sang induk meletakkan telurnya di dalam lubang yang berpasir, yang dekat dengan sumber air panas. Oleh karena itu, habitat asli burung ini berada di sekitar sumber air panas, yang tanahnya berpasir.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari hasil riset The Nature Conservancy, sebuah LSM internasional yang bergerak dalam konservasi lingkungan, dari sepuluh habitat burung Maleo di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, kini hanya tinggal 4 habitat saja. Sisanya telah rusak dan punah.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penyebab utama terancamnya kelestarian burung Maleo tidak hanya telurnya diambil manusia, tetapi juga ganggan dari predator alaminya, yakni biawak dan tikus hutan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Selain itu, pembukaan lahan hutan untuk perkebunan, dan kebakaran hutan juga menjadi penyebab rusaknya habitat asli burung Maleo. Salah satu habitat burung Maleo yang masih dapat dijumpai di kawasan Sulawesi Tengah adalah di Saluki, kawasan Taman Nasional Lore Lindu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk mencapai Saluki, dapat ditempuh dengan menggunakan mobil hingga Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Donggala.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Desa ini berjarak sekitar 45 kilometer arah selatan dari Kota Palu, ibukota Sulawesi Tengah. Selepas dari Desa Tuva, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan sepeda motor sejauh 4 kilo meter.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di Balai Taman Nasional Lore Lindu di Saluki inilah dilakukan upaya pelestarian terhadap burung Maleo. Lokasi penangkaran terletak di kawasan habitat aslinya, karena hanya di tempat semacam inilah burung maleo dapat berkembang biak.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di lokasi ini terdapat sembilan kandang penangkaran. Telur burung Maleo disimpan di dalam lubang tanah yang berpasir di dalam kandang, dan akan menetas sendiri dalam waktu 76 hingga 90 hari.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penangkaran burung Maleo ini turut melibatkan masyarakat sekitar. Salah seorang diantaranya adalah Ambo Tuo.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kakek tiga orang cucu berusia 60 tahun ini, bersama 10 orang warga lainnya secara sukarela membantu polisi hutan menjaga kelestarian burung Maleo. Di 9 tempat penangkaran di Saluki ini terdapat sekitar 178 ekor burung Maleo.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sementara di seluruh Taman Nasional Lore Lindu, jumlah populasi burung Maleo diperkirakan mencapai 500 ekor.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menurut Herman Sasia, koordinator lapangan pelestarian burung Maleo Balai Taman Nasional Lore Lindu, gangguan terbesar dalam melestarikan burung Maleo datang dari predator alamnya, yakni biawak. Selain itu tangan jahil manusia yang mengambil telur burung Maleo.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kawasan Saluki di Taman Nasional Lore Lindu ini merupakan salah satu tempat penangkaran burung Maleo, yang bisa dijadikan model bagi penyelamatan burung langka.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kerjasama antara petugas dan warga setempat terbukti mampu menjaga kelestarian burung Maleo.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.19 BURUNG KAKAK TUA RAJA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k11.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-640" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k11.jpg?w=216&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Palm Cockatoo" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k22.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-641" height="274" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/k22.jpg?w=300&h=274" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="K2" width="300" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung Kakatua Raja (Probosciger aterrimus) adalah sejenis burung Kakatua berwarna hitam dan berukuran besar, dengan panjang sekitar 60cm. Burung ini memiliki kulit pipi berwarna merah dan paruh besar berwarna kehitaman. Di kepalanya terdapat jambul besar yang dapat ditegakkan. Burung betina serupa dengan burung jantan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kakatua Raja adalah satu-satunya burung di marga tunggal Probosciger. Daerah sebaran burung ini adalah di pulau Irian dan Australia bagian utara. Pakan burung Kakatua Raja terdiri dari biji-bijian. Paruh burung Kakatua Raja tidak dapat tertutup rapat, dikarenakan ukuran paruh bagian atas dan bagian bawah yang berbeda. Dan ini berguna untuk menahan dan membuka biji-bijian untuk dikonsumsi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.20 HELMETED HORNBILL</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h11.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-642" height="225" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h11.jpg?w=300&h=225" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="H1" width="300" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h21.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-643" height="300" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h21.jpg?w=222&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="H2" width="222" /></a></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<a href="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h3.jpg" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-644" src="http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/h3.jpg?w=191&h=300" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="H3" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Burung ini ditemukan di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan wilayah Sumatera. Bulu-bulu burung ini dominan berwarna hitam. Satu-satunya warna lain pada bulu adalah putih di antara perut dan ekor burung. Burung enggang gading umumnya memiliki kepala dan keriput pada tenggorokan yang berwarna merah pada burung jantan dan biru pada burung betina. Kepala burung seberat sepuluh persen dari 5,9-6,8 pon berat badannya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.21 KUPU – KUPU DI INDONESIA</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa negeri kita adalah ‘seonggok’ tanah surga yang dilemparkan ke bumi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi berbagai makhluk hidup di dunia ini.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak terkecuali jenis serangga seperti Kupu-kupu. Bahkan diantaranya hanya terdapat di Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ratusan jenis kupu-kupu hidup di Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menurut sebuah catatan di dunia terdapat sekitar 20.000 spesies Kupu-kupu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia adalah negara pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia setelah Brazil.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia memiliki sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sedangkan Brazil di hutan belantara Amazon, memiliki jenis terbanyak yaitu sekitar 3.000 jenis kupu-kupu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376514528767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376514528767_311721083767_3810564_1705085_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trogonoptera brookiana</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376515073767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376515073767_311721083767_3810567_85643_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trogonoptera brookiana</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376515483767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376515483767_311721083767_3810568_781303_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trogonoptera brookiana</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376515763767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376515763767_311721083767_3810578_4849907_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trogonoptera brookiana</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keindahan kupu-kupu dapat kita lihat dari berbagai macam bentuk sayapnya yang indah.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bahkan beberapa jenis kupu-kupu di Indonesia menjadi endemik bagi suatu daerah.Sehingga tidak akan ditemui di belahan dunia manapun seperti Trogonoptera brookiana yang dikenal sebagai kupu-kupu raja Brooke hanya dijumpai di Sumatera dan Kalimantan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sedangkan seperti Cethosia myrina.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kupu-kupu ini dikenal sebagai kupu-kupu sayap renda yang hanya dijumpai di Sulawesi.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376516913767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376516913767_311721083767_3810586_7241740_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cethosia myrina</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376517433767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376517433767_311721083767_3810589_1391166_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cethosia myrina</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tingkat endemisitas yang tinggi terlihat jelas sekali pada kupu-kupu Indonesia,</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">yang mencapai lebih dari 35 persen dari total jumlah jenis yang menduduki peringkat pertama di dunia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Peru, Brasil, dan negara-negara lain di Amerika Selatan hanya memiliki tingkat endemisitas kupu-kupu kurang dari 10 persen dari total jumlah jenisnya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Artinya, keunikan kupu-kupu Indonesia jauh melebihi negara-negara mana pun di dunia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari 557 jenis yang ada di sana, sebanyak 239 jenis (lebih dari 40 persen) merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai di kawasan itu, contohnya Papilio blumei.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376517988767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376517988767_311721083767_3810595_1780777_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Papilio blumei</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376520773767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376520773767_311721083767_3810617_6792950_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Papilio blumei</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari sekian banyak jenis kupu-kupu di Indonesia, ada 19 jenis yang telah dimasukkan ke dalam daftar jenis satwa yang dilindungi di Indonesia,</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">yaitu Cethosia myrina yang dikenal sebagai kupu-kupu sayap renda dan hanya dijumpai di Sulawesi,</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Trogonoptera brookiana yang dikenal sebagai kupu-kupu raja Brooke yang dijumpai di Sumatera dan Kalimantan.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376522248767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376522248767_311721083767_3810625_4982825_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ornithoptera croesus</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376525078767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376525078767_311721083767_3810650_5775409_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ornithoptera goliath procus</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376526798767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376526798767_311721083767_3810708_6849896_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ornithoptera paradisea</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376527523767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs045.snc3/13297_376527523767_311721083767_3810717_1319335_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ornithoptera Priamus poseidon</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">16 jenis kupu-kupu dari marga Ornithoptera atau kupu-kupu sayap burung dijumpai di Maluku dan Papua.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">11 jenis kupu-kupu dari marga Troides yang dikenal sebagai kupu-kupu raja (contohnya Troides hypolitus).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebanyakan dijumpai di Indonesia bagian barat dan Sulawesi, serta beberapa jenis berada di Maluku dan Papua.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kupu-kupu sayap burung Ornithoptera aesacus yang hanya ditemukan di Pulau Obi (Maluku Utara).</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kupu-kupu sayap burung Ornithoptera croesus yang hanya ditemukan di pulau-pulau di Maluku Utara.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">60 Spesies Kupu-kupu terdapat di Lampung.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376528208767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376528208767_311721083767_3810744_6510884_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Troides hypolitus</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376528623767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background: transparent; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376528623767_311721083767_3810750_2269422_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); height: auto; margin: 0px 0px 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" /></a></span></div>
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Troides hypolitus</span></div>
</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #7a7a7a; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=376529183767&set=o.377627622181" sl-processed="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #f3686d; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" height="480" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs065.snc3/13297_376529183767_311721083767_3810758_3639485_n.jpg" style="background: transparent; border: 5px solid rgb(251, 221, 223); display: block; height: auto; margin: 0px auto 15px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="401" /></a></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-47842746901536876782014-10-10T17:10:00.001+07:002014-10-10T17:12:28.061+07:00Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) dan PHPL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQt7sXLnVdQtv_3xQVvlxarOhzjK_uBGLx-cZdEk7drMJFYpvabXg" /></div>
<br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-4607194026377541200" itemprop="description articleBody" style="line-height: 1.4; position: relative; width: 696px;">
<div class="Section1">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><br /></b></span></span></b>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-size: 19px; line-height: 1.4;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b>Apa itu VLK?</b></span></span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Jawab :<o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">VLK merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk merespon permintaan pasar, terutama pasar ekspor bahwa produk industri kehutanan menggunakan bahan baku dari sumber yang legal atau lestari.</span><o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b>Apa perbedaan VLK dan PHPL?<o:p></o:p></b></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Jawab :<o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) merupakan skema sertifikasi hutan untuk memastikan apakah Unit Manajemen Hutan telah mengelola hutan produksi secara lestari. Sedangkan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) merupakan skema sertifikasi hutan dan industri kehutanan untuk memastikan apakah Unit Manajemen telah mengelola hutan dan atau produk hasil hutan secara legal. VLK memastikan bahwa unit manajemen atau industri menggunakan bahan baku legal yang dibuktikan dengan seluruh bahan baku yang digunakan dilindungi oleh dokumen legalitas.</span><o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b>Apakah latar belakang yang mendasari penerapan VLK ?<o:p></o:p></b></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Jawab :<o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Komitmen pemerintah dalam memerangi pembalakan liar (illegal logging) dan perdagangan kayu illegal.<o:p></o:p></span></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Perwujudan Good Forest Governance menuju pengelolaan hutan lestari. Permintaan atas jaminan legalitas kayu dalam bentuk sertifikat dari pasar internasional, khususnya dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Sebagai bentuk “National Initiative” untuk mengantisipasi semakin maraknya permintaan terhadap skema sertifikasi legalitas kayu dari negara asing, seperti skema FSC, PEFC, dsb</span><o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b>Kapan mulai diberlakukan VLK ?<o:p></o:p></b></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Jawab :<o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sesuai dengan yang dijelaskan pada Pasal 20 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 bahwa peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal diundangkan 12 Juni 2009 dan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 September 2009.</span><o:p></o:p></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b>Apa dasar hukum pelaksanaan VLK ?<o:p></o:p></b></span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Jawab :</span></span></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b></span></span></b></span></span><br />
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b></span></span></b></span></span><br />
<ol><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"></span><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 Tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak</span></span></span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">
</span></div>
</span></span></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"></span><br />
<div style="display: inline !important;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">
</span></div>
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"></span><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Peraturan Direktur Jendral Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.6/VI-Set/2009 Tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu </span></span></span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">
</span></div>
</span></span></span></li>
</b>
</span></span></b></span></span>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"></span><br />
<div style="display: inline !important;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">
</span></div>
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"></span><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.02/VI-BPPHH/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu</span></span></span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">
</span></div>
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"></span></b></span></b></span></span></span><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b><br />
</span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"></span></b></span></b></span></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span></span></b></span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></b></span></span></b></span></span></b></div>
</div>
</div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></span></b></span></span></b></div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></span></b></div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></div>
</span></span></b></b></span></span></span></div>
</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br style="background-color: #fefdfa; color: #333333;" /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><b>Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam SVLK ?<o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm; text-indent: -18pt;">
</div>
<ol style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan sebagai regulator atau pembuat kebijakan.</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Lembaga Akreditasi SVLK.</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">PT. Sucofindo sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK).</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Unit Manajemen (hutan dan industri) sebagai objek yang diverifikasi.</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lembaga Pemantau Indpenden (LPI) yang terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai pemantau pelaksanaan SVLK.</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<br style="background-color: #fefdfa; color: #333333;" /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm; text-indent: -18pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apa manfaat yang diperoleh oleh Unit Manajemen dengan menerapkan VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b><br />
<ol><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; font-size: small; font-weight: normal;">Memperluas pangsa pasar ke negara-negara yang mensyaratkan adanya jaminan legalitas kayu yang diimpor. </span></b></div>
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; font-size: small; font-weight: normal;">Dapat melakukan “self endorsement” untuk Unit Manajemen yang memperoleh Sertifikat Legalitas Kayu dengan warna hijau, kuning dan biru (menggunakan bahan baku dari sumber yang telah bersertifikat PHPL, VLK, dan pencampuran antara PHPL dan VLK). </span></b></div>
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; font-size: small; font-weight: normal;">Membangun image positive masyarakat internasional. </span></b></div>
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; font-size: small; font-weight: normal;">Sebagai pemenuhan terhadap peraturan pemerintah mengenai legalitas kayu.</span></b></div>
</div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></li>
</b></ol>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
</b><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Siapa yang harus menerapkan VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) diterapkan oleh Unit Manajemen berikut : </span></span></span></b></span></div>
</div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<ol>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam (HA)/Hutan Tanaman Industri (HTI)/Rehabilitasi Ekologi (RE), </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Hutan Kemasyarakatan atau hutan rakyat, </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan (IUIPHHK) dan Industri lanjutan, </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Hutan hak, dan </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Izin Pemanfaatan Kayu (IPK).</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
</ol>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Siapa yang dapat melakukan audit VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Audit Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan ditetapkan oleh SK Menteri Kehutanan sebagai Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK), PT. SUCOFINDO (PERSERO) telah diakreditasi KAN berdasarkan hasil rapat KAN COUNCIL tanggal 4 Juni 2010 dengan nomor akreditasi LVLK-002-IDN. Adapun ruang lingkup akreditasi meliputi : </span></span></span></b></span></div>
</div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span><br />
<ol><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Verifikasi Legalitas Kayu yang berasal dari Hutan Negara pada IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK-HTI/HPHTI, IUPHHK-RE. </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Verifikasi Legalitas Kayu yang berasal dari Hutan Negara yang dikelola oleh masyarakat pada IUPHHK-HTR/HKm </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Verifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK dan IUI Lanjutan </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Verifikasi Legalitas Kayu yang berasal dari Hutan Hak </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang Izin Pemanfaatan Kayu (IPK).</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
</span></ol>
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah VLK merupakan suatu kewajiban ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 dijelaskan bahwa setiap pemegang IUIPHHK (Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan) dan IUI Lanjutan WAJIB mendapatkan legalitas kayu.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah VLK juga harus diterapkan bagi Unit Manajemen yang hanya melakukan penjualan dalam negeri ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 bahwa setiap pemegang IUIPHHK (Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan) dan IUI Lanjutan WAJIB mendapatkan Legalitas Kayu, baik yang berorientasi ekspor maupun dalam neger</span>i.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Bagaimana keterkaitannya dengan skema sertifikasi lain yang diminta oleh buyer misal : sertifikasi FSC, VLO, dll ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam pasal 18 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 disebutkan bahwa sertifikat lain (CoC/VLO) yang telah diperoleh Unit Manajemen tetap berlaku sampai masa berlakunya habis.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Secara hubungan sertifikasi dapat dikatakan bahwa VLK merupakan skema sertifikasi yang bersifat “G to G” (Government to Government) yang penerapannya diatur oleh kebijakan pemerintah, sedangkan Sertifikasi FSC/PEFC (CoC/VLO) merupakan skema sertifikasi yang bersifat “B to B” (Business to Business) yang penerapannya didasarkan atas permintaan buyer/konsumen.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Adakah sanksi bagi Unit Manajemen yang tidak melakukan VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sampai saat ini, pemerintah dalam hal ini Kementrian Kehutanan belum menetapkan sanksi bagi Unit Manajemen yang tidak menerapkan VLK.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah VLK merupakan permintaan dari pihak asing yang berkepentingan terhadap kayu di Indonesia ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Skema Sertifikasi VLK merupakan skema sertifikasi nasional untuk legalitas kayu yang pelaksanaannya diatur oleh pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 dan digunakan sebagai instrumen pasar ke seluruh pasar ekspor tidak terbatas pada pasar Eropa, Amerika, Jepang, China, dan Australia.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apa yang harus dipersiapkan oleh Unit Manajemen ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :</div>
</div>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b><br />
<div>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"></span></b></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: left;">
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh Unit Manajemen dalam pelaksanaan VLK antara lain :</span></b></b></div>
</div>
<b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<b></b></b>
<ol><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"></b>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><b style="background-color: #fefdfa; color: #333333;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b></b></div>
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Persiapan administratif, yaitu pengajuan permohonan sertifikasi ke Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) serta kelengkapan dokumen legalitas usaha untuk audit tinjauan dokumen.</span></b></span></span></b></span></b></div>
</div>
</div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></b></div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></b></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b></b></span></span></b></span></b></div>
</div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></b></div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b></b></div>
<b></b><br />
<div style="display: inline !important;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Persiapan teknis, yaitu persiapan dokumen legalitas untuk penilaian lapangan, meliputi dokumen legalitas usaha, dokumen pemenuhan bahan baku, dokumen produksi, dokumen pemasaran.</span></b></span></span></b></span></b></div>
</div>
</div>
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></b></div>
<b>
</b></div>
</span></span></b></span></li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Apa standar yang digunakan dalam VLK ?</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<o:p></o:p><br style="background-color: #fefdfa; color: #333333;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Standar yang digunakan dalam pelaksanaan audit VLK adalah Peraturan Direktur Jendral Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.6/VI-Set/2009 Tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, yaitu : </span></span></span></b></span></div>
</div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<ol>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lampiran 2 : Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Hutan Negara (IUPHHK-HA/HT/HTI) </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lampiran 3 : Standard dan Pedoman Verifikasi Legalitas Kayu dari Hutan Negara (IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI/HPHTI, IUPHHK-RE) </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lampiran 4 : Standard dan Pedoman Verifikasi Legalitas Kayu dari Hutan Negara yang dikelola oleh Masyarakat (IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKm) </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lampiran 5 : Standard dan Pedoman Verifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK dan IUI Lanjutan </span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lampiran 6 : Standard dan Pedoman Verifikasi Legalitas Kayu bagi Pemegang Izin Pemanfaatan Kayu (IPK)</span></div>
</div>
</div>
</span></span></b></span></li>
</ol>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah standar yang digunakan dalam VLK sudah diakui secara internasional ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam upaya untuk memperoleh pengakuan internasional, sampai saat ini secara intensif Pemerintah Indonesia c.q Kementrian Kehutanan telah melakukan perundingan dengan Delegasi EU (Uni Eropa) dalam skema VPA (Voluntary Partnership Agreement) agar dalam perdagangan kayu legal antara Indonesia dengan Uni Eropa mendasarkan pada skema VLK yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia. Bila hal ini disepakati, maka skema sertifikasi legalitas kayu Indonesia (SVLK) dapat diterima di pasar Eropa tanpa ada pertanyaan lagi. Secara logika, apabila pasar Eropa sudah dapat menerima skema sertifikasi legalitas kayu Indonesia (SVLK), maka akan menjadi lebih mudah diterima bagi pasar Amerika, Jepang, China, dan Australia.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Bagaimana pembiayaan untuk penerapan VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 disebutkan bahwa pembiayaan penilaian kinerja PHPL dan/atau verifikasi legalitas kayu untuk periode pertama dibebankan pada anggaran Departemen Kehutanan sesuai standard biaya yang berlaku, sedangkan untuk periode berikutnya dibebankan kepada Unit Manajemen.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Apakah pemegang izin Hutan Rakyat/Hutan Hak/Hutan Kemasyarakatan dapat mengajukan permohonan VLK secara kolektif atau bersama-sama ?<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam Pasal 7 Ayat 5 Peraturan Menteri Kehutanan No.38/Menhut-II/2009 disebutkan bahwa Pemegang HTR atau pemegang izin HKm atau pemilik hutan hak, karena keterbatasan biaya dapat mengajukan penilaian kinerja PHPL dan/atau verifikasi legalitas kayu, secara kolektif</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Dalam penerapan VLK, apakah seluruh kayu diverifikasi ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam audit VLK, uji fisik kesesuaian antara kayu yang ada di lapangan dengan dokumen yang menyertainya dilakukan secara sampling. Sedangkan verifikasi dokumen pemenuhan bahan baku, produksi dan pemasaran dilakukan secara sensus untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berjalan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah dalam sistem VLK juga harus ada pemilahan bahan baku yang digunakan ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam skema sertifikasi VLK tidak dipersyaratkan adanya pemilahan bahan baku yang digunakan, pencampuran penggunaan bahan baku pada proses produksi diperbolehkan selama seluruh bahan baku yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan legalitasnya yang dibuktikan dengan dokumen pengangkutannya. Dalam proses audit dilakukan verifikasi terhadap seluruh bahan baku yang masuk ke Unit Manajemen dalam 1 (satu) tahun terakhir. Adapun bahan baku yang digunakan dapat berasal dari sumber berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">• Sumber yang telah bersertifikat PHPL,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">• Sumber yang telah bersertifikat VLK,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">• Pencampuran antara sumber yang bersertifikat PHPL dan VLK,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">• Sumber yang memenuhi Permenhut No.P.55 dan P.51,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">• Pencampuran antara sumber yang telah bersertifikat PHPL, VLK dan P.55/P.51</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah dalam pelaksanaan VLK penelusuran bahan baku kayu dilakukan sampai ke hutannya ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam skema sertifikasi VLK, penelusuran asal bahan baku yang digunakan tidak dilakukan sampai ke hutannya, penelusuran hanya dilakukan satu tahap ke belakang sampai ke supplier/pemasok terakhir atas bahan baku yang masuk ke Unit Manajemen yang dilakukan secara sampling (tidak semua supplier/pemasok ditelusuri).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Penelusuran ke suplier ini bersifat konfirmasi yang dilakukan dengan kunjungan langsung maupun via telepon. Hal-hal yang dikonfirmasikan antara lain :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">a. Dokumen legalitas pengangkutan bahan baku (SKSKB/FAKB/FAKO/SKAU/SAL),<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">b. Petugas penerbit dokumen skshh (SKSKB/FAKB/FAKO/SKAU/SAL),<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">c. Status perusahaan penerbit dokumen skshh (SKSKB/FAKB/FAKO/SKAU/SAL).</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah dalam VLK perlu dilakukan kodefikasi pada setiap pergerakan kayu dalam proses produksi mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam skema VLK, Unit Manajemen tidak dipersyaratkan memberikan kodefikasi pada setiap pergerakan kayu mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. Yang perlu dilakukan oleh Unit Manajemen adalah memberikan kodefikasi pada tally sheet dimana bahan baku kayu pertama kali diproses dalam proses produksi sehingga dari tally sheet tersebut mampu ditelusuri asal dokumen pengangkutannya (SKSKB/FAKB/FAKO/SKAU/SAL), misal : kodefikasi tally sheet pada proses bandsaw untuk industri primer atau pada proses planner pada industri lanjutan.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Bagaimana kriteria penilaian pada audit VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Unit Manajemen dapat dikatakan lulus dalam audit VLK dan diberikan Sertifikat Legalitas Kayu jika semua norma penilaian untuk setiap verifier pada Standar Verifikasi Legalitas Kayu “Memenuhi”.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam hal hasil verifikasi “Tidak Memenuhi”, maka PT. Sucofindo akan menyampaikan laporan hasil verifikasi kepada Unit Manajemen dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki verifier yang “Tidak Memenuhi” dengan batas waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender sejak Unit Manajemen menerima laporan hasil verifikasi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Dalam hal pengambilan keputusan hasil verifikasi “Memenuhi” atau “Tidak Memenuhi” dilakukan oleh Pengambil Keputusan (Panel Review) yang didasarkan oleh laporan auditor</span>.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Apakah output dari audit VLK ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) akan menerbitkan:</span></div>
</div>
<div style="background-color: #fefdfa; color: #333333;">
<ol>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Laporan Hasil Verifikasi Legalitas Kayu (LH-VLK) yang berisi analisa pemenuhan setiap kriteria standar legalitas kayu bagi setiap Unit Manajemen yang diverifikasi.</span></span></span></b></span></div>
</div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px; font-weight: normal;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></b></span></div>
</div>
</span></span></b></span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
</div>
</div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">
</span></span></span></div>
</div>
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 0cm;">
<div style="display: inline !important;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) bagi Unit Manajemen yang memenuhi semua kriteria standar legalitas kayu.</span></div>
</div>
</div>
</span></span></span></li>
</ol>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Berapa lama masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
Jawab :<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) berlaku selama 3 (tiga) tahun dan setelahnya dapat dilakukan perpanjangan untuk 3 (tiga) tahun selanjutnya.</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<b>Bagaimana pengawasan terhadap Unit Manajemen yang telah memperoleh Sertifikat Legalitas Kayu ?<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Jawab :<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pengawasan Unit Manajemen oleh LV-LK dilakukan dengan melakukan audit surveillance/penilikan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak pertemuan penutup (closing meeting) audit sebelumnya. Audit surveillance ini dilakukan setiap tahun selama masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu. Disamping itu, jika selama masa berlaku Sertifikat Legalitas Kayu terdapat komplain atau keberatan dari pihak ketiga (masyarakat/LSM) terkait dengan Sertifikat Legalitas Kayu yang diberikan, maka akan dilakukan audit tiba-tiba terhadap Unit Manajemen tersebut. Adapun beban biaya yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut (audit surveillance dan audit tiba-tiba) dibebankan kepada Unit Manajemen. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
</div>
</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">
</span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-54746336670164287082014-10-05T17:13:00.000+07:002014-10-05T17:14:32.957+07:0033 BINATANG KHAS SELURUH PROPINSI DI INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<b style="line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">Sumber Azidmember</span></b><br />
<b style="line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b style="line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">CEUMPALA KUNENG</span></b><b style="line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;"> (Trichixos pyrropygus) KHAS NANGGROE ACEH DARUSSALAM</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyphenhyphen8FXYVY_HlDcKJahb38wHVeKwS34omYJwaCcJUt84wLSE8Bi8CExPT3X_gtbgra2zu-b_hglUjOPq9bF7kqTrIyIbSL7ThytZtpsfBbz0dyn2_hSQTk1lu768MRINjQIo4Z_UsK9D7r_/s1600/Trichixos+pyrropygus+CEUMPALA+KUNENG.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyphenhyphen8FXYVY_HlDcKJahb38wHVeKwS34omYJwaCcJUt84wLSE8Bi8CExPT3X_gtbgra2zu-b_hglUjOPq9bF7kqTrIyIbSL7ThytZtpsfBbz0dyn2_hSQTk1lu768MRINjQIo4Z_UsK9D7r_/s320/Trichixos+pyrropygus+CEUMPALA+KUNENG.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzgBHYdlFVxjajBYRf3VvViCl6ZQUcZRiiUDaAa5BvHRuvcnS1heYakYvH4zRez5LTa5fexLn83jpjbNUwtjnIxWfI6A4majW8pC18lV74KRSwx-qw7MZFibk-WIEmgindZES9wmkqtQRO/s1600/Trichixos_pyrhopygus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzgBHYdlFVxjajBYRf3VvViCl6ZQUcZRiiUDaAa5BvHRuvcnS1heYakYvH4zRez5LTa5fexLn83jpjbNUwtjnIxWfI6A4majW8pC18lV74KRSwx-qw7MZFibk-WIEmgindZES9wmkqtQRO/s320/Trichixos_pyrhopygus.jpg" height="221" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Ceumpala Kuneng atau kucica ekor kuning</span><span style="color: black;"> adalah seekor spesies burung dalam keluarga <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muscicapidae&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Muscicapidae (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Muscicapidae</span></a>. Burung ini dapat ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Brunei"><span style="color: black;">Brunei</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Malaysia"><span style="color: black;">Malaysia</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Thailand"><span style="color: black;">Thailand</span></a>. Habitat alaminya yaitu di hutan dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini merupakan fauna daerah<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Aceh"><span style="color: black;">Aceh</span></a> yang dikenal dengan nama <i>cémpala kunèng</i> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Aceh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Aceh"><span style="color: black;">bahasa Aceh</span></a>. Saat ini burung ini berstatus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hampir_terancam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hampir terancam"><span style="color: black;">hampir terancam</span></a>.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Burung ini tersebar di Semenanjung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Thailand"><span style="color: black;">Thailand</span></a>, Semenanjung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Malaya"><span style="color: black;">Malaya</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Brunei"><span style="color: black;">Brunei</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>. Di Indonesia burung ini hanya ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Burung ini berukuran sedang (21 cm), berekor panjang hitam dan jingga. Jantan menyerupai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kucica_hutan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kucica hutan"><span style="color: black;">kucica hutan</span></a> tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat. Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam.</span><span style="color: black;"></span><span style="color: black;">Kicauannya tidak semerdu kucica hutan. Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap. Burung yang tidak umum dijumpai di kerimbunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan"><span style="color: black;">hutan</span></a> primer dan sekunder dataran rendah sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut. Lebih menyukai hutan lembab rimbun termasuk hutan rawa</span><span lang="IN" style="color: black;">.</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">BEO NIAS (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beo" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Beo"><span style="color: black;">Gracula religiosa robusta</span></a>) KHAS SUMATERA UTARA</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhowF-B2qUHtWYcc1jRJyRfIa1afKy8CYOVhyphenhyphenM-4-4uBxgY4088AJ0gs6nfg-X8fmnchaNAsokZ6PQfaHJjjJ4nUh5tD50dKYpzgraEonxuPa6MpS0kqyJhl7oAariBbf1xMtbUVZdCOQJD/s1600/Gracula+religiosa+robusta+BEO+NIAS.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhowF-B2qUHtWYcc1jRJyRfIa1afKy8CYOVhyphenhyphenM-4-4uBxgY4088AJ0gs6nfg-X8fmnchaNAsokZ6PQfaHJjjJ4nUh5tD50dKYpzgraEonxuPa6MpS0kqyJhl7oAariBbf1xMtbUVZdCOQJD/s320/Gracula+religiosa+robusta+BEO+NIAS.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPoua311JecXyGct6l5UY08YxewusqJTPpDh_XtXBeHE7LmruxnWOEk0owcUGpTQ4mIu_mu0ZFcPJEiH7MuBtVh58GX0rn5054gwTElt9fDdN5bWgaep_rSrFSPQnEPIDtE927tPScjNip/s1600/Gracula+religiosa+robusta.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPoua311JecXyGct6l5UY08YxewusqJTPpDh_XtXBeHE7LmruxnWOEk0owcUGpTQ4mIu_mu0ZFcPJEiH7MuBtVh58GX0rn5054gwTElt9fDdN5bWgaep_rSrFSPQnEPIDtE927tPScjNip/s320/Gracula+religiosa+robusta.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span style="color: black; font-weight: normal;">Beo nias</span></b><span style="color: black;"> merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia. Beo Nias ditetapkan sebagai <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/12/02/daftar-fauna-identitas-provinsi-di-indonesia/" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Daftar Fauna Identitas Provinsi di Indonesia"><span style="color: black;">fauna identitas</span></a>provinsi Sumatera Utara. Subspesies beo yang mempunyai nama latin <i>Gracula religiosa robusta</i> ini sering disebut juga sebagai <i>Ciong</i> atau <i>Tiong</i>. Dalam bahasa Inggris, burung endemik ini biasa disebut <i>Common Hill Myna</i>.</span><span style="color: black;"> </span><b><span style="color: black; font-weight: normal;">Ciri dan Tingkah Laku Beo Nias.</span></b><span style="color: black;"> Beo nias (<i>Gracula religiosa robusta</i>) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm<a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/05/24/beo-nias-burung-endemik-peniru-ulung" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">.</span></a> Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Bagian kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping telinga ini berwarna kuning mencolok.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Di bagian kepala beo nias juga terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat di sisi kepala. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih. Kaki burung endemik nias ini berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya menghadap ke belakang.</span><span style="color: black;"> </span><b><span style="color: black; font-weight: normal;">Habitat dan Persebaran.</span></b><span style="color: black;"> Burung beo nias (<i>Gracula religiosa robusta</i>) merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">KUAU RAJA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Argusianus_argus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Argusianus argus"><span style="color: black;">Argusianus argus</span></a>) KHAS SUMATERA BARAT</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0lWzEHQloOEg1XqqlG9SxlWMubaikcew5XbSkCUX9TgPBerpxqnRh6CPakH70ol2h0JViTcy0fRLL9Gz2oCPNfF5-G2KR9s0Y2ULVvuzAvdIQ6ATNFP5YiizdnKvbzH1jwwFLY86cWEPF/s1600/Argusianus+argus+KUAU+RAJA.JPG" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0lWzEHQloOEg1XqqlG9SxlWMubaikcew5XbSkCUX9TgPBerpxqnRh6CPakH70ol2h0JViTcy0fRLL9Gz2oCPNfF5-G2KR9s0Y2ULVvuzAvdIQ6ATNFP5YiizdnKvbzH1jwwFLY86cWEPF/s320/Argusianus+argus+KUAU+RAJA.JPG" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqb5sq8dVmVJqgkUQ5gm5QEutv_fHNjBw3G3o_aSk769lNnfCSUN2QNtzaeOPGjRyTe8iQWi6drNlIz7utzqg0RzFrQIuby2aesi4dSSneiT_O7j-2EPa2_DkPKtbqFZ3KXV34udkRzT4B/s1600/Argusianus_argus_-San_Diego_Zoo.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqb5sq8dVmVJqgkUQ5gm5QEutv_fHNjBw3G3o_aSk769lNnfCSUN2QNtzaeOPGjRyTe8iQWi6drNlIz7utzqg0RzFrQIuby2aesi4dSSneiT_O7j-2EPa2_DkPKtbqFZ3KXV34udkRzT4B/s320/Argusianus_argus_-San_Diego_Zoo.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Kuau Raja</span><span style="color: black;"> atau dalam nama ilmiahnya <i>Argusianus argus</i> adalah salah satu<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung"><span style="color: black;">burung</span></a> yang terdapat di dalam suku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Phasianidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Phasianidae"><span style="color: black;">Phasianidae</span></a>. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200 cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75 cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Populasi Kuau Raja tersebar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a>. Spesies ini ditemukan di hutan tropis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatra"><span style="color: black;">Sumatra</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Borneo" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Borneo"><span style="color: black;">Borneo</span></a>dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaysia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Semenanjung Malaysia"><span style="color: black;">Semenanjung Malaysia</span></a>.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu sayap dan ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu sayapnya dibuka membentuk<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kipas&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kipas (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">kipas</span></a>, memamerkan "ratusan mata" di depan pasangannya. Nama binomial spesies ini diberikan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Carolus Linnaeus"><span style="color: black;">Carolus Linnaeus</span></a>, berdasarkan dari raksasa bermata seratus bernama Argus di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitologi_Yunani" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mitologi Yunani"><span style="color: black;">mitologi Yunani</span></a>. Burung betina menetaskan hanya dua telur saja.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">SERINDIT (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Loriculus_galgulus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Loriculus galgulus"><span style="color: black;">Loriculus galgulus</span></a>) KHAS RIAU</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqSy0ZXJIfFuZjDOBBicbArnmAaAwrwi9CGJtFQ9bpaWRGF9xIT9JRrB_cLuyxnac6mY7wXGJqh0hJGsNkoRc1_-NarK-WKzMpPNBw3LKmBu9mNonhnWmFgJwZKXBV2ZDxm3EcAg6MyCcr/s1600/Loriculus+galgulus+SERINDIT.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqSy0ZXJIfFuZjDOBBicbArnmAaAwrwi9CGJtFQ9bpaWRGF9xIT9JRrB_cLuyxnac6mY7wXGJqh0hJGsNkoRc1_-NarK-WKzMpPNBw3LKmBu9mNonhnWmFgJwZKXBV2ZDxm3EcAg6MyCcr/s320/Loriculus+galgulus+SERINDIT.jpg" height="255" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5oUzLrffCRcfv3BJPtviZfKKQYjZ-zLE3O-4AoLQ05DPtrnyGIJJb-9XHjkSLWitq0teN5dwJSi-SxfDCx-3WNYaQiHVckyZ_FEu5Im6mt8NMeMrKvwpw1Naf1KseS0cHd5Sw2WpvFs-e/s1600/Loriculus_galgulus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5oUzLrffCRcfv3BJPtviZfKKQYjZ-zLE3O-4AoLQ05DPtrnyGIJJb-9XHjkSLWitq0teN5dwJSi-SxfDCx-3WNYaQiHVckyZ_FEu5Im6mt8NMeMrKvwpw1Naf1KseS0cHd5Sw2WpvFs-e/s320/Loriculus_galgulus.jpg" height="256" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Serindit melayu</span><span style="color: black;"> atau dalam nama ilmiahnya <i>Loriculus galgulus</i> adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Loriculus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Loriculus"><span style="color: black;">Loriculus</span></a></i>. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Populasi Serindit melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1.300</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">m di negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Brunei"><span style="color: black;">Brunei</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Malaysia"><span style="color: black;">Malaysia</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Singapura"><span style="color: black;">Singapura</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Thailand"><span style="color: black;">Thailand</span></a>.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">IKAN KAKAP (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakap" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kakap"><span style="color: black;">Lutjanus sanguineus</span></a>) KHAS KEPULAUAN RIAU</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnMx0phsWnI9hg1YuVZqO1YWvPhkIaPqcpZZ4WfVMjBFdwxejtxGAzLUQjb1CIhQDmoZmNG0JqHfBDnDfXs2hj2UPxUwiPdbAQMK7pmcwKpj116MXWL29dIA11vDZIVe1av0a5U3FEvur/s1600/Lutjanus+sanguineus+IKAN+KAKAP.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHnMx0phsWnI9hg1YuVZqO1YWvPhkIaPqcpZZ4WfVMjBFdwxejtxGAzLUQjb1CIhQDmoZmNG0JqHfBDnDfXs2hj2UPxUwiPdbAQMK7pmcwKpj116MXWL29dIA11vDZIVe1av0a5U3FEvur/s320/Lutjanus+sanguineus+IKAN+KAKAP.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfeN1_8gNncyOZu6u3IkQHLSX8pU9JMck7iKzEeO_nnLM8HGr2FQ7n_qDCiClznb13mgvyB5Sh66kzg5eg_F8Y7S0A58tstGimBp3zXtMnia1zZWtR2DbWakr-tWY_groI9W4Ua2YCewL0/s1600/Lutjanus_sanguineus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfeN1_8gNncyOZu6u3IkQHLSX8pU9JMck7iKzEeO_nnLM8HGr2FQ7n_qDCiClznb13mgvyB5Sh66kzg5eg_F8Y7S0A58tstGimBp3zXtMnia1zZWtR2DbWakr-tWY_groI9W4Ua2YCewL0/s320/Lutjanus_sanguineus.jpg" height="196" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Ikan kakap</span><span style="color: black;"> adalah ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang. Mempunyai ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>adalah jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakap_merah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kakap merah"><span style="color: black;">Kakap merah</span></a> (<i>L. campechanus</i>) beberapa jenis yang lain yang juga banyak ditemui adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kakap_kuning&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kakap kuning (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Kakap kuning</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kakap_hitam&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kakap hitam (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Kakap hitam</span></a> dan</span><span lang="IN" style="color: black;"> kakap merah. Ikan ini umumnya memangsa ikan-ikan kecil, udang. Bila kita memancing, biasanya umpan-umpan itu yang biasa digunakan. Walau kadang juga dengan umpan jig, suka terpancing. Bentuk tubuhnya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya. Sebagai penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengoyak mangsanya. Ketika ada makanan apa saja yang hanyut langsung disergapnya. Ikan-ikan yang paling besar di kawasannya selalu berada paling depan untuk memburu makanan</span><span style="color: black;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">HARIMAU SUMATERA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Harimau Sumatera"><span style="color: black;">Panthera tigris sumatrae</span></a>) KHAS JAMBI</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF_4zNQlLWEeEfdkXQqzWhviy_0Im7xuvogEhgMywmyu_NeUTVYV-WDtiWX0Jo48Zqg1XlEh-gwvDPAWVUanVWF9616cllh_s312i7DwPDdHV18MEL9y1SQCHqEdreBkl24TiKgyr73Y3R/s1600/Panthera+tigris+sumatrae+03.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF_4zNQlLWEeEfdkXQqzWhviy_0Im7xuvogEhgMywmyu_NeUTVYV-WDtiWX0Jo48Zqg1XlEh-gwvDPAWVUanVWF9616cllh_s312i7DwPDdHV18MEL9y1SQCHqEdreBkl24TiKgyr73Y3R/s320/Panthera+tigris+sumatrae+03.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0euZy_thvSJOUn2aXRSZKH1pjRan5kW5pL3VBNId9t-Ee5M11pFlOE84zGhblv8ehd_xMjEwm3cN9Evivl4M6yqSuOEBXOQnWd4Lne2LIDZa_yizCqC7JLrFBLMwXhD0jckUpQ5yF7I62/s1600/Panthera+tigris+sumatrae.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0euZy_thvSJOUn2aXRSZKH1pjRan5kW5pL3VBNId9t-Ee5M11pFlOE84zGhblv8ehd_xMjEwm3cN9Evivl4M6yqSuOEBXOQnWd4Lne2LIDZa_yizCqC7JLrFBLMwXhD0jckUpQ5yF7I62/s320/Panthera+tigris+sumatrae.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Harimau Sumatera</span><span style="color: black;"> (<i>Panthera tigris sumatrae</i>) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a>, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (<i>critically endangered</i>) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/IUCN" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN"><span style="color: black;">IUCN</span></a>. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_taman_nasional_di_Indonesia#Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Daftar taman nasional di Indonesia"><span style="color: black;">taman-taman nasional di Sumatera</span></a>. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari</span><span lang="IN" style="color: black;">. </span><span style="color: black;">Harimau Sumatera adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Subspesies" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Subspesies"><span style="color: black;">subspesies</span></a> harimau terkecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet. Harimau Sumatera jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60 cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200 pound atau sekitar 91 kg. Belang harimau Sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Harimau Sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia. Harimau Sumatera mengalami ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan seringkali mereka dibunuh dan ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">IKAN BELIDA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Chitala_lopis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Chitala lopis"><span style="color: black;">Chitala lopis</span></a>) KHAS SUMATERA SELATAN</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitPKe1mxVeyQILa2I37ihRQTsW6ZVLO4SEkFL9oOu45AfL-gA4AEqRDB_DOw6CUrPJ21NXZXvaaYk6khcvbFXUr1p89X7MmrGmss6Ud0D9Oh5DgonKBmVtXub3AUxJn3nzQidCIMZQeBIV/s1600/Chitala+lopis+IKAN+BELIDA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitPKe1mxVeyQILa2I37ihRQTsW6ZVLO4SEkFL9oOu45AfL-gA4AEqRDB_DOw6CUrPJ21NXZXvaaYk6khcvbFXUr1p89X7MmrGmss6Ud0D9Oh5DgonKBmVtXub3AUxJn3nzQidCIMZQeBIV/s320/Chitala+lopis+IKAN+BELIDA.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6U_ETAdExZTcs0O4lTl3E-FwaA0-JcKuszFK4hGyg1Vu0sqq6sIvSzfAEjQ8RF59l2B0d4arfd8xeVOhT42_weH_5-xxi6hivPZjD0yBo59xsvptP5uyxDBJU-AJiQSHRFYoha_VjWll/s1600/Chitala+lopis.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6U_ETAdExZTcs0O4lTl3E-FwaA0-JcKuszFK4hGyg1Vu0sqq6sIvSzfAEjQ8RF59l2B0d4arfd8xeVOhT42_weH_5-xxi6hivPZjD0yBo59xsvptP5uyxDBJU-AJiQSHRFYoha_VjWll/s320/Chitala+lopis.jpg" height="224" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Ikan lopis atau ikan Belida merupakan jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ikan"><span style="color: black;">ikan</span></a> sungai yang tergolong dalam<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Familia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Familia"><span style="color: black;">suku</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Notopteridae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Notopteridae"><span style="color: black;">Notopteridae</span></a> (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikanbelida/belido, yang diambil dari nama salah satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Belida" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sungai Belida"><span style="color: black;">sungai</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera Selatan"><span style="color: black;">Sumatera Selatan</span></a> yang menjadi habitatnya. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Banjar" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Suku Banjar"><span style="color: black;">Orang Banjar</span></a> menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatra"><span style="color: black;">Sumatra</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa"><span style="color: black;">Jawa</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Semenanjung Malaya"><span style="color: black;">Semenanjung Malaya</span></a>, meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kerupuk"><span style="color: black;">kerupuk</span></a> khas dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Palembang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Palembang"><span style="color: black;">Palembang</span></a> yang dikenal sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemplang&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kemplang (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">kemplang</span></a>. Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pempek" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pempek"><span style="color: black;">pempek</span></a> namun sekarang diganti dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenggiri" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tenggiri"><span style="color: black;">tenggiri</span></a>. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akuarium" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Akuarium"><span style="color: black;">akuarium</span></a> sebagai ikan hias.</span><span style="color: black;"></span><span style="color: black;">Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Balai_Budidaya_Air_Tawar&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Balai Budidaya Air Tawar (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Balai Budidaya Air Tawar</span></a> Mandiangin, di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan Selatan"><span style="color: black;">Kalimantan Selatan</span></a> telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benih" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Benih"><span style="color: black;">benih</span></a> ikan belida. </span><span lang="IN" style="color: black;">Ikan belida ini sesungguhnya bukan ‘milik’ khas orang Palembang, karena sebarannya cukup luas mulai dari India, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Kalimantan. Dalam bahasa Inggris ikan ini dinamakan ‘<i>clown knife fish</i>’. Diberi atribut ‘<i>clown</i>’ karena di badan ikan ada corak bulat-bulat menyerupai pakaian badut, dan disebut ‘<i>knife fish</i>’ karena bentuk tubuhnya yang panjang pipih menyerupai pisau. Di Surabaya, ikan yang sudah sangat langka ini dinamakan ‘<i>ikan peso/ikan pisau</i>’. Di India, ikan ini dinamakan ‘<i>chitala chitala</i>’.Menurut legenda orang Palembang, ikan ini dinamakan ‘belida’, karena dia tergolong ikan yang pandai bersilat lidah.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">MENTILIN (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_bancanus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tarsius bancanus"><span style="color: black;">Tarsius bancanus</span></a>) KHAS BANGKA BELITUNG</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ4zUdR_Q1KcIo1u1tIXNDw3B22zuxfdB6QkN2zULPasKryOTDPd6l1jK-8efdhGz8I6nPNFR1-RTLiYFE0qgG1AvQ1yR7at0hwWv2YTyfaPsxjJ6AnViUq7zJoJFftAMw0h8yes-ApJgA/s1600/Tarsius+bancanus+MANTILIN.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ4zUdR_Q1KcIo1u1tIXNDw3B22zuxfdB6QkN2zULPasKryOTDPd6l1jK-8efdhGz8I6nPNFR1-RTLiYFE0qgG1AvQ1yR7at0hwWv2YTyfaPsxjJ6AnViUq7zJoJFftAMw0h8yes-ApJgA/s320/Tarsius+bancanus+MANTILIN.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3ISPFT96agL2Mc2aM5lgGkAwx0EWiN4eoU8Zwo_lhcyOPLQrIBn4-XrKA4z5l-t-EDUQoTNYH9s3xPab2jYylFd8ECDCNWFb3HHbJWI0N4IzTaEajwIgzbBRD4ZkzAp2krlKYCAImMg0C/s1600/Tarsius+bancanus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3ISPFT96agL2Mc2aM5lgGkAwx0EWiN4eoU8Zwo_lhcyOPLQrIBn4-XrKA4z5l-t-EDUQoTNYH9s3xPab2jYylFd8ECDCNWFb3HHbJWI0N4IzTaEajwIgzbBRD4ZkzAp2krlKYCAImMg0C/s320/Tarsius+bancanus.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Tarsius bancanus</span><span style="color: black;"> atau Mentilin merupakan salah satu spesies <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tarsius"><span style="color: black;">tarsius</span></a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Primata" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Primata"><span style="color: black;">Primata</span></a>endemik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a> ini ditetapkan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_fauna_identitas_provinsi_di_Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia"><span style="color: black;">Fauna identitas provinsi</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangka_Belitung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bangka Belitung"><span style="color: black;">Bangka Belitung</span></a>. <i>Tarsius bancanus</i> dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai <i>Horsfield’s Tarsier</i> atau Western Tarsier. <i>Tarsius bancanus</i> atau <i>Horsfield’s Tarsier</i> mempunyai ciri-ciri dan perilaku seperti jenis-jenis tarsius lainnya. Panjang tubuhnya sekitar 12-15 cm dengan berat tubuh sekitar 128 gram (jantan) dan 117 gram (betina). Bulu tubuh Tarsius bancanus berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan. Tarsius bancanus tersebar di Indonesia (pulau Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau sekitar seperti Bangka, Belitung, dan Karimata), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Malaysia"><span style="color: black;">Malaysia</span></a> (Sabah dan Serawak) dan Brunei Darussalam.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Terdapat 4 (empat) subspesies <i>Tarsius bancanus</i>, yaitu:</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Tarsius bancanus bancanus</span></i><span style="color: black;"></span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Tarsius bancanus borneanus</span></i><span style="color: black;"></span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Tarsius bancanus natunensis</span></i><span style="color: black;"></span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Tarsius bancanus saltator</span></i></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">BERUANG MADU (Helarctos malayanus) KHAS BENGKULU</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNwbAl-2CWh-v8BIEy8L8VE0TsdSS_BQV15dsfRdIGSy72U7XkM-c1K-mFQhCv86DfOaUjmak6qhnuZgJwMrawBgfXDEsvKvH4UkPRI14ma755er-4QbsOEGBa02wfozkgNNRgf-XB8UxA/s1600/Helarctos+malayanus+BERUANG+MADU.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNwbAl-2CWh-v8BIEy8L8VE0TsdSS_BQV15dsfRdIGSy72U7XkM-c1K-mFQhCv86DfOaUjmak6qhnuZgJwMrawBgfXDEsvKvH4UkPRI14ma755er-4QbsOEGBa02wfozkgNNRgf-XB8UxA/s320/Helarctos+malayanus+BERUANG+MADU.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu89Qub1GVd40AknY3jkn6mesYH6oO-Ehg_Iwz3SDmkS9hZRumSzAKpOcNnIgEj4xGa5Fl05I0xWsgYJrCX7fr0Mtf6wOZYCLEi6B7oWo6DrHpiBJDdZPykuvzDT56QaYOeF5FFGW2TPIP/s1600/Helarctos+malayanus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu89Qub1GVd40AknY3jkn6mesYH6oO-Ehg_Iwz3SDmkS9hZRumSzAKpOcNnIgEj4xGa5Fl05I0xWsgYJrCX7fr0Mtf6wOZYCLEi6B7oWo6DrHpiBJDdZPykuvzDT56QaYOeF5FFGW2TPIP/s320/Helarctos+malayanus.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Beruang madu</span><span style="color: black;"> termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Famili" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Famili"><span style="color: black;">famili</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ursidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ursidae"><span style="color: black;">ursidae</span></a><sup> </sup>dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Beruang"><span style="color: black;">beruang</span></a> yang ada di dunia. Beruang ini adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fauna" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Fauna"><span style="color: black;">fauna</span></a> khas provinsi<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bengkulu"><span style="color: black;">Bengkulu</span></a> sekaligus dipakai sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simbol" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Simbol"><span style="color: black;">simbol</span></a> dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Balikpapan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kota Balikpapan"><span style="color: black;">kota Balikpapan</span></a>. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain</span><span lang="IN" style="color: black;">.</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50-65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hitam"><span style="color: black;">hitam</span></a>, matanya berwarna <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Cokelat"><span style="color: black;">cokelat</span></a> atau<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biru" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biru"><span style="color: black;">biru</span></a>,selain itu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hidung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hidung"><span style="color: black;">hidungnya</span></a> relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong. Jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bulu"><span style="color: black;">bulu</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Beruang"><span style="color: black;">beruang</span></a>madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Beruang"><span style="color: black;">beruang</span></a> lainnya, berwarna<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hitam"><span style="color: black;">hitam</span></a> kelam atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hitam"><span style="color: black;">hitam</span></a> kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oranye" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Oranye"><span style="color: black;">oranye</span></a> yang dipercaya menggambarkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Matahari"><span style="color: black;">matahari</span></a> terbit. Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar. Karena hidupnya di pepohonan maka telapak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaki" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kaki"><span style="color: black;">kaki</span></a> beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kecepatan"><span style="color: black;">kecepatan</span></a> hingga 48 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometer" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kilometer"><span style="color: black;">kilometer</span></a> per jam dan memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tenaga"><span style="color: black;">tenaga</span></a> yang sangat kuat. Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2-7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Habitat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Habitat"><span style="color: black;">Habitat</span></a> beruang madu terdapat di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hujan"><span style="color: black;">hujan</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tropis"><span style="color: black;">tropis</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a>. Penyebarannya terdapat di pulau<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Borneo" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Borneo"><span style="color: black;">Borneo</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indocina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indocina"><span style="color: black;">Indocina</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Cina"><span style="color: black;">Cina</span></a> Selatan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burma" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burma"><span style="color: black;">Burma</span></a>, serta Semenanjung malaya. Oleh karena itulah, jenis ini tidak memerlukan masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hibernasi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hibernasi"><span style="color: black;">hibernasi</span></a> seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musim" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Musim"><span style="color: black;">musim</span></a>. Beruang madu di masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Asia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Benua Asia"><span style="color: black;">benua Asia</span></a>, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">GAJAH SUMATERA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gajah Sumatera"><span style="color: black;">Elephas maximus sumatranus</span></a>) KHAS LAMPUNG</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcDWdLy4jt2KRKkxw9NEBkDCqUpzRZZHh_OVso8FsVUsfPupSKRJxn5b4qMRAaY7Q6UXqX7xQku9rU267QiXO1KfS9b9_JwsUo_3QDZJ50hQxtvl_Kx1NoKYEssvHi1CyNHPnSxxDwL-nD/s1600/Elephas+maximus+sumatranus+GAJAH+SUMATERA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcDWdLy4jt2KRKkxw9NEBkDCqUpzRZZHh_OVso8FsVUsfPupSKRJxn5b4qMRAaY7Q6UXqX7xQku9rU267QiXO1KfS9b9_JwsUo_3QDZJ50hQxtvl_Kx1NoKYEssvHi1CyNHPnSxxDwL-nD/s320/Elephas+maximus+sumatranus+GAJAH+SUMATERA.jpg" height="214" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhn_8jfOIPK0iGkFX6b1OdW0p0heV6GYrrqzhfYFU7iL7fYswIuQ8znZhpwDAEJ2nGMgNY9SAIhnWBIeI1PTVlcs1kQOu3bk_rrOjfeKWb3a9ZyzoKUDfjvrZm3h0QmXGTYK-mk2Is9T2A/s1600/Elephas+maximus+sumatranus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhn_8jfOIPK0iGkFX6b1OdW0p0heV6GYrrqzhfYFU7iL7fYswIuQ8znZhpwDAEJ2nGMgNY9SAIhnWBIeI1PTVlcs1kQOu3bk_rrOjfeKWb3a9ZyzoKUDfjvrZm3h0QmXGTYK-mk2Is9T2A/s320/Elephas+maximus+sumatranus.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Gajah Sumatera</span><span style="color: black;"> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Subspesies" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Subspesies"><span style="color: black;">subspesies</span></a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Asia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gajah Asia"><span style="color: black;">gajah Asia</span></a> yang hanya berhabitat di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Sumatera"><span style="color: black;">pulau Sumatera</span></a>. Gajah Sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gajah_India&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gajah India (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">gajah India</span></a>. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000-2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan. Gajah sumatera adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mamalia"><span style="color: black;">mamalia</span></a> terbesar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 m pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herbivora" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Herbivora"><span style="color: black;">Herbivora</span></a> raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh seperti darah panas dingin ketika mengalir di bawah permukaan telinga. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air, dan memiliki tambahan dapat memegang (menggenggam) di ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">BADAK JAWA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rhinoceros_sondaicus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rhinoceros sondaicus"><span style="color: black;">Rhinoceros sondaicus</span></a>) KHAS BANTEN</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb5DibtkleE_kMvcyV_Y5OhAQP_0Pfwtw-koy8HOhZRCoodpaY5tz5uuUKVY30ozoChtzkEb-tszPAnzLe8EbzJZxd52F_FWSdcVu5POMISNfhMsWQEf8SDNBmYiOK_2X29vCjDsxYbcIL/s1600/Rhinoceros+sondaicus+BADAK+JAWA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb5DibtkleE_kMvcyV_Y5OhAQP_0Pfwtw-koy8HOhZRCoodpaY5tz5uuUKVY30ozoChtzkEb-tszPAnzLe8EbzJZxd52F_FWSdcVu5POMISNfhMsWQEf8SDNBmYiOK_2X29vCjDsxYbcIL/s320/Rhinoceros+sondaicus+BADAK+JAWA.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCEalaYSr0q45sdgGCjs0MeBlVLSk9IoDxvk82HYr2IK1zAQbmYJUyljgZz2Yl86sR9Sdsd6xuc6kDEmYzVmXDhgTcr4czVrmkbns5UZkw-kJi5JSYnfIBcTeKrUVJscHd4mfEpzFqcuZ-/s1600/rhinoceros_sondaicus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCEalaYSr0q45sdgGCjs0MeBlVLSk9IoDxvk82HYr2IK1zAQbmYJUyljgZz2Yl86sR9Sdsd6xuc6kDEmYzVmXDhgTcr4czVrmkbns5UZkw-kJi5JSYnfIBcTeKrUVJscHd4mfEpzFqcuZ-/s320/rhinoceros_sondaicus.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Badak jawa</span><span style="color: black;"> atau Badak bercula-satu kecil (<i>Rhinoceros sondaicus</i>) adalah anggota famili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rhinocerotidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rhinocerotidae"><span style="color: black;">Rhinocerotidae</span></a> dan satu dari lima <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Badak"><span style="color: black;">badak</span></a> yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badak_india" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Badak india"><span style="color: black;">badak india</span></a> dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1-3,2 m dan tinggi 1,4-1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badak_hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Badak hitam"><span style="color: black;">badak hitam</span></a>. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya. Badak ini pernah menjadi salah satu badak di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia"><span style="color: black;">Asia</span></a> yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Jawa"><span style="color: black;">Pulau Jawa</span></a> saja, tapi di seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusantara"><span style="color: black;">Nusantara</span></a>, sepanjang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a> dan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="India"><span style="color: black;">India</span></a> serta<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tiongkok"><span style="color: black;">Tiongkok</span></a>. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mamalia"><span style="color: black;">mamalia</span></a> terlangka di bumi. Populasi 40 - 50 badak hidup di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Ujung_Kulon" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Ujung Kulon"><span style="color: black;">Taman Nasional Ujung Kulon</span></a> di pulau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa"><span style="color: black;">Jawa</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Cat_Tien" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Cat Tien"><span style="color: black;">Taman Nasional Cat Tien</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Vietnam"><span style="color: black;">Vietnam</span></a> dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2007" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="2007"><span style="color: black;">2007</span></a>. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tiongkok"><span style="color: black;">Tiongkok</span></a>, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_gelap" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pasar gelap"><span style="color: black;">pasar gelap</span></a>. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Perang Vietnam"><span style="color: black;">perang Vietnam</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a> juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada resiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/WWF" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="WWF"><span style="color: black;">WWF</span></a> Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tsunami"><span style="color: black;">tsunami</span></a>, letusan gunung berapi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Krakatau"><span style="color: black;">Krakatau</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gempa bumi"><span style="color: black;">gempa bumi</span></a>, populasi badak jawa akan langsung punah. Selain itu, karena invasi langkap (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arenga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Arenga"><span style="color: black;">arenga</span></a>) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Halimun" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Halimun"><span style="color: black;">Taman Nasional Halimun</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Salak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gunung Salak"><span style="color: black;">Gunung Salak</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa Barat"><span style="color: black;">Jawa Barat</span></a> yang pernah menjadi habitat badak Jawa.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Terdapat tiga subspesies, yang hanya dua subspesies yang masih ada, sementara satu subspesies telah punah:</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> <i></i></span></span><i><span style="color: black;">Rhinoceros sondaicus sondaicus</span></i><span style="color: black;">, tipe subspesies yang diketahui sebagai <i>badak Jawa Indonesia'</i> yang pernah hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Kini populasinya hanya sekitar 40-50 di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Ujung_Kulon" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Ujung Kulon"><span style="color: black;">Taman Nasional Ujung Kulon</span></a> yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Satu peneliti mengusulkan bahwa badak jawa di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatra"><span style="color: black;">Sumatra</span></a> masuk ke dalam subspesies yang berbeda, <i>R.s. floweri</i>, tetapi hal ini tidak diterima secara luas.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Rhinoceros sondaicus annamiticus</span></i><span style="color: black;">, diketahui sebagai Badak Jawa Vietnam atauBadak Vietnam, yang pernah hidup di sepanjang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Vietnam"><span style="color: black;">Vietnam</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kamboja"><span style="color: black;">Kamboja</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laos" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Laos"><span style="color: black;">Laos</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Thailand"><span style="color: black;">Thailand</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Malaysia"><span style="color: black;">Malaysia</span></a>. <i>Annamiticus</i> berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deretan_Annam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Deretan Annam"><span style="color: black;">deretan pegunungan Annam</span></a> di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a>, bagian dari tempat hidup spesies ini. Kini populasinya diperkirakan lebih sedikit dari 12, hidup di hutan daratan rendah di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Cat_Tien" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Cat Tien"><span style="color: black;">Taman Nasional Cat Tien</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Vietnam"><span style="color: black;">Vietnam</span></a>. Analisis genetika memberi kesan bahwa dua subspesies yang masih ada memiliki leluhur yang sama antara 300.000 dan 2 juta tahun yang lalu.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Rhinoceros sondaicus inermis</span></i><span style="color: black;">, diketahui sebagai Badak jawa india, pernah hidup di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benggala" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Benggala"><span style="color: black;">Benggala</span></a> sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burma" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burma"><span style="color: black;">Burma</span></a> (Myanmar), tetapi dianggap punah pada dasawarsa awal tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1900-an" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="1900-an"><span style="color: black;">1900-an</span></a>. <i>Inermis</i> berarti <i>tanpa cula</i>, karena karakteristik badak ini adalah cula kecil pada badak jantan, dan tak ada cula pada betina. Spesimen spesies ini adalah betina yang tidak memiliki cula. Situasi politik di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burma" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burma"><span style="color: black;">Burma</span></a> mencegah taksiran spesies ini di negara itu, tetapi keselamatannya dianggap tak dapat dipercaya.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">ELANG BONDOL (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Haliastur_indus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Haliastur indus"><span style="color: black;">Haliastur indus</span></a>) KHAS DKI JAKARTA</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgazyetW4WYR_vPJRzyRpQQ5IYH17oFOGeMq72LGUSWqxrsTJs5r4fo3Tk8s9JlWAIvzWTmfS2jTCOZB8MX4ENVWfsb4YtoPjuuz2FV7pKlWmoXA5aeG0979_MPy8nfcRjVPHlvNihFEfRU/s1600/Haliastur+indus+03.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgazyetW4WYR_vPJRzyRpQQ5IYH17oFOGeMq72LGUSWqxrsTJs5r4fo3Tk8s9JlWAIvzWTmfS2jTCOZB8MX4ENVWfsb4YtoPjuuz2FV7pKlWmoXA5aeG0979_MPy8nfcRjVPHlvNihFEfRU/s320/Haliastur+indus+03.jpg" height="180" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghI09jvf8K6-7d8atyUmDLxFoneMrONKecROwjvykrH1gHDPwM0ELfoFBH6VnRPdzHe-ra8cJG_Mjr3esKIc2TtogAyPWqU0qsHsINvCQ8SUv60pscoxun144-fVcE7S4ci8VHMAvKPpXB/s1600/Haliastur+indus+ELANG+BONDOL.JPG" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghI09jvf8K6-7d8atyUmDLxFoneMrONKecROwjvykrH1gHDPwM0ELfoFBH6VnRPdzHe-ra8cJG_Mjr3esKIc2TtogAyPWqU0qsHsINvCQ8SUv60pscoxun144-fVcE7S4ci8VHMAvKPpXB/s320/Haliastur+indus+ELANG+BONDOL.JPG" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Elang bondol</span><span style="color: black;"> atau dalam nama ilmiahnya adalah <i>Haliastur Indus</i> adalah spesies dari genus dari Haliastur. Burung Elang Bondol berukuran sedang (45 cm), berwarna putih dan coklat pirang. Elang bondol yang remaja berkarakter seluruh tubuh kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah putih keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga. Ujung ekor bundar.Iris coklat, paruh dan sera abu-abu kehijauan, kaki dan tungkai kuning suram. Ketika dewasa, karakter tubuhnya adalah kepala, leher, dada putih. Sayap, punggung, ekor dan perut coklat terang. Kontras dengan bulu primer yang hitam. Makanannya adalah hampir semua binatang, hidup atau mati. Di perairan, makanannya berupa kepiting dan di daratan memakan anak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ayam"><span style="color: black;">ayam</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Serangga"><span style="color: black;">serangga</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mamalia_kecil&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mamalia kecil (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">mamalia kecil</span></a>. Sarang berukuran besar, dari ranting pada puncak pohon. Telur berwarna putih, sedikit berbintik merah, jumlah 2-3 butir. Berkembang biak pada bulan Januari - Agustus dan Mei - Juli.</span><span style="color: black;"> </span><span style="color: black;">India, Cina selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia. Di Indonesia, penyebarannya ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua. Sedangkan di Indonesia dan India, dapat ditemukan di daerah pedalaman. Di Kalimantan sendiri, elang bondol dapat ditemui di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keberadaan elang bondol disana melimpah.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">13.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">MACAN TUTUL JAWA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panthera_pardus_melas" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Panthera pardus melas"><span style="color: black;">Panthera pardus melas</span></a>) KHAS JAWA BARAT</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7-gQH5NYzMgqW8qzM9R-GygVoaYwrojV-6NQ4l6m8nts-c2dyHLHolMq5sGSxjr68bRtZR-XDipWGoWZc1pl-p7KDkrQ3uJ_eIxQ5_D8WX-cYo2SFXNRPsaHSzbfoUaKpSjnJ_pPCmTNj/s1600/Panthera+pardus+melas+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7-gQH5NYzMgqW8qzM9R-GygVoaYwrojV-6NQ4l6m8nts-c2dyHLHolMq5sGSxjr68bRtZR-XDipWGoWZc1pl-p7KDkrQ3uJ_eIxQ5_D8WX-cYo2SFXNRPsaHSzbfoUaKpSjnJ_pPCmTNj/s320/Panthera+pardus+melas+02.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh0ugQ3wbSWgad2hVBgBGQjuzlO2d4zKAJY94mt40zqrX2t3kkGsFolXarXKylPWlgu63wKmeeHAZZ7yHopeMGofyDN2Ao-7bxkncieFoEHoJdKtekjMt5ewvvDYIY3kzDvmrz-BCswBZ7/s1600/Panthera+pardus+melas+MACAN+TUTUL+JAWA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh0ugQ3wbSWgad2hVBgBGQjuzlO2d4zKAJY94mt40zqrX2t3kkGsFolXarXKylPWlgu63wKmeeHAZZ7yHopeMGofyDN2Ao-7bxkncieFoEHoJdKtekjMt5ewvvDYIY3kzDvmrz-BCswBZ7/s320/Panthera+pardus+melas+MACAN+TUTUL+JAWA.jpg" height="200" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Macan tutul jawa</span><span style="color: black;"> (<i>Panthera pardus melas</i>) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Macan tutul"><span style="color: black;">macan tutul</span></a> yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Jawa"><span style="color: black;">Pulau Jawa</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>. Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa Barat"><span style="color: black;">Jawa Barat</span></a>. Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panca_indra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Panca indra"><span style="color: black;">indra</span></a> penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengkilap dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon. Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini. Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Gede_Pangrango" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Gunung Gede Pangrango"><span style="color: black;">Taman Nasional Gunung Gede Pangrango</span></a>, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN_Red_List" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN Red List"><span style="color: black;">IUCN Red List</span></a> dan didaftarkan dalam<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CITES" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="CITES"><span style="color: black;">CITES</span></a> Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">14.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">KEPODANG EMAS (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepudang_kuduk-hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kepudang kuduk-hitam"><span style="color: black;">Oriolus chinensis</span></a>) KHAS JAWA TENGAH</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJTPcdiiA-QS70l8kYiPKBqWtxf4pQtKWJRKl7nix-IwNssHt2dWxUqvTRqaMphPmZCeLj505dEIxnGXhjMNdKkFbZHb3M12xlt0-Cz4VDDFhAw_AAbeOFNEl6y3EfSh_JxKe41p8WZG-/s1600/Oriolus+chinensis+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJTPcdiiA-QS70l8kYiPKBqWtxf4pQtKWJRKl7nix-IwNssHt2dWxUqvTRqaMphPmZCeLj505dEIxnGXhjMNdKkFbZHb3M12xlt0-Cz4VDDFhAw_AAbeOFNEl6y3EfSh_JxKe41p8WZG-/s320/Oriolus+chinensis+02.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjlltQRJ3WC7OMTd7RL_6Nipv-f4P4kCy9KyadMpHWeo4uIn-W3zqLp7wgURZCcPSMBi-4E6Sq8sKF06wv0Ivajqk2l3eizJC5P8RpgvstYoOcSjon0-EgR59uvxT_78MtHVRYr7ZRtjVL/s1600/Oriolus+chinensis+KEPODANG+EMAS.JPG" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjlltQRJ3WC7OMTd7RL_6Nipv-f4P4kCy9KyadMpHWeo4uIn-W3zqLp7wgURZCcPSMBi-4E6Sq8sKF06wv0Ivajqk2l3eizJC5P8RpgvstYoOcSjon0-EgR59uvxT_78MtHVRYr7ZRtjVL/s320/Oriolus+chinensis+KEPODANG+EMAS.JPG" height="255" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Kepodang</span><span style="color: black;"> emas adalah burung berkicau (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Passeriformes" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Passeriformes"><span style="color: black;">Passeriformes</span></a>) yang mempunyai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bulu"><span style="color: black;">bulu</span></a>yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi dan bersih termasuk dalam membuat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sarang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sarang"><span style="color: black;">sarang</span></a>. Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jantan"><span style="color: black;">jantan</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Betina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Betina"><span style="color: black;">betinanya</span></a> berdasarkan bentuk fisiknya. Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil. Burung kepodang berasal dari daratan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/China" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="China"><span style="color: black;">China</span></a> dan penyebarannya mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="India"><span style="color: black;">India</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a>, kepulauan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Philipina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Philipina"><span style="color: black;">Philipina</span></a>, termasuk<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a> yang meliputi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa"><span style="color: black;">Jawa</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bali"><span style="color: black;">Bali</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara"><span style="color: black;">Nusa Tenggara</span></a>. Burung ini hidup di hutan-hutan terutama di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tropis"><span style="color: black;">tropis</span></a> dan sedikit di daerah sub tropis dan biasanya hidup berpasangan . Di pulau Jawa dan Bali burung kepodang sering disebut dengan kepodang emas. Burung kepodang berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Burung ini berwarna hitam dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuning" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuning"><span style="color: black;">kuning</span></a> dengan strip hitam melewati <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mata" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mata"><span style="color: black;">mata</span></a> dan tengkuk, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bulu"><span style="color: black;">bulu</span></a> terbang sebagian besar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hitam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hitam"><span style="color: black;">hitam</span></a>. Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan burik hitam, iris merah, bentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paruh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paruh"><span style="color: black;">paruh</span></a> meruncing dan sedikit melengkung ke bawah, ukuran panjang paruh kurang lebih 3 cm, kaki hitam. Burung ini menghuni hutan terbuka, hutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mangrove" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mangrove"><span style="color: black;">mangrove</span></a>, hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok dan terbangnya menggelombang.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;">15.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;">PERKUTUT</span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geopelia_striata" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Geopelia striata"><span style="color: black;">Geopelia striata</span></a>) KHAS DI YOGYAKARTA</span></b><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Lv-dwj6CF0ht5hLhwe203Pq487lR_FHjJOl1qnaokTXvAbjMV-kFUL_Rwe2qALUF3xPedz8XiKfUYxJXXintCCw6l2oiAYSvwUcr_8EmONzeXEu26YC5UA4oD4ggWl44lKeJg43qHOZB/s1600/Geopelia+striata+02.JPG" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Lv-dwj6CF0ht5hLhwe203Pq487lR_FHjJOl1qnaokTXvAbjMV-kFUL_Rwe2qALUF3xPedz8XiKfUYxJXXintCCw6l2oiAYSvwUcr_8EmONzeXEu26YC5UA4oD4ggWl44lKeJg43qHOZB/s320/Geopelia+striata+02.JPG" height="261" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjBhUNQzlU3w_h0piJhE1NlF-xf8NEaGA6N5f2LuItuo_52tM729OMVioUSYSXsYMyhEgFmJL2sstVTa9wt5rJyj2uIXmSx_XXMIA9j-I0OTXG0shiBysVxyGX3Df7OCaZZ7iYHm8ltvDp/s1600/Geopelia+striata.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjBhUNQzlU3w_h0piJhE1NlF-xf8NEaGA6N5f2LuItuo_52tM729OMVioUSYSXsYMyhEgFmJL2sstVTa9wt5rJyj2uIXmSx_XXMIA9j-I0OTXG0shiBysVxyGX3Df7OCaZZ7iYHm8ltvDp/s320/Geopelia+striata.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Perkutut Jawa (<i>Geopelia striata</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Familia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Familia"><span style="color: black;">familia</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Columbidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Columbidae"><span style="color: black;">Columbidae</span></a>) adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung"><span style="color: black;">burung</span></a>berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya. Dalam tradisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>, terutama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa"><span style="color: black;">Jawa</span></a>, hingga keadaannya di alam mulai terancam. Perkutut masih berkerabat dekat dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tekukur_Biasa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tekukur Biasa"><span style="color: black;">Tekukur Biasa</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dederuk_Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Dederuk Jawa"><span style="color: black;">Dederuk Jawa</span></a>, dan<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merpati" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Merpati"><span style="color: black;">merpati</span></a>. Burung perkutut bertubuh kecil. Panjangnya berkisar antara 20-25 cm. Kepalanya membulat kecil, berwarna abu-abu. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan. Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan. Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua. Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak panjang. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing. Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">16.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">AYAM BEKISAR</span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gallus_varius" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gallus varius"><span style="color: black;">Gallus varius</span></a>) KHAS JAWA TIMUR</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTghfpJ8fwri1NihAhinh-_cQEKHMVTIvsREoHmi-ax4ddAZKa9bSiiFk8Ho2ndHM9aw15cBbA7wvtZCzEsyfIwqgAnpcogjpGcFZ0u5SFINjtudqkwN4T6_Hc-n07eC9W56TEFvwuALPk/s1600/Gallus+varius+06.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTghfpJ8fwri1NihAhinh-_cQEKHMVTIvsREoHmi-ax4ddAZKa9bSiiFk8Ho2ndHM9aw15cBbA7wvtZCzEsyfIwqgAnpcogjpGcFZ0u5SFINjtudqkwN4T6_Hc-n07eC9W56TEFvwuALPk/s320/Gallus+varius+06.jpg" height="225" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO7j2a8XT6dA4nSgcUpSk5HTSo26lt1cvcQN9C0WOj7mrQJ_fX0exY1pfT9QK0K2rc03Wh1R8J0t9FI13q3HSbGgJuikDOP7hp7UfKLJtwGODJxahebjr7MZhWVTjsjj1zoco7wmbnSChX/s1600/Gallus+varius.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO7j2a8XT6dA4nSgcUpSk5HTSo26lt1cvcQN9C0WOj7mrQJ_fX0exY1pfT9QK0K2rc03Wh1R8J0t9FI13q3HSbGgJuikDOP7hp7UfKLJtwGODJxahebjr7MZhWVTjsjj1zoco7wmbnSChX/s320/Gallus+varius.jpg" height="225" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Ayam bekisar atau ayam hutan hijau</span><span style="color: black;"> (bahasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Latin" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Latin"><span style="color: black;">Latin</span></a> = <i>Gallus varius</i>) adalah nama sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung"><span style="color: black;">burung</span></a> yang termasuk kelompok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Unggas" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Unggas"><span style="color: black;">unggas</span></a> dari suku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Phasianidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Phasianidae"><span style="color: black;">Phasianidae</span></a>, yakni keluarga ayam, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Puyuh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Puyuh"><span style="color: black;">puyuh</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Merak"><span style="color: black;">merak</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sempidan&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sempidan (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">sempidan</span></a>. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ayam"><span style="color: black;">ayam peliharaan</span></a> yang ada di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusantara"><span style="color: black;">Nusantara</span></a>. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti <i>canghegar</i> atau <i>cangehgar</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sunda" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Sunda"><span style="color: black;">Sd.</span></a>), <i>ayam alas</i>(<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Jawa"><span style="color: black;">Jw.</span></a>), <i>ajem allas</i> atau <i>tarattah</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Madura" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Madura"><span style="color: black;">Md.</span></a>). Memiliki nama ilmiah <i>Gallus varius</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/George_Shaw" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="George Shaw"><span style="color: black;">Shaw</span></a>, 1798), ayam ini dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Inggris"><span style="color: black;">bahasa Inggris</span></a> dikenal sebagai <i>Green Junglefowl</i>, <i>Javan Junglefowl</i>,<i>Forktail</i>, atau <i>Green Javanese Junglefowl</i>, merujuk pada warna dan asal tempatnya. Ayam yang menyukai daerah terbuka dan ber<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang_rumput" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Padang rumput"><span style="color: black;">padang rumput</span></a>, tepi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan"><span style="color: black;">hutan</span></a> dan daerah dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bukit"><span style="color: black;">bukit-bukit</span></a> rendah dekat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pantai"><span style="color: black;">pantai</span></a>. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa"><span style="color: black;">Jawa</span></a> dan kepulauan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara"><span style="color: black;">Nusa Tenggara</span></a> termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bali"><span style="color: black;">Bali</span></a>. Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa Barat"><span style="color: black;">Jawa Barat</span></a> tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut, di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jawa Timur"><span style="color: black;">Jawa Timur</span></a> hingga 3.000 m diatas permukaan laut dan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lombok" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Lombok"><span style="color: black;">Lombok</span></a> hingga 2.400 m diatas permukaan laut. Pagi dan sore ayam ini biasa mencari makanan di tempat-tempat terbuka dan berumput, sedangkan pada siang hari yang terik berlindung di bawah naungan tajuk hutan. Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Serangga"><span style="color: black;">serangga</span></a>, serta berbagai jenis hewan kecil seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Laba-laba"><span style="color: black;">laba-laba</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Cacing"><span style="color: black;">cacing</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kodok"><span style="color: black;">kodok</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadal" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kadal"><span style="color: black;">kadal</span></a> kecil. Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2-7 ekor atau lebih, mencari makanan di rerumputan di dekat kumpulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ungulata" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ungulata"><span style="color: black;">ungulata</span></a> besar seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerbau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kerbau"><span style="color: black;">kerbau</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sapi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sapi"><span style="color: black;">sapi</span></a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banteng" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Banteng"><span style="color: black;">banteng</span></a>. Selain memburu serangga yang terusik oleh hewan-hewan besar itu, Ayam-hutan Hijau diketahui senang membongkar dan mengais-ngais kotoran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herbivora" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Herbivora"><span style="color: black;">herbivora</span></a> tersebut untuk mencari biji-bijian yang belum tercerna, atau serangga yang memakan kotoran itu. Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bambu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bambu"><span style="color: black;">bambu</span></a>, perdu-perduan, atau daun-daun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Palem" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Palem"><span style="color: black;">palem</span></a> hutan pada ketinggian 1,5-4 m di atas tanah. Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan sekitar Maret-Juli di Jawa Timur. Sarang dibuat secara sederhana di atas tanah berlapis rumput, dalam lindungan semak atau rumput tinggi. Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan. Tak seperti keturunannya ayam kampung, Ayam-hutan Hijau pandai terbang. Anak ayam hutan ini telah mampu terbang menghindari bahaya dalam beberapa minggu saja. Ayam yang dewasa mampu terbang seketika dan vertikal ke cabang pohon di dekatnya pada ketinggian 7 m atau lebih. Terbang mendatar, Ayam hutan Hijau mampu terbang lurus hingga beberapa ratus meter; bahkan diyakini mampu terbang dari pulau ke pulau yang berdekatan melintasi laut. Ayam hutan hijau adalah kerabat dekat leluhur ayam peliharaan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_hutan_merah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ayam hutan merah"><span style="color: black;">ayam hutan merah</span></a> (<i>Gallus gallus</i>). Ayam hutan merah yang menyebar luas mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Himalaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Himalaya"><span style="color: black;">Himalaya</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tiongkok"><span style="color: black;">Tiongkok</span></a> selatan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara"><span style="color: black;">Asia Tenggara</span></a>, hingga ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatra"><span style="color: black;">Sumatra</span></a> dan Jawa. Pada pihak lain, ayam-hutan hijau tersebar di Jawa, Bali dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya. Ayam hutan dari Jawa Timur dikenal sebagai sumber tetua untuk menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_bekisar" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ayam bekisar"><span style="color: black;">ayam bekisar</span></a>. Bekisar adalah persilangan antara ayam hutan hijau dengan ayam kampung. Bekisar dikembangkan orang untuk menghasilkan ayam hias yang indah bulunya, dan terutama untuk mendapatkan ayam dengan kokok yang khas. Karena suaranya, ayam bekisar dapat mencapai harga yang sangat mahal. Bekisar juga menjadi lambang fauna daerah Jawa Timur.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">17.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">JALAK BALI (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leucopsar_rotschildi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Leucopsar rotschildi"><span style="color: black;">Leucopsar rotschildi</span></a>) KHAS BALI</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiVW1QWaR1IfLC1JUEHlGYYTMkmD3HRCC3ahJg1Il12VTK-vVDykvli9_RS5JSUveLswWw5hsEKh4yaPT9yez6Brg2YFHRpM9PBKUhnAntm2hWAJzv1_qqCxMum53z6f7GIzxXofNSY6QR/s1600/Leucopsar+rotschildi+JALAK+BALI.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiVW1QWaR1IfLC1JUEHlGYYTMkmD3HRCC3ahJg1Il12VTK-vVDykvli9_RS5JSUveLswWw5hsEKh4yaPT9yez6Brg2YFHRpM9PBKUhnAntm2hWAJzv1_qqCxMum53z6f7GIzxXofNSY6QR/s320/Leucopsar+rotschildi+JALAK+BALI.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSWXK_Jf7NtfLuwI6SkOYgA5gEoGGWwHiRzzAi3DRdSvItX2BHmSsO4okm5GABKCxUCFlItq1FGYMy0HLDsvHHXyOFhkHUK4JkoLar6_exgYzjHw52VRowgdhlAGajpZ5QNCvskjq6ib_q/s1600/Leucopsar+rotschildi.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSWXK_Jf7NtfLuwI6SkOYgA5gEoGGWwHiRzzAi3DRdSvItX2BHmSsO4okm5GABKCxUCFlItq1FGYMy0HLDsvHHXyOFhkHUK4JkoLar6_exgYzjHw52VRowgdhlAGajpZ5QNCvskjq6ib_q/s320/Leucopsar+rotschildi.jpg" height="228" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Jalak Bali</span><span style="color: black;"> <i>(Leucopsar rothschildi)</i> adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_pengicau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung pengicau"><span style="color: black;">burung pengicau</span></a> berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sturnidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sturnidae"><span style="color: black;">Sturnidae</span></a>. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bulu"><span style="color: black;">bulu</span></a> yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pipi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pipi"><span style="color: black;">pipi</span></a> yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biru" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biru"><span style="color: black;">biru</span></a> cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Organisme endemik"><span style="color: black;">Endemik</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Bali" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Bali"><span style="color: black;">Pulau Bali</span></a>. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1991" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="1991"><span style="color: black;">1991</span></a> dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bali"><span style="color: black;">Bali</span></a>. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1910" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="1910"><span style="color: black;">1910</span></a>. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Inggris"><span style="color: black;">Inggris</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Walter_Rothschild,_2nd_Baron_Rothschild&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Walter Rothschild</span></a>, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1912" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="1912"><span style="color: black;">1912</span></a>. Jenis ini aktif mencari makan di antara pohon dan tumbuhan bawah di hutan. Utamanya di daerah ekoton yaitu antara kawasan berhutan dan padang rumput yang luas, serta di sepanjang hutan pinggiran sungai. Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau berpasangan. Jalak bali merupakan burung yang jarang mencari makan di atas permukaan tanah namun, saat musim kering ia akan turun ke tanah untuk mencari avertebrata. Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali. Ancaman utama yang dihadapi burung yang pertama kali dideskripsikan tahun 1912 ini adalah adanya perubahan habitat alami di sepanjang barat laut pantai Bali. Ancaman lainnya adalah penangkapan yang tidak terkendali (ilegal) untuk memenuhi pasokan pasar dunia sebagai hewan peliharaan. Populasinya yang sangat sedikit di alam, membuat IUCN menetapkan statusnya Kritis (<i>Critically Endangered/CR</i>).</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;">18.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;">RUSA TIMOR</span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rusa"><span style="color: black;">Cervus timorensis</span></a>) KHAS NUSA TENGGARA BARAT</span></b><b><span lang="IN" style="color: black; font-size: 14pt;"></span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskKbYrO5hirzkyz3jGYiuFqWb_fPEh3LeBNj62P31reD6LUzEERAy7xb5qhdyeIiAaqrMUYs98Fh_XwGxSL9Kz8a4DuPf6SWeEeKvlIjmZVIbukY_txTOFOK47NFtOhrCpJ6e1Fv2VbaI/s1600/Cervus+timorensis+02.JPG" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskKbYrO5hirzkyz3jGYiuFqWb_fPEh3LeBNj62P31reD6LUzEERAy7xb5qhdyeIiAaqrMUYs98Fh_XwGxSL9Kz8a4DuPf6SWeEeKvlIjmZVIbukY_txTOFOK47NFtOhrCpJ6e1Fv2VbaI/s320/Cervus+timorensis+02.JPG" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvIK6GQKr8bKGVixW7lgS0UEQIoIv_gkoOcd77SzTstL4t1lsZ-638omhdtHxbvJTCHq3i0rZi0FbcA112UZq3LJZiOnOezdEgUFZnGtug4_hUrsdiBirhOKRc-nZ8U5WBQadR2KTAKkv9/s1600/Cervus+timorensis.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvIK6GQKr8bKGVixW7lgS0UEQIoIv_gkoOcd77SzTstL4t1lsZ-638omhdtHxbvJTCHq3i0rZi0FbcA112UZq3LJZiOnOezdEgUFZnGtug4_hUrsdiBirhOKRc-nZ8U5WBQadR2KTAKkv9/s320/Cervus+timorensis.jpg" height="212" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="notranslate"><span style="color: black;">Rusa Timor atau Rusa Sunda Sambar <i>(Rusa timorensis)</i> adalah <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Deer&usg=ALkJrhhG663RxFXq3NEdzJ5AGkgorslbdg" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rusa"><span style="color: black;">rusa</span></a> asli pulau<a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Java_%28island%29&usg=ALkJrhjSezqPrKAu39eHsIXx_vycqM4paQ" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Java (pulau)"><span style="color: black;">Jawa</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bali&usg=ALkJrhjGwhvqnAPuzRyz3EUo79VNNNkE2A" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bali"><span style="color: black;">Bali</span></a> dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Timor&usg=ALkJrhhaijUZruDfLOqNjN_ZXJ7G7iQCkw" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Timor"><span style="color: black;">Timor</span></a> (bersama dengan Timor Leste).</span></span><span style="color: black;"> <span class="notranslate">Ini juga merupakan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Introduced_species&usg=ALkJrhg3ctdC5TtcRax0LodyokYwOwE0cA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Spesies Diperkenalkan"><span style="color: black;">spesies dikenali</span></a> di Irian Jaya, Kalimantan (Kalimantan), Kepulauan Sunda Kecil, Maluku,<a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sulawesi&usg=ALkJrhgf5IQUrYeLdEEhIpAB_wXUjuc3Lw" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&usg=ALkJrhhxr7MlDKxgwNTS7CohfD8Kx4UYRw" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Australia"><span style="color: black;">Australia</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mauritius&usg=ALkJrhhcSYqlkx2T8tZD1WhfBEoaCgXbOA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mauritius"><span style="color: black;">Mauritius</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/New_Caledonia&usg=ALkJrhhGleSdEh_aK9PkXda-m7pO7CZk6Q" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kaledonia Baru"><span style="color: black;">Kaledonia Baru</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/New_Zealand&usg=ALkJrhj_K0dzMc69dtkx8HRMF-2ptEsYoQ" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Selandia Baru"><span style="color: black;">Selandia Baru</span></a>, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Papua_New_Guinea&usg=ALkJrhh2jQ6zMyOJ5W_iwg21cBYAs6yIPA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Papua Nugini"><span style="color: black;">Papua Nugini</span></a> dan<a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/R%25C3%25A9union&usg=ALkJrhgbDMdW0glCFIo8wa56L1EZrG3J0w" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Réunion"><span style="color: black;">Réunion</span></a>.</span><span class="long-title"> </span><span class="notranslate">Ini menempati habitat yang sama dengan yang ada pada <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chital&usg=ALkJrhi3ibga5P3gPbXbls2pPqtGAFaJsA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Chital"><span style="color: black;">Chital</span></a> of India membuka hutan kering dan campuran gugur, taman, dan sabana.</span> <span class="notranslate">Ini adalah kerabat dekat yang lebih besar <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sambar_deer&usg=ALkJrhi-MINqtKE-Uaw7CfKMhQ85joZ_HA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rusa Sambar"><span style="color: black;">Rusa Sambar</span></a> .</span> <span class="notranslate">Hal ini cukup diburu di Australia timur.</span> <span class="notranslate">Rusa ini telah membentuk populasi di daerah terpencil <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Island&usg=ALkJrhhIll1VsOzZatI9OXTXcn_8gqYqlA" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau"><i><span style="color: black;">pulau</span></i></a>, mungkin dibawa ke sana oleh nelayan Indonesia.</span> <span class="notranslate">Mereka beradaptasi dengan baik, hidup nyaman di semak kering Australia seperti yang mereka lakukan di tanah air tropis mereka.</span> <span class="notranslate">Sifat ini ditunjukkan dengan baik lebih seringnya ditemukan di pinggiran <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wollongong&usg=ALkJrhhdaxPHEOpJUepTGJKqLmRhz6FhZw" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Wollongong"><i><span style="color: black;">Wollongong</span></i></a> dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sydney&usg=ALkJrhh1n0FtITho4rcCBPsgpdYMJpjxrQ" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sydney"><i><span style="color: black;">Sydney</span></i></a> dan khususnya di <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dcervus%2Btimorensis%26biw%3D1280%26bih%3D921&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Royal_National_Park&usg=ALkJrhgyRnAg_wfrFwEFtpJUAdN308ODUg" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Royal National Park"><i><span style="color: black;">Royal National Park</span></i></a>. Ini menunjukkan terus meningkat kuatnya populasinya.</span> Rusa timor (<i>Cervus timorensis</i>) yang ditetapkan menjadi fauna identitas Nusa Tenggara Barat, mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih. Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (<i>Cervus timorensis</i>) mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Ukuran rusa timor ini meskipun kalah besar dari sambar (<i>Cervus unicolor</i>) namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya seperti <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/12/24/rusa-bawean-pelari-ulung-yang-semakin-kritis/" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rusa Bawean Pelari Ulung yang Semakin Kritis"><span style="color: black;">rusa bawean</span></a>, dan menjangan, ukuran tubuh rusa timor lebih besar.<b></b></span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span style="color: black; font-weight: normal;">Subspesies Rusa Timor</span></b><span style="color: black;">. Whitehead (Schroder dalam Nugroho, 1992; Semiadi, 2002) membagi jenis rusa timor (<i>Cervus timorensis</i>) menjadi 8 subspesies (anak jenis), yaitu:</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis russa</span></i><span style="color: black;"> (Mul.&Schl., 1844) biasa ditemukan di Pulau Jawa.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis florensis</span></i><span style="color: black;"> (Heude, 1896) biasa ditemukan Pulau Lombok dan Pulau Flores.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis timorensis</span></i><span style="color: black;"> (Martens, 1936) biasa ditemukan P. Timor, P. Rate, P. Semau, P. Kambing, P. Alor, dan P. Pantai.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis djonga</span></i><span style="color: black;"> (Bemmel, 1949) biasa ditemukan P. Muna dan P. Buton.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> <i></i></span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis molucensis</span></i><span style="color: black;"> (Q.&G.,1896) biasa ditemukan Kep. Maluku, P. Halmahera, P. Banda, dan P. Seram.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis macassaricus</span></i><span style="color: black;"> (Heude, 1896) biasa ditemukan P. Sulawesi.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis renschi</span></i><span style="color: black;"> (Sody, 1933).</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><i><span style="color: black;">Cervus timorensis laronesietes</span></i><span style="color: black;"> (Bemmel, 1949)</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt;">19.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt;">KOMODO (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varanus_komodoensis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Varanus komodoensis"><span style="color: black;">Varanus komodoensis</span></a>) KHAS NUSA TENGGARA TIMUR</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizafURspO8FEaaOPPrI4kjmY5w22MMF80MVwCj-eOv2xLPBu4wLWn0VFf2icU0XIQBTSDoQkA99j-fGVE6ESGQFQkr4TVzpPr9UHVPjQjRSnpLi3gzHQZWrBFj69vouBCJAIEBqaj0yHl3/s1600/Varanus+komodoensis+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizafURspO8FEaaOPPrI4kjmY5w22MMF80MVwCj-eOv2xLPBu4wLWn0VFf2icU0XIQBTSDoQkA99j-fGVE6ESGQFQkr4TVzpPr9UHVPjQjRSnpLi3gzHQZWrBFj69vouBCJAIEBqaj0yHl3/s320/Varanus+komodoensis+02.jpg" height="218" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYBvndJrzc46UybYaPvSu_bCcEDXEO6XC-ptfiAXH5gBZKK5TH1GZJ5_q1VVkFrj_UriNBNBt9X1JXCbXxKGeZnGUu1CmBbIkeFDBvYglhCipzL_HYYiWN9P0S5lN83IFpRa3Ry1g1TW7q/s1600/Varanus+komodoensis.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYBvndJrzc46UybYaPvSu_bCcEDXEO6XC-ptfiAXH5gBZKK5TH1GZJ5_q1VVkFrj_UriNBNBt9X1JXCbXxKGeZnGUu1CmBbIkeFDBvYglhCipzL_HYYiWN9P0S5lN83IFpRa3Ry1g1TW7q/s1600/Varanus+komodoensis.jpg" height="214" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisyUQQFFE4caesj-KyX1jjFcdOfHCo13uXifF4vjO11pQ1YmIy2kY0woWX-Yd7vGd1aaRqu8ByUB-pKSe5iVY4rWZ2WJYcCShaPJrH_rTMC_-2oufHQXx73LsneTvzlohGXIGA6JCGuaST/s1600/Varanus+komodoensis+03.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><br /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Komodo</span><span style="color: black;"> atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (<i>Varanus komodoensis</i>), adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Spesies"><span style="color: black;">spesies</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadal" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kadal"><span style="color: black;">kadal</span></a> terbesar di dunia yang hidup di pulau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo_%28pulau%29" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Komodo (pulau)"><span style="color: black;">Komodo</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rinca" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rinca"><span style="color: black;">Rinca</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flores" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Flores"><span style="color: black;">Flores</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Motang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gili Motang"><span style="color: black;">Gili Motang</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Dasami" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gili Dasami"><span style="color: black;">Gili Dasami</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara"><span style="color: black;">Nusa Tenggara</span></a>. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Termasuk anggota famili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biawak"><span style="color: black;">biawak</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varanidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Varanidae"><span style="color: black;">Varanidae</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klad" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Klad"><span style="color: black;">klad</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toxicofera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Toxicofera"><span style="color: black;">Toxicofera</span></a>, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meter" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Meter"><span style="color: black;">m</span></a>. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gigantisme_pulau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gigantisme pulau"><span style="color: black;">gigantisme pulau</span></a>, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Mamalia"><span style="color: black;">mamalia</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karnivora" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Karnivora"><span style="color: black;">karnivora</span></a> di pulau tempat hidup komodo, dan laju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Metabolisme"><span style="color: black;">metabolisme</span></a> komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Predator" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Predator"><span style="color: black;">predator</span></a> puncak yang mendominasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ekosistem"><span style="color: black;">ekosistem</span></a> tempatnya hidup. Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN"><span style="color: black;">IUCN</span></a> memasukkan komodo sebagai spesies yang<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies_rentan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Spesies rentan"><span style="color: black;">rentan</span></a> terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_nasional" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman nasional"><span style="color: black;">taman nasional</span></a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Taman Nasional Komodo"><span style="color: black;">Taman Nasional Komodo</span></a>, didirikan untuk melindungi mereka. Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kg, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3,13 m dan berat sekitar 166 kg, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Papua" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biawak Papua"><span style="color: black;">biawak Papua</span></a> (<i>Varanus salvadorii</i>). Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2,5 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeter" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sentimeter"><span style="color: black;">cm</span></a> yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gingiva" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gingiva"><span style="color: black;">jaringan gingiva</span></a> dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bakteri"><span style="color: black;">bakteri</span></a> mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Retina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Retina"><span style="color: black;">retinanya</span></a> hanya memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_kerucut" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sel kerucut"><span style="color: black;">sel kerucut</span></a>, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stimuli" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Stimuli"><span style="color: black;">stimuli</span></a>, seperti reptil lainnya, dengan indera <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vomeronasal" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Vomeronasal"><span style="color: black;">vomeronasal</span></a> memanfaatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_Jacobson" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Organ Jacobson"><span style="color: black;">organ Jacobson</span></a>, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4-9,5 km. Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Diafragma"><span style="color: black;">sekat rongga badan</span></a>. Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan. Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih. Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_London_ZSL" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kebun Binatang London ZSL"><span style="color: black;">Kebun Binatang London ZSL</span></a>, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak. Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara"><span style="color: black;">Nusa Tenggara</span></a>. Hidup di padang rumput kering terbuka,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sabana" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sabana"><span style="color: black;">sabana</span></a> dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak ini menyukai tempat panas dan kering ini. Mereka aktif pada siang hari, walaupun kadang-kadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 km per jam pada jarak yang pendek berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4,5 m serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang. Dengan bertambahnya umur, komodo lebih menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuhnya yang besar menyulitkannya memanjat pohon. Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1-3 m dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bukit"><span style="color: black;">perbukitan</span></a> dengan semilir angin laut, terbuka dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Vegetasi"><span style="color: black;">vegetasi</span></a>, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rusa"><span style="color: black;">rusa</span></a></span><span lang="IN" style="color: black;">.</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span style="color: black;">Pada akhir 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Australia"><span style="color: black;">Australia</span></a>, menyimpulkan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Perentie" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biawak Perentie"><span style="color: black;">biawak Perentie</span></a> (<i>Varanus giganteus</i>) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Familia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Familia"><span style="color: black;">suku</span></a>Agamidae, kemungkinan memiliki semacam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bisa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bisa"><span style="color: black;">bisa</span></a>. Selama ini diketahui bahwa luka-luka akibat gigitan hewan-hewan ini sangat rawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Infeksi"><span style="color: black;">infeksi</span></a> karena adanya bakteria yang hidup di mulut kadal-kadal ini, akan tetapi para peneliti ini menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah. Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan biawak <i>Varanus varius</i>, <i>V. scalaris</i> dan komodo, dan semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa: bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebun_Binatang_Singapura&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kebun Binatang Singapura (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Kebun Binatang Singapura</span></a>, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo. Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bakteri"><span style="color: black;">bakteri</span></a> mematikan di dalamnya lebih dari 28 bakteri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gram-negatif"><span style="color: black;">Gram-negatif</span></a> dan 29 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-positif" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Gram-positif"><span style="color: black;">Gram-positif</span></a> telah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sepsis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sepsis"><span style="color: black;">septikemia</span></a> pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasteurella_multocida" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pasteurella multocida"><span style="color: black;">Pasteurella multocida</span></a></i> yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">20.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">ENGGANG GADING (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rhinoplax_vigil" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rhinoplax vigil"><span style="color: black;">Rhinoplax vigil</span></a>) KHAS KALIMANTAN BARAT</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizF0tWd7iYTZwDWXRUB_wCH2HRGocwx_TCJWsSyMxdUNmDZZ9JLIsmhLO3-l9bcqkOKkBshKn-gtudrVGzhv75XwG_vDnqwxtuBnAyzzb_wLpmUrQB4oZlbgwAvG9zJd5egiE4fuTSySZ-/s1600/Rhinoplax+vigil+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizF0tWd7iYTZwDWXRUB_wCH2HRGocwx_TCJWsSyMxdUNmDZZ9JLIsmhLO3-l9bcqkOKkBshKn-gtudrVGzhv75XwG_vDnqwxtuBnAyzzb_wLpmUrQB4oZlbgwAvG9zJd5egiE4fuTSySZ-/s320/Rhinoplax+vigil+02.jpg" height="224" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBDZ-q6_emoRzR-zx316L2vrbj29oOQvZ_DS4TvfrFhzZ8T9p6HaXFsfdkxcXMouZAuO2O1REMc8ipyNRr3gfEwGsOawRMmLZn-20-Bwcfjej6byZIQn_5Y1WAjJZgIVnBz5HqJlyV6hvh/s1600/Rhinoplax+vigil+ENGGANG+GADING.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBDZ-q6_emoRzR-zx316L2vrbj29oOQvZ_DS4TvfrFhzZ8T9p6HaXFsfdkxcXMouZAuO2O1REMc8ipyNRr3gfEwGsOawRMmLZn-20-Bwcfjej6byZIQn_5Y1WAjJZgIVnBz5HqJlyV6hvh/s320/Rhinoplax+vigil+ENGGANG+GADING.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Enggang Gading atau Rangkong Gading</span><span style="color: black;"> (<i>Buceros/rhinoplax vigil</i>) adalah burung berukuran besar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Famili_%28biologi%29" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Famili (biologi)"><span style="color: black;">keluarga</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bucerotidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bucerotidae"><span style="color: black;">Bucerotidae</span></a>. Burung dini ditemukan di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Semenanjung Malaya"><span style="color: black;">Semenanjung Malaya</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sumatera"><span style="color: black;">Sumatera</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>. Burung ini juga menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_fauna_identitas_provinsi_di_Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia"><span style="color: black;">maskot</span></a>Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan Barat"><span style="color: black;">Kalimantan Barat</span></a>, dan termasuk dalam jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fauna" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Fauna"><span style="color: black;">fauna</span></a> yang dilindungi undang-undang. Dalam budaya Kalimantan, burung Rangkong gading (<i>tingan</i>) merupakan simbol "Alam Atas" yaitu alam kedewataan yang bersifat "maskulin". Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Kalimantan"><span style="color: black;">Pulau Kalimantan</span></a>, burung Rangkong gading dipakai sebagai lambang daerah atau simbol organisasi seperti di lambang negeri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sarawak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sarawak"><span style="color: black;">Sarawak</span></a>, lambang provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan Barat"><span style="color: black;">Kalimantan Barat</span></a>, satwa identitas provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan Barat"><span style="color: black;">Kalimantan Barat</span></a>, simbol <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Lambung_Mangkurat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Universitas Lambung Mangkurat"><span style="color: black;">Universitas Lambung Mangkurat</span></a> dan sebagainya. Burung Rangkong (Enggang) adalah burung yang terdiri dari 57 spesies yang tersebar di Asia dan Afrika. 14 diantaranya terdapat di Indonesia. Di antara enggang, jenis enggang gading adalah yang terbesar ukurannya, baik kepala, paruh dan tanduknya yang menutupi bagian dahinya. Enggang gading adalah salah satu dari 14 jenis burung rangkong yang ada di Indonesia dan menjadi maskot provinsi Kalimantan Barat. Karena jumlahnya yang semakin sedikit burung ini termasuk dalam jenis fauna yang dilindungi undang-undang. Burung Enggang Gading diwujudkan dalam bentuk ukiran pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya_Dayak&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Budaya Dayak (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Budaya Dayak</span></a>, sedangkan dalam budaya Banjar, burung Enggang Gading diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Banjar" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Budaya Banjar"><span style="color: black;">Budaya Banjar</span></a> tumbuh di bawah pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Agama"><span style="color: black;">agama</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Islam"><span style="color: black;">Islam</span></a> yang melarang adanya ukiran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Makhluk"><span style="color: black;">makhluk</span></a> bernyawa. Enggang Gading juga merupakan simbol budaya suku Naga di India timur. Binatang yang dilindungi ini pada usia mudanya mempunyai paruh dan mahkota berwarna putih. Seiring usianya, paruh dan mahkotanya akan berubah warna menjadi oranye dan merah, ini akibat dari seringnya enggang menggesekkan paruh ke kelenjar penghasil warna oranye merah yang terletak di bawah ekornya. Burung ini menyukai daun Ara sebagai makanan favoritnya, tapi tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil. Burung enggang biasa bertengger di pohon yang tinggi, sebelum terbang Enggang memberikan tanda dengan mengeluarkan suara gak yang keras. Ketika sudah mengudara kepakan sayap enggang mengeluarkan suara yang dramatik. Burung ini hidup berkelompok sekitar 2 sampai 10 ekor tiap pohon. Terkadang burung terbang bersama dalam jumlah antara 20-30 ekor. Suara enggang ini sangat khas dan nyaring sekali seakan-akan memanggil sekawanannya di balik pohon yang rindang. Musim telurnya dari bulan April sampai Juli dan anak-anak burung yang lebih besar membantu burung jantan dewasa menyediakan makan bagi burung betina dan anak-anaknya yang baru menetas. Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan Kalimantan, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Hal ini juga diperparah dengan maraknya perburuan yang dilakukan masyarakat sekitar. Harga persatu kepala burung Enggang dihargai Rp. 2,5 juta. Karena harganya yang mahal banyak warga pedalaman berlomba berburu burung tersebut dihutan.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">21.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">KUAU KERDIL KALIMANTAN (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Polyplectron_schleiermacheri" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Polyplectron schleiermacheri"><span style="color: black;">Polyplectron schleiermacheri</span></a>) KHAS KALIMANTAN TENGAH</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo6xaUoSrsKkBie4tvRkADXxLfL_3ZzC3egMwsfxJ9p87BwXrYAqPlyD-yRHTSymrpmJNTco-QKP8F4rQQJS6-Zno-oNsJJcsWS6yCrAUoapaejZnlzfAcgBpAb7PQ6wajeJfYcdvxTrGu/s1600/Polyplectron+schleiermacheri+KUAU+KERDIL+KALIMANTAN.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo6xaUoSrsKkBie4tvRkADXxLfL_3ZzC3egMwsfxJ9p87BwXrYAqPlyD-yRHTSymrpmJNTco-QKP8F4rQQJS6-Zno-oNsJJcsWS6yCrAUoapaejZnlzfAcgBpAb7PQ6wajeJfYcdvxTrGu/s320/Polyplectron+schleiermacheri+KUAU+KERDIL+KALIMANTAN.jpg" height="280" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX5hkAQO-lKf2S3Iwobx9ClO8WWLveqczX78h6welo4DXzY3vjVSp1jZ7qraEi7-8EoS6fr0IqQ-UXLT26Sh4rsFYas2t98l2pJz2D_607wj_pzF1gg8ZM_kgSwtOzIhsvFhK1I0GEc61f/s1600/Polyplectron+schleiermacheri.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX5hkAQO-lKf2S3Iwobx9ClO8WWLveqczX78h6welo4DXzY3vjVSp1jZ7qraEi7-8EoS6fr0IqQ-UXLT26Sh4rsFYas2t98l2pJz2D_607wj_pzF1gg8ZM_kgSwtOzIhsvFhK1I0GEc61f/s320/Polyplectron+schleiermacheri.jpg" height="229" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Kuau-kerdil Kalimantan</span><span style="color: black;">, <i>Polyplectron schleiermacheri</i>, adalah jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau-kerdil" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuau-kerdil"><span style="color: black;">kuau-kerdil</span></a>berukuran sedang yang berhabitat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_hujan_dataran_rendah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan hujan dataran rendah"><span style="color: black;">hutan hujan dataran rendah</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Kalimantan"><span style="color: black;">Pulau Kalimantan</span></a>. Kuau ini adalah jenis kuau merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak Kalimantan masih berkerabat dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau-kerdil_Malaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuau-kerdil Malaya"><span style="color: black;">kuau-kerdil Malaya</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuau-kerdil_Palawan&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuau-kerdil Palawan (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">kuau-kerdil Palawan</span></a>. Beberapa ilmuwan menganggap jenis ini merupakan subspesies dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau-kerdil_Malaya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuau-kerdil Malaya"><span style="color: black;">kuau-kerdil Malaya</span></a>.</span> Berukuran sedang (jantan 42 cm, betina 38 cm). Pada sayap dan ekor, terdapat tanda bintik metalik berbentuk seperti mata (hijau pada jantan, biru pada betina). Jantan: jambul hijau metalik, dada hijau keunguan mengkilap, tenggorokan dan bercak dada putih. Betina: lebih suram dan lebih biru. Keduanya: pipi dan tenggorokan kuning pucat, kontras dengan bulu lainnya. Iris kuning, paruh kehijauan gelap, kulit muka gundul dan merah, kaki dan tungkai hitam (jantan dengan dua taji). Burung pemalu yang jarang ditemui, hanya diketahui di tempat-tempat yang terpencar di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1100 m. Hidup di hutan primer. Bertengger di pohon, tetapi berjalan diam-diam di lantai hutan sepanjang siang. Jantan bersuara serta memainkan sayap dan ekornya, tetapi tidak punya tempat menetap.</div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 28px;">22.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 28px;">BEKANTAN (<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasalis_larvatus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nasalis larvatus"><span style="color: black;">Nasalis larvatus</span></a></span>) KHAS KALIMANTAN SELATAN</span></b></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgff0OsBOWebExT414gxW29ydNjiO9FDrzbTWR12LQRrIl5N83n5GqW2Mj-OzSG_SZU0p7O5diQMFJNAGvnnzPOfpVoAs_omwLIb07Sd5Sk1vZeD9LSFZ4KP2MPseJoLAFc8JT9howArKCG/s1600/Nasalis+larvatus+BEKANTAN.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgff0OsBOWebExT414gxW29ydNjiO9FDrzbTWR12LQRrIl5N83n5GqW2Mj-OzSG_SZU0p7O5diQMFJNAGvnnzPOfpVoAs_omwLIb07Sd5Sk1vZeD9LSFZ4KP2MPseJoLAFc8JT9howArKCG/s320/Nasalis+larvatus+BEKANTAN.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHr9t4zy-_6kybztERuWXLDpgETiwIcsVS8_flh0pKIvDrWDruJI6U-k3dfMXdD9KqZt9us6czZGHiU4vnOagwsGKJS8TfmPh5z3nDBWQwIshanNr-Z4G3zPVXbNtHaibzylrwhqKDBvZA/s1600/Nasalis+larvatus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHr9t4zy-_6kybztERuWXLDpgETiwIcsVS8_flh0pKIvDrWDruJI6U-k3dfMXdD9KqZt9us6czZGHiU4vnOagwsGKJS8TfmPh5z3nDBWQwIshanNr-Z4G3zPVXbNtHaibzylrwhqKDBvZA/s320/Nasalis+larvatus.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Bekantan</span><span style="color: black;"> atau dalam nama ilmiahnya <i>Nasalis larvatus</i> adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monyet" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Monyet"><span style="color: black;">monyet</span></a>berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Spesies"><span style="color: black;">spesies</span></a> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Genus"><span style="color: black;">genus</span></a> tunggal monyet <i>Nasalis</i>. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hidung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hidung"><span style="color: black;">hidung</span></a> panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Jantan"><span style="color: black;">jantan</span></a>. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Seleksi alam"><span style="color: black;">seleksi alam</span></a>. Monyet <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Betina" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Betina"><span style="color: black;">betina</span></a> lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Brunei" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Brunei"><span style="color: black;">bahasa Brunei</span></a> (<i>kxd</i>) disebut<i>bangkatan</i>. Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit. Bekantan tersebar dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemik"><span style="color: black;">endemik</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan bakau"><span style="color: black;">hutan bakau</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rawa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rawa"><span style="color: black;">rawa</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_pantai&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan pantai (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">hutan pantai</span></a> di pulau Borneo (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan"><span style="color: black;">Kalimantan</span></a>, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup. Bekantan merupakan<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maskot" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Maskot"><span style="color: black;">maskot</span></a> fauna provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kalimantan Selatan"><span style="color: black;">Kalimantan Selatan</span></a>. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN_Red_List" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN Red List"><span style="color: black;">IUCN Red List</span></a>. Spesies ini didaftarkan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CITES" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="CITES"><span style="color: black;">CITES</span></a> Appendix I.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">23.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">PESUT MAHAKAM (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orcaella_brevirostris" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Orcaella brevirostris"><span style="color: black;">Orcaella brevirostris</span></a>) KHAS KALIMANTAN TIMUR</span></b></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiY39k_s6Fl-nyW8mwOYgq9DFvmTM2XrsqpbLHFSDhyphenhyphenpHha8GkYVK__q09IxqHtgoA47R2X_x_19ZNHRgfbFv0GXhfKPYIqZZd0SpQz_BWJ6janKYxgDYCiKD8YtNCRD_GA47CXVnQ2gBF/s1600/Orcaella+brevirostris+PESUT+MAHAKAM.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiY39k_s6Fl-nyW8mwOYgq9DFvmTM2XrsqpbLHFSDhyphenhyphenpHha8GkYVK__q09IxqHtgoA47R2X_x_19ZNHRgfbFv0GXhfKPYIqZZd0SpQz_BWJ6janKYxgDYCiKD8YtNCRD_GA47CXVnQ2gBF/s320/Orcaella+brevirostris+PESUT+MAHAKAM.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYv9PP4x2VgOtjC3A54abGShAAXyVYEPrgUnrg5uWEiv1ZYrm0mAGCQvP27XYB_0cCCkIbweUyOwAnKksmlMwMQgq1dQL0cqmdMKzS5MssmWumblt4OS61PpXmCZjN8dzG-WG9-tuCaRXo/s1600/Orcaella+brevirostris.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYv9PP4x2VgOtjC3A54abGShAAXyVYEPrgUnrg5uWEiv1ZYrm0mAGCQvP27XYB_0cCCkIbweUyOwAnKksmlMwMQgq1dQL0cqmdMKzS5MssmWumblt4OS61PpXmCZjN8dzG-WG9-tuCaRXo/s320/Orcaella+brevirostris.jpg" height="217" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Tidak ada catatan fosil. Pesut pertama kali dideskripsikan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Richard_Owen&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Richard Owen (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Sir Richard Owen</span></a> tahun 1866 berdasarkan satu spesiemen yang ditemukan tahun 1852, di pelabuhan Vishakhapatnum di pantai timur India. Pesut adalah satalh satu spesies dari genus <i>Orcaella</i>. Kadang-kadang pesut terdaftar dalam beragam famili yang terdiri dari ia sendiri dan pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Monodontidae&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Monodontidae (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Monodontidae</span></a> dan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Delphinidae&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Delphinidae (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Delphinapteridae</span></a>. Sekarang ada persetujuan bahwa pesut termasuk famili <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Delphinidae&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Delphinidae (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Delphinidae</span></a>. Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_pembunuh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paus pembunuh"><span style="color: black;">paus pembunuh</span></a>. Nama spesies <i>brevirostris</i> berasal dari bahasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Latin"><span style="color: black;">Latin</span></a> yang berarti berparuh pendek. Tahun 2005, analisis genetik menunjukkan bahwa lumba-lumba sirip pendek Australia merupakan spesies kedua dari genus <i>Orcaella</i>. Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat. Tidak ada pola yang khas. Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi dan membulat; tidak bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang mirip adalah <i>Porpoise</i> tak bersirip, <i>Neophocaena phocaenoides</i>, mirip tapi tidak punya sirip punggung: lumba-lumba bungkuk, <i>Sausa chinensis</i>, lebih besar, moncong lebih panjang dan sirip punggung lebih besar. Dalam berbagai bahasa<i>Orcaella brevirostris</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nama_binomial" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nama binomial"><span style="color: black;">nama Latin</span></a>) adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Inggris"><span style="color: black;">Inggris</span></a>: <i>Irrawaddy dolphin</i>, Dialek lokal Chilika: <i>Baslnyya Magar</i>atau <i>Bhuasuni Magar</i> (lumba-lumba penghasil minyak), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Oriya" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Oriya"><span style="color: black;">Oriya</span></a>:<i>Khem</i> dan <i>Khera</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Perancis"><span style="color: black;">Perancis</span></a>: <i>Orcelle</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Spanyol" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Spanyol"><span style="color: black;">Spanyol</span></a>: <i>Delfín del Irrawaddy</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jerman" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Jerman"><span style="color: black;">Jerman</span></a>: <i>Irrawadi Delphin</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Burma" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Burma"><span style="color: black;">Burma</span></a>: <i>Labai</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>: <i>Pesut</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Melayu"><span style="color: black;">Melayu</span></a>: <i>Lumbalumba</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Khmer" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Khmer"><span style="color: black;">Khmer</span></a>: <i>Ph’sout</i>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Lao" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Lao"><span style="color: black;">Lao</span></a>:<i>Pha’ka</i> and <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Filipino" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Filipino"><span style="color: black;">Filipino</span></a>: <i>Lampasut</i>. Dalam bahasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Thai" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Thai"><span style="color: black;">Thai</span></a>, salah satu namanya adalah <i>pía loma hooa baht</i>, karena kepalanya yang membundar dianggap menyerupai mangkuk rahib Budhha, <i>hooa baht</i>. Penampilan pesut mirip dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beluga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Beluga"><span style="color: black;">beluga</span></a>, meski lebih berkerabat dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_pembunuh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paus pembunuh"><span style="color: black;">orka</span></a>. Spesies ini mempunyai <i>melon</i> (jaringan berlemak dan berminyak di kepala). Moncongnya tidak khas. Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga. Sirip tangan panjang dan lebar. Secara keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih putih di bawah tubuh daripada di punggung. Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah jantan 2,75 m dari Thailand.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">24.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">JULANG SULAWESI (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceros_cassidix" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Aceros cassidix"><span style="color: black;">Aceros cassidix</span></a>) KHAS SULAWESI SELATAN</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf6tR-AKqaf1r8RdUYoiHRkqxUVk16FpMWylWDl7hKSIg1RokbroNoBTXDKWDO1Q1cFkSfGDWEfcSavSXXAxCa8lJsnEOFqWtg2Aw83TnHkMBEncdqtL_rl2EpQdiYNbW-00ZiDxPZwn_s/s1600/Aceros+cassidix+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf6tR-AKqaf1r8RdUYoiHRkqxUVk16FpMWylWDl7hKSIg1RokbroNoBTXDKWDO1Q1cFkSfGDWEfcSavSXXAxCa8lJsnEOFqWtg2Aw83TnHkMBEncdqtL_rl2EpQdiYNbW-00ZiDxPZwn_s/s320/Aceros+cassidix+02.jpg" height="251" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4mVWU0b2M8HL9u5tNt1QioYDO5NDZgssO2kNV-tB-ZTQDklAkdmzrlQIAXGCGZpJ9vM1RzBRFCAvV2XTKVg3_KqE9ukoGZpxHC-OiDyvHS44Kj_UoN-JxQ15XfjexecKTFtfi3LdgCf8M/s1600/Aceros+cassidix+03.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4mVWU0b2M8HL9u5tNt1QioYDO5NDZgssO2kNV-tB-ZTQDklAkdmzrlQIAXGCGZpJ9vM1RzBRFCAvV2XTKVg3_KqE9ukoGZpxHC-OiDyvHS44Kj_UoN-JxQ15XfjexecKTFtfi3LdgCf8M/s320/Aceros+cassidix+03.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Julang sulawesi</span><span style="color: black;"> (<i>Aceros cassidix</i>) adalah spesies burung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkong" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Rangkong"><span style="color: black;">rangkong</span></a> dalam famili<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bucerotidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bucerotidae"><span style="color: black;">Bucerotidae</span></a></i>. Burung ini <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemik"><span style="color: black;">endemik</span></a> di Sulawesi. Di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minahasa" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Minahasa"><span style="color: black;">Minahasa</span></a>. burung ini dikenal dengan nama <i>Burung Taong</i>. </span>Burung ini memiliki warna mencolok mata, dengan warna tubuh hitam, paruh kuning emas, dan warna merah mencolok di atas paruhnya, ekor berwarna putih, warna biru di sekitar mata, kaki kehitaman dan warna leher biru. Berukuran sangat besar (104 cm), berekor putih dan paruh bertanduk. Jantan: tanduk merah tua; kepala, leher dan dada bungalan merah-karat. Betina: kepala dan leher hitam, tanduk kuning lebih kecil. <span style="color: black;">Panjang tubuh dapat mencapai 100 cm pada jantan, dan 88 cm pada betina. Julang Sulawesi memiliki tanduk (<i>casque</i>) yang besar di atas paruh, berwarna merah pada jantan dan kuning pada betina. Paruh berwarna kuning dan memiliki kantung biru pada tenggorokan. Julang sulawesi menghuni <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_primer" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan primer"><span style="color: black;">hutan primer</span></a>dan hutan rawa. Terkadang ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_sekunder&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan sekunder (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">hutan sekunder</span></a> yang tinggi dan petak hutan yang tersisa dengan lahan pertanian yang luas. Terkadang pula mengunjungi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan bakau"><span style="color: black;">hutan bakau</span></a>. Julang Sulawesi biasa terbang di atas dan sekeliling tajuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terpisah, namun terkadang berkelompok sampai lima puluh individu atau lebih. Ketika terbang sayapnya berbunyi berisik seperti mesin uap. Julang sulawesi adalah spesies <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemik"><span style="color: black;">endemik</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Pulau Sulawesi</span></a> dan beberapa pulau satelit. </span>Burung yng umum dijumpai, menghuni hutan primer dan hutan rawa. Kadang di hutan sekunder yang tinggi dan petak-petak hutan yang tersisa dalam lahan budidaya yang luas, juga mengunjungi hutan mangrove. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1100 m kadang sampai 1800 m. Makanannya antara lain buuah-buahan, serangga, juga telur dan anakan burung. Biasanya mencari makanan di tajuk atas pohon. Musim berbiak pada Juni-September. Bersarang pada lubang/ceruk pohon yang besar. Selama mengerami telur, betina tidak keluar dari sarang, makanan disediakan oleh jantan. Biasanya hanya membesarkan satu ekor anakan.<span style="color: black;">Sulawesi seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Lembeh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Lembeh"><span style="color: black;">Pulau Lembeh</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepulauan_Togian&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kepulauan Togian (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Kepulauan Togian</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Muna" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Muna"><span style="color: black;">Pulau Muna</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Butung&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Butung (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Pulau Butung</span></a>.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">25.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">MANDAR DENGKUR (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aramidopsis_plateni" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Aramidopsis plateni"><span style="color: black;">Aramidopsis plateni</span></a>) KHAS SULAWESI BARAT</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJmrvYyHFfavjUj4S_Q3bpZQnixQlnaZwHYgVsf9wfjaiwqkoNMjfYtlUoX6JafVE4uhnHIAlLa-VUUsCsO_ycaQmDyPP4tP70kkWgb83A9WD01H7PeVHf2G5atA4PL7AX2cn2pfQHKPiE/s1600/Aramidopsis+plateni+MANDAR+DENGKUR.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJmrvYyHFfavjUj4S_Q3bpZQnixQlnaZwHYgVsf9wfjaiwqkoNMjfYtlUoX6JafVE4uhnHIAlLa-VUUsCsO_ycaQmDyPP4tP70kkWgb83A9WD01H7PeVHf2G5atA4PL7AX2cn2pfQHKPiE/s320/Aramidopsis+plateni+MANDAR+DENGKUR.jpg" height="225" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKoccFoUpYEyuNOSq8xjWQFqPivR99zKU5OoO2quM5WkMGKFUigWEmhhwYGPvJ4FOKgSqxNXhYqiuGJbWSd3j-T7551jPrRYvZDKUXmSXazdY36AkHXQKGmtVB0Cw_s2vcRfssxc5NzA1i/s1600/Aramidopsis+plateni.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKoccFoUpYEyuNOSq8xjWQFqPivR99zKU5OoO2quM5WkMGKFUigWEmhhwYGPvJ4FOKgSqxNXhYqiuGJbWSd3j-T7551jPrRYvZDKUXmSXazdY36AkHXQKGmtVB0Cw_s2vcRfssxc5NzA1i/s320/Aramidopsis+plateni.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Mandar dengkur</span><span style="color: black;"> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bahasa Latin"><span style="color: black;">bahasa Latin</span></a>: </span><i><span lang="LA" style="color: black;">Aramidopsis plateni</span></i><span style="color: black;">) adalah burung endemik<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a> dan merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_fauna_identitas_provinsi_di_Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia"><span style="color: black;">fauna identitas provinsi</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi Barat"><span style="color: black;">Sulawesi Barat</span></a>. Burung ini rentan terhadap ke<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Punah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Punah"><span style="color: black;">punahan</span></a>. Tinggi burung ini adalah 29 cm, paruhnya agak panjang, muka dan bagian bawahnya berwarna abu-abu; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenggorokan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tenggorokan"><span style="color: black;">tenggorokan</span></a> keputih-putihan; sisi perut berpalang hitam dan putih dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paruh" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paruh"><span style="color: black;">paruhnya</span></a> berwarna kemerahan. Bunyi burung mandar dengkur adalah lebih terdengar mendengkur tenang selama 1-2 detik, termasuk suara singkat wheez yang diikuti cepat oleh suara dengkur ee-orrrr yang berlarut-larut, panjang, yang dengan mudah bisa salah dikenali sebagai suara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Babi_liar" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Babi liar"><span style="color: black;">babi liar</span></a>. Juga suara napas yang singkat dan redam. Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Mandar dengkur adalah pemakan segala atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Omnivora" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Omnivora"><span style="color: black;">omnivora</span></a>, akan tetapi burung ini lebih sering memakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tumbuhan"><span style="color: black;">tumbuhan</span></a>. Habitat mandar dengkur adalah hutan primer dan hutan sekunder berpohon tinggi di dataran rendah hingga ketinggian 1300 m diatas permukaan laut.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">26.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">ANOA (</span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bubalus_depressicornis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bubalus depressicornis"><span style="color: black;">Bubalus depressicornis</span></a>) KHAS SULAWESI TENGGARA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSjDhozNVv170bjkgI-FKitUhL0RN963mhbBeN_VbwURIjCpfZuQJS-aoC_ImVY4Pzy6_84vNzD4uQhnA8ZlNfaYZoUgVfstt95fVN-N5YyxOtAJR-4HjOKXDNGx8Tf2_Ki7_LgIvSLMf/s1600/Bubalus+depressicornis+ANOA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSjDhozNVv170bjkgI-FKitUhL0RN963mhbBeN_VbwURIjCpfZuQJS-aoC_ImVY4Pzy6_84vNzD4uQhnA8ZlNfaYZoUgVfstt95fVN-N5YyxOtAJR-4HjOKXDNGx8Tf2_Ki7_LgIvSLMf/s320/Bubalus+depressicornis+ANOA.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLyFNjWXIJV9WxNixvvopumqSAOcCu8g0OXPpSJ6zlbjdCaOxl8dgmnbgTlAtmS2_gdwWxsfHl3HzrZJj-2HkzEmtgBcqqyiz8QLUPJH-RQP56CX0PCS44BL_hevTkPi9LYuu8QqBupjsF/s1600/Bubalus+depressicornis.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLyFNjWXIJV9WxNixvvopumqSAOcCu8g0OXPpSJ6zlbjdCaOxl8dgmnbgTlAtmS2_gdwWxsfHl3HzrZJj-2HkzEmtgBcqqyiz8QLUPJH-RQP56CX0PCS44BL_hevTkPi9LYuu8QqBupjsF/s320/Bubalus+depressicornis.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Anoa</span><span style="color: black;"> adalah hewan khas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a>. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bubalus_quarlesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bubalus quarlesi"><span style="color: black;">Bubalus quarlesi</span></a></i>) dan Anoa Dataran Rendah (<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bubalus_depressicornis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Bubalus depressicornis"><span style="color: black;">Bubalus depressicornis</span></a></i>). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerbau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kerbau"><span style="color: black;">kerbau</span></a> dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines. Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya. Anoa Dataran Rendah (<i>Bubalus depressicornis</i>) sering disebut sebagai Kerbau kecil, karena Anoa memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira-kira sebesar kambing. Spesies bernama latin <i>Bubalus depressicornis</i> ini disebut sebagai Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines. Anoa yang menjadi <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/12/02/daftar-fauna-identitas-provinsi-di-indonesia/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">fauna identitas</span></a> provinsi Sulawesi tenggara ini lebih sulit ditemukan dibandingkan anoa pegunungan. Anoa dataran rendah (<i>Bubalus depressicornis</i>) mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih gemuk dibandingkan saudara dekatnya anoa pegunungan (<i>Bubalus quarlesi</i>). Panjang tubuhnya sekitar 150 cm dengan tinggi sekitar 85 cm. Tanduk anoa dataran rendah panjangnya 40 cm. Sedangkan berat tubuh anoa dataran rendah mencapai 300 kg. Anoa dataran rendah dapat hidup hingga mencapai usia 30 tahun yang matang secara seksual pada umur 2-3 tahun. Anoa betina melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan. Masa kehamilannya sendiri sekitar 9-10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9-10 bulan. Sehingga tidak jarang satu induk terlihat bersama dengan 2 anak anoa yang berbeda usia. Anoa dataran rendah hidup dihabitat mulai dari hutan pantai sampai dengan hutan dataran tinggi dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Anoa menyukai daerah hutan ditepi sungai atau danau mengingat satwa langka yang dilindungi ini selain membutuhkan air untuk minum juga gemar berendam ketika sinar matahari menyengat.<b><span style="font-weight: normal;">Anoa pegunungan (</span></b><i>Bubalus quarlesi</i><b><span style="font-weight: normal;">)</span></b> sering disebut juga sebagai Mountain Anoa, Anoa de montagne, Anoa de Quarle, Berganoa, dan Anoa de montaña. Dalam bahasa latin anoa pegunungan disebut <i>Bubalus quarlesi.</i> Anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih ramping dibandingkan anoa datarn rendah. Panjang tubuhnya sekitar 122-153 cm dengan tinggi sekitar 75 cm. Panjang tanduk anoa pegunungan sekitar 27 cm dengan berat tubuh dewasa sekitar 150 kg. Anoa pegunungan berusia antara 20-25 tahun yang matang secara seksual saat berusia 2-3 tahun. Seperti anoa dataran rendah, anoa ini hanya melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan yang berkisar 9-10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9-10 bulan. Sehingga tidak jarang satu induk terlihat bersama dengan 2 anak anoa yang berbeda usia. Anoa pegunungan berhabitat di hutan dataran tinggi hingga mencapai ketinggian 3000 m diatas permukaan laut meskipun terkadang anoa jenis ini terlihat turun ke pantai untuk mencari garam mineral yang diperlukan dalam proses metabolismenya. Anoa pegunungan cenderung lebih aktif pada pagi hari, dan beristirahat saat tengah hari. Anoa sering berlindung di bawah pohon-pohon besar, di bawah batu menjorok, dan dalam ruang di bawah akar pohon atau berkubang di lumpur dan kolam. Tanduk anoa digunakan untuk menyibak semak-semak atau menggali tanah Benjolan permukaan depan tanduk digunakan untuk menunjukkan dominasi, sedangkan pada saat perkelahian, bagian ujung yang tajam menusuk ke atas digunakan dalam upaya untuk melukai lawan. Ketika bersemangat, anoa pegunungan mengeluarkan suara “moo”. Populasi dan Konservasi. Anoa semakin hari semakin langka dan sulit ditemukan. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir anoa dataran rendah (<i>Bubalus depressicornis</i>) yang menjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara tidak pernah terlihat lagi. Karena itu sejak tahun 1986, IUCN Redlist memasukkan kedua jenis anoa ini dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah). Selain itu <a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/03/12/konferensi-cites-ke-15-cop15-species-qatar/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">CITES</span></a>juga memasukkan kedua satwa langka ini dalam Apendiks I yang berarti tidak boleh diperjual belikan. Pemerintah Indonesia juga memasukkan anoa sebagai salah satu<a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/07/25/satwa-indonesia-yang-dilindungi/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">satwa yang dilindungi</span></a> dalam <a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/6953998/ERATURANPEMERINTAHREPUBLIKINDONESIANOMOR7TAHUN1999.pdf" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999</span></a> tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Beberapa daerah yang masih terdapat satwa langka yang dilindungi ini antaranya adalah Cagar Alam Gunung Lambusango, Taman Nasional Lore-Lindu dan TN Rawa Aopa Watumohai (beberapa pihak menduga sudah punah). Anoa sebenarnya tida mempunyai musuh (predator) alami. Ancaman kepunahan satwa endemik Sulawesi ini lebih disebabkan oleh<a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/03/09/kerusakan-hutan-deforestasi-di-indonesia/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">deforestasi hutan</span></a> (pembukaan lahan pertanian dan pemukiman) dan perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil daging, kulit, dan tanduknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">27.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">MALEO SENKAWOR (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Macrocephalon_maleo" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Macrocephalon maleo"><span style="color: black;">Macrocephalon maleo</span></a>) KHAS SULAWESI TENGAH</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-9yxmZwgLJ6z2MgREFXfU3aZPeL8ge_R6C4sOiq6FElCvKhIbdpN_6m9YRUOwVjoRGwP3DfkbdDE_9PvJsnzUJa5uj15qkAyckGDVD-SavLR3NfYCHuZ7I6B7qxGlmMWsAaabAfDTJ__T/s1600/Macrocephalon+maleo+04.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-9yxmZwgLJ6z2MgREFXfU3aZPeL8ge_R6C4sOiq6FElCvKhIbdpN_6m9YRUOwVjoRGwP3DfkbdDE_9PvJsnzUJa5uj15qkAyckGDVD-SavLR3NfYCHuZ7I6B7qxGlmMWsAaabAfDTJ__T/s320/Macrocephalon+maleo+04.jpg" height="212" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCeQBWRMWJWkhgPv4S14hPM_L9GgUljihcv-KgCxy7NdwcjKLmnZh6WVozo_krT5pc17sEF5DoyAYbuKCHibOAvLBcJgZNiX4VRI0OBOx4mKyUbSrxYQaCdUCJOQfxzni8jX4ak4qYDc2K/s1600/Macrocephalon+maleo+MALEO+SENKAWOR.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCeQBWRMWJWkhgPv4S14hPM_L9GgUljihcv-KgCxy7NdwcjKLmnZh6WVozo_krT5pc17sEF5DoyAYbuKCHibOAvLBcJgZNiX4VRI0OBOx4mKyUbSrxYQaCdUCJOQfxzni8jX4ak4qYDc2K/s320/Macrocephalon+maleo+MALEO+SENKAWOR.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Maleo Senkawor</span><span style="color: black;"> atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya <i>Macrocephalon maleo</i> adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_gosong" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung gosong"><span style="color: black;">burung gosong</span></a> berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55 cm, dan merupakan satu-satunya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung"><span style="color: black;">burung</span></a> di dalam genus tunggal <i>Macrocephalon</i>. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telur" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Telur"><span style="color: black;">telur</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ayam"><span style="color: black;">ayam</span></a>. Namun saat ini mulai terancam punah karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Habitat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Habitat"><span style="color: black;">habitat</span></a> yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Manusia"><span style="color: black;">manusia</span></a>. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan. Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australasia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Australasia"><span style="color: black;">Australasia</span></a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Populasi"><span style="color: black;">Populasi</span></a> hewan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemik"><span style="color: black;">endemik</span></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a> ini hanya ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan"><span style="color: black;">hutan</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tropis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tropis"><span style="color: black;">tropis</span></a> dataran rendah pulau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a> khususnya daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi Tengah"><span style="color: black;">Sulawesi Tengah</span></a>, yakni di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sigi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kabupaten Sigi"><span style="color: black;">Kabupaten Sigi</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakuli,_Gumbasa,_Sigi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pakuli, Gumbasa, Sigi"><span style="color: black;">Desa Pakuli</span></a> dan sekitarnya) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Banggai" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kabupaten Banggai"><span style="color: black;">Kabupaten Banggai</span></a>. Populasi maleo di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi"><span style="color: black;">Sulawesi</span></a> mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an. Berdasarkan pantauan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanjung_Matop&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tanjung Matop (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Tanjung Matop</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tolitoli" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kabupaten Tolitoli"><span style="color: black;">Tolitoli</span></a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi Tengah"><span style="color: black;">Sulawesi Tengah</span></a>, jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga. Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam. Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_sanca_kembang" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ular sanca kembang"><span style="color: black;">ular</span></a>, kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">28.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">IKAN BULALAO (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Bulalao" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ikan Bulalao"><span style="color: black;">Liza dussumieri</span></a>) KHAS GORONTALO</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwAhrRk2_fSBTD6yzRBl7ehh1bkSM1Xtbvb06x0RA6d9syqmcgoeXY2COBiiDlvHJ2VGW454V09rNWK_pXkA1xkGhWFGc6_0xOKrk2jVekYiaz4jzkbY28nn3qf6i1P0r9olhaRJ_xFLI5/s1600/Liza+dussumieri+IKAN+BULALAO.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwAhrRk2_fSBTD6yzRBl7ehh1bkSM1Xtbvb06x0RA6d9syqmcgoeXY2COBiiDlvHJ2VGW454V09rNWK_pXkA1xkGhWFGc6_0xOKrk2jVekYiaz4jzkbY28nn3qf6i1P0r9olhaRJ_xFLI5/s320/Liza+dussumieri+IKAN+BULALAO.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbIPXxafqua3fD8YP_bYDJD9LRj9S9vW1q1WmdAbR2UilR0VpZ1jDkjSAPFBp9agVckiwbnIgd-hw0njCgxS8plc4YJ9k_gkTKArQ9-MZmmnbbb5ZAotbUujlhhGjWgYK9PZsjV_MpgRRX/s1600/Liza+dussumieri.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbIPXxafqua3fD8YP_bYDJD9LRj9S9vW1q1WmdAbR2UilR0VpZ1jDkjSAPFBp9agVckiwbnIgd-hw0njCgxS8plc4YJ9k_gkTKArQ9-MZmmnbbb5ZAotbUujlhhGjWgYK9PZsjV_MpgRRX/s320/Liza+dussumieri.jpg" height="240" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Ikan Bulalao</span><span style="color: black;"> (<i>Liza dussumieri</i>) adalah spesies ikan berhabitat di air laut. Ikan ini mirip dengan ikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanak" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Belanak"><span style="color: black;">Belanak</span></a> (<i>Valamugil seheli</i>) yang merupakan kerabat satu familia, yaitu <i>Mugilidae</i>. Ikan ini berbentuk kecil memanjang. Ikan Bulalao banyak ditemukan di kawasan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Samudra Pasifik"><span style="color: black;">Samudra Pasifik</span></a>. Alternatif kata bahasa Inggris untuk ikan Bulalao adalah<i>dussumier mullet</i>.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">29.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">TANGKASI (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_tarsier" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Tarsius tarsier"><span style="color: black;">Tarsius tarsier</span></a>) KHAS SULAWESI UTARA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsk8umKF7iOP3eyQhRBG59Ck3lTL7EeBtxSHfBP_tvdLpr3GNl1lRvSvAME-8tCNXd8mZUkes5z8oAPlGKpcWQ3M3ylDraAn-oddU44SEEaPAxq4mo5QXJntzPi3lOJLET4s2FU7yU36TZ/s1600/Tarsius+tarsier+TANGKASI.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsk8umKF7iOP3eyQhRBG59Ck3lTL7EeBtxSHfBP_tvdLpr3GNl1lRvSvAME-8tCNXd8mZUkes5z8oAPlGKpcWQ3M3ylDraAn-oddU44SEEaPAxq4mo5QXJntzPi3lOJLET4s2FU7yU36TZ/s320/Tarsius+tarsier+TANGKASI.jpg" height="238" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghZIkbeYvk7FnygtMz77ySUVpmb2K9F2jvDZvU9JQIe2wZ5lhozn-2Z5t9PVomVy7JRVezdpulmSWqCKhcq-hyo2hLGDyn1eJD4vHLphqiaVjrTwZD-POpnHZ1aZLurjpxEzSRF2WPNZPX/s1600/Tarsius+tarsier.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghZIkbeYvk7FnygtMz77ySUVpmb2K9F2jvDZvU9JQIe2wZ5lhozn-2Z5t9PVomVy7JRVezdpulmSWqCKhcq-hyo2hLGDyn1eJD4vHLphqiaVjrTwZD-POpnHZ1aZLurjpxEzSRF2WPNZPX/s320/Tarsius+tarsier.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Tangkasi atau yang bahasa ilmiahnya <i>Tarsius tarsier</i> (Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu) adalah suatu jenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Primata" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Primata"><span style="color: black;">primata</span></a> kecil, memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar. Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk <i>grooming</i>. Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan maupun ke arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat digerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Tarsius adalah makhluk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nokturnal" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nokturnal"><span style="color: black;">nokturnal</span></a> yang melakukan aktivitas pada malam hari dan tidur pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan kadang-kadang reptil kecil, burung, dan kelelawar. Habitatnya adalah di hutan-hutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utara" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi Utara"><span style="color: black;">Sulawesi Utara</span></a> hingga<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sulawesi Selatan"><span style="color: black;">Sulawesi Selatan</span></a>, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selayar" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Selayar"><span style="color: black;">Selayar</span></a>, dan<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Peleng&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Peleng (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Peleng</span></a>. Tarsius juga dapat ditemukan di Filipina. Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan "<i>balao cengke</i>" atau "tikus jongkok" jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia. Tarsius menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Hewan ini menandai pohon daerah teritori mereka dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Urine" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Urine"><span style="color: black;">urine</span></a>. Tarsius berpindah tempat dengan cara melompat dari pohon ke pohon. Hewan ini bahkan tidur dan melahirkan dengan terus bergantung pada batang pohon. Tarsius tidak dapat berjalan di atas tanah, mereka melompat ketika berada di tanah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">30.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">BIDADARI HALMAHERA (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semioptera_wallacii" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Semioptera wallacii"><span style="color: black;">Semioptera wallacii</span></a>) KHAS MALUKU UTARA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFtuYMmgggyJZ3bfyIU61NAkGkhG1A7DgD7UFG_6_8sUyx3gC93zeQi1A85Y9DHWo5c0zUgD5yJssmkdyKPFZH7VzuQd5t3uZzNcd_iJzrWxiD8LsVHD4liBJA5Z0iUDAID0h9sAwRGuIw/s1600/Semioptera+wallacii+BIDADARI+HALMAHERA.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFtuYMmgggyJZ3bfyIU61NAkGkhG1A7DgD7UFG_6_8sUyx3gC93zeQi1A85Y9DHWo5c0zUgD5yJssmkdyKPFZH7VzuQd5t3uZzNcd_iJzrWxiD8LsVHD4liBJA5Z0iUDAID0h9sAwRGuIw/s320/Semioptera+wallacii+BIDADARI+HALMAHERA.jpg" height="236" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_r-K49J7NY9480aoDE42vn5vnQY51MlxZC71C0Q7QbJFBoY8LKuF4dzPm48Zzuxb3J1E9IM7LyFNlSF2e8Sp2tmuB0tc8cHYndrfjaNdyaAPC3YAws0wLLXJHsrIvgG-E_0gevX8CW5U_/s1600/Semioptera+wallacii.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_r-K49J7NY9480aoDE42vn5vnQY51MlxZC71C0Q7QbJFBoY8LKuF4dzPm48Zzuxb3J1E9IM7LyFNlSF2e8Sp2tmuB0tc8cHYndrfjaNdyaAPC3YAws0wLLXJHsrIvgG-E_0gevX8CW5U_/s320/Semioptera+wallacii.jpg" height="204" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Burung Bidadari halmahera, <i>Semioptera wallacii</i> adalah jenis <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_cendrawasih" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung cendrawasih"><span style="color: black;">cendrawasih</span></a>berukuran sedang, sekitar 28 cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus <i>Semioptera</i>. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/George_Robert_Gray" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="George Robert Gray"><span style="color: black;">George Robert Gray</span></a>dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Russel_Wallace" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Alfred Russel Wallace"><span style="color: black;">Alfred Russel Wallace</span></a>, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku <i>The Malay Archipelago</i>, orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858. Burung Bidadari halmahera adalah burung <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Endemik" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemik"><span style="color: black;">endemik</span></a> kepulauan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Maluku"><span style="color: black;">Maluku</span></a> dan merupakan jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan. Burung jantan bersifat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Poligami" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Poligami"><span style="color: black;">poligami</span></a>. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan. Karena umum ditemukan di rentang habitatnya yang terbatas, burung Bidadari Halmahera dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">31.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">NURI RAJA AMBON (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alisterus_amboinensis" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Alisterus amboinensis"><span style="color: black;">Alisterus amboinensis</span></a>) KHAS MALUKU</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmO3C2YsH1q_AJF3POAyCDB122FQ8IV89rCjJQM_o2CPBMRaSCrzBFv-etTMVYCFt7KoftIMmxNzBm8GofC9bwurgrX2kK_Zp5qH9Inmbd746VPf7fakEV1qn6eapvCJpr6nGC6VS3VQx/s1600/Alisterus+amboinensis+NURI+RAJA+AMBON.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmO3C2YsH1q_AJF3POAyCDB122FQ8IV89rCjJQM_o2CPBMRaSCrzBFv-etTMVYCFt7KoftIMmxNzBm8GofC9bwurgrX2kK_Zp5qH9Inmbd746VPf7fakEV1qn6eapvCJpr6nGC6VS3VQx/s320/Alisterus+amboinensis+NURI+RAJA+AMBON.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNN7zJsAI8vv6MLGv5ikrm3XwQw9dcnq2QZpQ5kWrcE6YCjkntgC9gvQeUEp6iptECKArjACdAvSrxD62ozWC0h5mnSKKb-j8j9ABQLYuV6MnavZJNvB2-ego5qqGHUkrRVIxmvokSM5ra/s1600/Alisterus+amboinensis.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNN7zJsAI8vv6MLGv5ikrm3XwQw9dcnq2QZpQ5kWrcE6YCjkntgC9gvQeUEp6iptECKArjACdAvSrxD62ozWC0h5mnSKKb-j8j9ABQLYuV6MnavZJNvB2-ego5qqGHUkrRVIxmvokSM5ra/s320/Alisterus+amboinensis.jpg" height="225" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Nuri-raja ambon</span><span style="color: black;"> (<i>Alisterus amboinensis</i>), adalah burung nuri yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Endemisme" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Endemisme"><span style="color: black;">endemik</span></a>yang ada di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Paleng" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Paleng"><span style="color: black;">Pulau Paleng</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Maluku" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kepulauan Maluku"><span style="color: black;">Maluku</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Papua Barat"><span style="color: black;">Papua Barat</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>. Terkadang, burung ini mengarah sebagai Nuri-raja Ambon atau Nuri-raja Amboina, tetapi sebutan-sebutan tersebut bersifat menyesatkan, karena burung ini juga ditemukan di banyai pulau lainnya selain terdapat di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepulauan_Ambon&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kepulauan Ambon (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Ambon</span></a>. Burung Nuri Raja Ambon sering disebut Nuri Raja saja. Hewan ini <a href="http://alamendah.wordpress.com/2011/03/06/nama-latin-dan-inggris-100-hewan-fauna-indonesia/" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nama Hewan Dalam Bahasa Inggris"><span style="color: black;">dalam bahasa Inggris</span></a> dikenal sebagai <i>Moluccan King-parrot</i>, <i>Ambon King Parrot</i>, atau <i>Amboina King Parrot</i>. Sedangkan dalam bahasa latin burng endemik Maluku ini disebut <i>Alisterus amboinensis</i>. Nuri Raja atau <i>Amboina King Parrot</i> (<i>Alisterus amboinensis</i>) merupakan satu dari 3 anggota King Parrot (Genus: <i>Alisterus</i>) selain Nuri Raja Papua atau <i>Papuan King Parrot</i> (<i>Alisterus chloropterus</i>) dan Nuri Raja Australia atau <i>Australian King Parrot</i> (<i>Alisterus scapularis</i>). Penampilan jantan dan betina kelihatan sama, dengan kepala dan bagian atas badan yang didominasi dengan warna merah, sayap hijau (biru pada satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Subspesies" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Subspesies"><span style="color: black;">subspesies</span></a>), dan punggung dan ekor biru. Enam subspesies diakui, tetapi hanya beberapa ini yang biasa pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Avikultur&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Avikultur (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">avikultur</span></a>. Di alam liar, burung ini mendiami <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_hujan" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Hutan hujan"><span style="color: black;">hutan hujan</span></a> dan memakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buah" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Buah"><span style="color: black;">buah</span></a>-buahan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biji" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Biji"><span style="color: black;">biji</span></a>-bijian dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuncup" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kuncup"><span style="color: black;">kuncup</span></a>. Ukuran mereka 35 cm. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekor" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Ekor"><span style="color: black;">Ekornya</span></a> panjang dan lebar. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepala" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Kepala"><span style="color: black;">Kepala</span></a> dan tubuh bagian bawah berwarna merah. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sayap" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Sayap"><span style="color: black;">Sayap</span></a> mereka berwarna seluruhnya hijau gelap. Jantan dan betina mirip. Burung yang masih muda: terdapat mantel hijau, dan lingkar mata berwarna putih.<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nuri-raja_ambon#cite_note-kutilang-3" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;"></span></a></sup>Suara nuri-raja ambon mirip dengan suara panggilan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nuri-raja_Sayap-kuning&action=edit&redlink=1" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Nuri-raja Sayap-kuning (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Nuri-raja Sayap-kuning</span></a>. Dapat ditemukan sampai ketinggian 1200 m. Berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bertengger pada tajuk yang rimbun. Memakan buah-buahan termasuk buah Lithocarpus dan buah-buahan keras lainnya.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">32.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">CENDERAWASIH MERAH (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paradisaea_rubra" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paradisaea rubra"><span style="color: black;">Paradisaea rubra</span></a>) KHAS PAPUA BARAT</span></b></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZi-NnRZF8GWJtbDs2IwgUWlgvDTLVlJAoyN1NKcDct8DIvoIYsy7_OSW3lnuz24NK68zjeaBD0t987icOXZY0qrJVK2IsEuivEmpZtmNC78sVQUxA66Y0Uruv1z6x1Sxu1E2uL0k-Yc7F/s1600/Paradisaea+rubra+02.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZi-NnRZF8GWJtbDs2IwgUWlgvDTLVlJAoyN1NKcDct8DIvoIYsy7_OSW3lnuz24NK68zjeaBD0t987icOXZY0qrJVK2IsEuivEmpZtmNC78sVQUxA66Y0Uruv1z6x1Sxu1E2uL0k-Yc7F/s320/Paradisaea+rubra+02.jpg" height="212" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGq7LcDnb5c-ysCFLUOPZr5nGIZ9YygprDl9c8T_E7akSm6FwjYdKHGx4mO0gs08alWXi22IuwUabEowhLH9cnA8K3zq7SQm3scIFERXJ2wwaNI9oz0gHZokWRKKdu0bnsnmpUVHAxoJi/s1600/Paradisaea+rubra.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGq7LcDnb5c-ysCFLUOPZr5nGIZ9YygprDl9c8T_E7akSm6FwjYdKHGx4mO0gs08alWXi22IuwUabEowhLH9cnA8K3zq7SQm3scIFERXJ2wwaNI9oz0gHZokWRKKdu0bnsnmpUVHAxoJi/s320/Paradisaea+rubra.jpg" height="199" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Cendrawasih merah</span><span style="color: black;"> atau dalam nama ilmiahnya <i>Paradisaea rubra</i> adalah sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_pengicau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung pengicau"><span style="color: black;">burung pengicau</span></a> berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paradisaea" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paradisaea"><span style="color: black;">Paradisaea</span></a></i>. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zamrud" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Zamrud"><span style="color: black;">zamrud</span></a> gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Endemik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Indonesia"><span style="color: black;">Indonesia</span></a>, Cendrawasih merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ampat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Raja Ampat"><span style="color: black;">Raja Ampat</span></a>, provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Irian_Jaya_Barat" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Irian Jaya Barat"><span style="color: black;">Irian Jaya Barat</span></a>. Cendrawasih merah adalah<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Poligami" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Poligami"><span style="color: black;">poligami</span></a> spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Serangga"><span style="color: black;">serangga</span></a>. </span>Beberapa jenis cendrawasih yang dapat ditemui di Indonesia, yakni cendrawasih gagak (Lycocorax pyrrhopterus), cendrawasih panji (Pteridophora alberti), cendrawasih kerah (Lophorina superba), cendrawasih paruh-sabit kurikuri (Epimachus fastuosus), cendrawasih botak (Cicinnurus respublica), cendrawasih raja (Cicinnurus regius), cendrawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus), cendrawasih bidadari halmahera (Semioptera wallacii), cendrawasih mati kawat (Seleucidis melanoleuca), cendrawasih kuning kecil (Paradisaea minor), cendrawasih kuning besar (Paradisaea apoda), cendrawasih raggiana (Paradisaea raggiana), cendrawasih merah (Paradisaea rubra). Cendrawasih merah bersifat poligami spesies. Burung jantan akan memikat pasangannya dengan ritual tarian dengan memamerkan bulu-bulu hiasannya. Musim kawin burung cendrawasih merah terjadi pada bulan Mei hingga Agustus. Saat musim kawin, paling banyak 3-4 jantan akan memperebutkan satu betina. Padahal, di waktu normal 1-2 jantan hanya memperebutkan satu betina.<span style="color: black;">Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN_Red_List" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN Red List"><span style="color: black;">IUCN Red List</span></a>. Burung ini didaftarkan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CITES" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="CITES"><span style="color: black;">CITES</span></a> Appendix II.</span></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">33.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt; line-height: 28px;">CENDERAWASIH 12 KAWAT (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seleucidis_melanoleucus" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Seleucidis melanoleucus"><span style="color: black;">Seleucidis melanoleucus</span></a>) KHAS PAPUA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-CJWsOy41XpnUwTewhPCviieITp44Zhqxd96GTszK1wcuoYbEMisS-5IHdxzXKWgiC7ke1yDyq0051zeVG6946aNO_ebB4rCiP4_ZtOMARdFpIfLcZxRS1NLQqbhlPi0rBLs0lIqEP8P/s1600/Seleucidis+melanoleucus+CENDERAWASIH+12+KAWAT.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-CJWsOy41XpnUwTewhPCviieITp44Zhqxd96GTszK1wcuoYbEMisS-5IHdxzXKWgiC7ke1yDyq0051zeVG6946aNO_ebB4rCiP4_ZtOMARdFpIfLcZxRS1NLQqbhlPi0rBLs0lIqEP8P/s320/Seleucidis+melanoleucus+CENDERAWASIH+12+KAWAT.jpg" height="213" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;" />
<div class="separator" style="background-color: #888888; clear: both; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIsZvFjQOVEhsS3M6v0tCAzLiedB3poN4Y7gPu0EG4SUkz8d6lcFDFvKP05xuYEaaITB2_Yiu4Mqps2QA8Txko5bqZNc4DR9DvUPKcItxMsrjisaw1kSUfwoU2V9jC8GQnZVFzGW6mVzfS/s1600/Seleucidis+melanoleucus.jpg" imageanchor="1" style="color: #444444; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIsZvFjQOVEhsS3M6v0tCAzLiedB3poN4Y7gPu0EG4SUkz8d6lcFDFvKP05xuYEaaITB2_Yiu4Mqps2QA8Txko5bqZNc4DR9DvUPKcItxMsrjisaw1kSUfwoU2V9jC8GQnZVFzGW6mVzfS/s320/Seleucidis+melanoleucus.jpg" height="193" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; background: rgb(34, 34, 34); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black;">Cenderawasih 12 kawat (Cenderawasih mati-kawat) atau dalam nama ilmiahnya <i>Seleucidis melanoleucus</i> adalah sejenis <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_pengicau" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Burung pengicau"><span style="color: black;">burung pengicau</span></a> berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33 cm, dari genus tunggal <i>Seleucidis</i>. Burung cendrawasih 12 kawat adalah burung yang sangat mempesona. Tidak heran kalau dijuluki burung dewata, burung yang seindah burung surga. Burung ini mempunyai nilai budaya yang tinggi, karena selalu digunakan dalam upacara-upacara adat. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya. Cenderawasih 12 kawat ditemukan di hutan dataran rendah pada <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Irian" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Pulau Irian"><span style="color: black;">pulau Irian</span></a>. Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di suku <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Paradisaeidae" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Paradisaeidae"><span style="color: black;">Paradisaeidae</span></a>, Cenderawasih Mati-kawat adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Poligami" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Poligami"><span style="color: black;">poligami</span></a> spesies. Habitatnya adalah hutan hujan dataran rendah dekat pesisir dan hutan sepanjang sungai-sungai di dataran rendah, terutama di hutan sagu dan pandanus. Pada umumnya hidup di dalam hutan pamah di Irian Jaya. Pada waktu tidak terbang, burung-burung ini bertengger pada dahan pepohonan. Penyebaran burung ini adalah di Salawati, Irian dan Papua New Guinea. Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan keduabelas kawat pada ritual tariannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cenderawasih Mati-kawat terdiri dari buah-buahan dan aneka <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Serangga" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="Serangga"><span style="color: black;">serangga</span></a>. Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cenderawasih Mati-kawat dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/IUCN_Red_List" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="IUCN Red List"><span style="color: black;">IUCN Red List</span></a> dan didaftarkan dalam <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/CITES" style="color: #444444; text-decoration: none;" title="CITES"><span style="color: black;">CITES</span></a> Appendix II.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kucica_ekor-kuning" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Kucica_ekor-kuning</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://alamendah.org/2010/05/24/beo-nias-burung-endemik-peniru-ulung/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://alamendah.org/2010/05/24/beo-nias-burung-endemik-peniru-ulung/</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau_raja" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau_raja</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serindit_melayu" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Serindit_melayu</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakap" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Kakap</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://cocoper6-cocoper6.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-ikan-kakap.html" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://cocoper6-cocoper6.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-ikan-kakap.html</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;">id.wikipedia.org/wiki/Harimau_Sumatera</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lopis" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Lopis</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/23/ikan-belida-ikon-palembang-akan-punah-527227.html" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/23/ikan-belida-ikon-palembang-akan-punah-527227.html</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_bancanus" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_bancanus</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang_madu" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang_madu</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Sumatera" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Sumatera</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badak_jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Badak_jawa</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elang_bondol" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Elang_bondol</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul_jawa" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul_jawa</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepodang" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Kepodang</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merbuk" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Merbuk</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://teksdi.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-ilmiah-gambar-dan-morfologi.html" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://teksdi.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-ilmiah-gambar-dan-morfologi.html</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam-hutan_hijau" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam-hutan_hijau</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_bali" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_bali</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://www.mongabay.co.id/2013/05/02/jalak-bali-si-cantik-dari-pulau-dewata/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://www.mongabay.co.id/2013/05/02/jalak-bali-si-cantik-dari-pulau-dewata/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Javan_rusa" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://en.wikipedia.org/wiki/Javan_rusa</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://alamendah.org/2010/06/04/rusa-timor-fauna-identitas-provinsi-ntb/comment-page-6/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://alamendah.org/2010/06/04/rusa-timor-fauna-identitas-provinsi-ntb/comment-page-6/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkong_gading" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkong_gading</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/14/mengenal-burung-enggang-khas-kalimantan-486065.html" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/14/mengenal-burung-enggang-khas-kalimantan-486065.html</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau-kerdil_kalimantan" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Kuau-kerdil_kalimantan</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/kuau-kerdil-kalimantan/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/kuau-kerdil-kalimantan/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bekantan" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Bekantan</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pesut" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Pesut</span></a></span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Julang_sulawesi" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Julang_sulawesi</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://www.mongabay.co.id/2012/05/11/si-cantik-julang-sulawesi-cuma-di-indonesia/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://www.mongabay.co.id/2012/05/11/si-cantik-julang-sulawesi-cuma-di-indonesia/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/julang-sulawesi/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/julang-sulawesi/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mandar_dengkur" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Mandar_dengkur</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anoa" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Anoa</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://alamendah.org/2010/04/28/anoa-satwa-endemik-sulawesi/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://alamendah.org/2010/04/28/anoa-satwa-endemik-sulawesi/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maleo_senkawor" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Maleo_senkawor</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_tarsier" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Tarsius_tarsier</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bidadari_halmahera" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">https://id.wikipedia.org/wiki/Bidadari_halmahera</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nuri-raja_ambon" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Nuri-raja_ambon</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://alamendah.org/2011/03/15/nuri-raja-ambon-alisterus-amboinensis-burung-khas-maluku/" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://alamendah.org/2011/03/15/nuri-raja-ambon-alisterus-amboinensis-burung-khas-maluku/</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_merah" style="color: #cccccc;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_merah</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://www.sainsindonesia.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=525:cendrawasih-merah&catid=30&Itemid=135" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://www.sainsindonesia.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=525:cendrawasih-merah&catid=30&Itemid=135</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_mati-kawat" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">https://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_mati-kawat</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/88/5960/id/burung-cendrawasih-12-kawat-seleucidis-melanoleuca-daudin.html" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/88/5960/id/burung-cendrawasih-12-kawat-seleucidis-melanoleuca-daudin.html</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #888888; color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Bulalao" style="color: #444444; text-decoration: none;"><span style="color: black;">http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Bulalao</span></a></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-78207538696785443222014-10-05T14:52:00.001+07:002014-10-05T14:52:21.900+07:00Jenis Tanaman Langka<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Info Herbarium Untad</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Ada beragam jenis tanaman langka yang hidup bebas di Indonesia. Karena terletak di daerah tropis, beragam jenis tumbuhan hidup bebas di kepulauan nusantara. Akan tetapi, seiring pesatnya kehidupan modern, beberapa jenis tumbuhan mengalami penurunan jumlah populasi. Berikut daftar tanaman langka di Indonesia!<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Purwaceng</span><br />Nama lainnya adalah Pimpinella pruatjan, berasal dari genus Apiaceae. Tanaman tawarkan khasiat luar biasa bagi si peminum, yaitu tingkatkan stamina tubuh. Purwaceng diolah dalam bentuk serbuk dan sering dijadikan campuran minuman susu dan kopi. Purwaceng diyakini mampu tingkatkan stamina si peminum, sehingga sering dijuluki tanaman viagra tradisional. Tak heran banyak orang mencarinya untuk dikonsumsi sebagai minuman. Popularitas tanaman sudah lama dikenal sejak jaman para raja Jawa.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/purwaceng.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Benarkah mampu tingkatkan stamina? Banyak hasil penelitian mengungkapkan hal ini. Tertarik? Populasi purwaceng semakin menurun dan lebih banyak dijumpai sekitar daerah dataran tinggi Jawa Tengah, terutama kota Dieng.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Daun Sang</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/daunsang.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Tanaman yang hanya ditemukan sekitar daerah Sumatera, namun populasinya lebih mendominasi daerah Aras Napal, Besitang, kabupaten Langkat. Nama ilmiah tanaman ini adalah Johannestijsmania altifrons, mengambil nama si penemu, Profesor Teijsman, yang berasal dari Belanda. Tanaman daun Sang pertama kali ditemukan pada awal abad 19.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Sarang Semut</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/sarangsemut.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Nama lain tumbuhan ini adalah Myrmecodia Pendans. Mengapa diberi nama ‘Sarang Semut’? Tanaman ini merupakan tempat favorit para semut yang tinggal di dalam batang pohon. Tak mudah menemukannya, lokasi tanaman jauh di atas tanah. Sarang Semut merupakan tumbuhan epifit asal Papua, lebih sering ditemukan menempel pada pohon besar setinggi 8 meter. Lebih mudah ditemukan pada pohon besar yang tumbuh diatas ketinggian 1100-2500 dari permukaan laut.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Edelweis</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;"><img alt="" height="240" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/edeweiss.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" width="320" /><br />Satu lagi tanaman langka di Indonesia yang bernama latin, Anaphalis javanica. Meskipun telah dipetik dari tangkai, bunga Edelweis tidak langsung layu. Tanaman Edelweis bisa tumbuh hingga ketinggian 8 meter dan tebal batang sebesar ukuran kaki manusia. Lebih sering dijumpai sekitar daerah pengunungan Lombok, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Jawa.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Kantong Semar</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/kanrongsemar.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Jenis tanaman karnivora dan bentuknya mirip kantong. Kantong Semar menangkap serangga dengan meletakkan kelenjar nectar di bagian tutup kantong. Serangga yang terjebak akan diserap nutrisinya oleh tanaman. Selain ditemukan sekitar daerah Indonesia, tanaman bernama unik ini juga bisa ditemui sekitar daerah Asia Tenggara.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Rafflesia Arnoldii</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/rafflesiaarnoldii.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;" /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 21.4666652679443px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Sebuah tanaman langka di Indonesia yang juga dianggap sebagai bunga terbesar dunia. Pertama kali ditemukan sekitar tahun 1818 di daerah Sumatera, terutama sekitar hutan tropis Bengkulu. Tak heran bila salah satu provinsi Bengkulu dikenal dengan nama The Land of Rafflesia. Selain provinsi Bengkulu, tanaman bisa dijumpai sekitar Sumatera Selatan dan Jambi.<br /><br /><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline;">Bunga Bangkai</span></span></div>
<br />
<ul class="pager pagenav" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; list-style: none; margin: 20px 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<li class="next" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; display: inline; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; color: #606060; font-family: Monda, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 25px;"></span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: transparent; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px 0px 10px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: 'Adobe Heiti Std R', sans-serif; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 21.4666652679443px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline; white-space: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; text-align: inherit;"><img alt="" src="http://herbarium.untad.ac.id/images/Bagan/bungabangkai.jpg" style="background: transparent; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: inherit; vertical-align: baseline; white-space: normal;" /></span></span><br />Salah satu tanaman langka di Indonesia yang hanya bisa dijumpai sekitar daerah Sumatera. Tanaman mengeluarkan bau tak sedap dan tumbuh dalam dua fase kehidupan yang saling bergantian. Bunga Bangkai dikenal dengan nama Latin Amorphophallus titanum atau Titan Arum.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-11289044238468829462014-05-13T09:15:00.001+07:002014-05-13T09:28:40.762+07:00Belajar-Mengajar Tidak Hanya di Ruang Kelas (Pengenalan Kegiatan Pengelolaan Hutan bagi Siswa dan Guru SD) PT.Sari Bumi Kusuma (SBK)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Setelah lama fakum akhirnya megang lagi ni blog, ane mau coba posting tentang sebagian kecil kegiatan PMDH (Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan) di Perusahaan PT. Sari Bumi Kusuma (SBK) cabang Nanga Nuak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">ane cuma bantu posting yang nulis Pak<b> Yudhi Hendro S, S.Hut.</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">yah sapa tau bisa menginspirasi guru-guru di luar sana, dan mudah-mudahan juga generasi muda yang di didik makin mengerti tentang arti keberadaan Hutan dan bisa menjaga nya agar tetap lestari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: x-small;">Cekidot</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKwIhIyAc2KgGA0W4GwHXfx3wy1dPrtn_P3heeHRCKj7Zif8hvqC-DpYrM6fmkj0XT2GVcAB5dmUw-Wj2yELd_89GBTO3KpU0Ufxy-pJS3Vp60peqbnNI_nrkrEuxivj6iDCOMY8hQVlgr/s1600/Untitled-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKwIhIyAc2KgGA0W4GwHXfx3wy1dPrtn_P3heeHRCKj7Zif8hvqC-DpYrM6fmkj0XT2GVcAB5dmUw-Wj2yELd_89GBTO3KpU0Ufxy-pJS3Vp60peqbnNI_nrkrEuxivj6iDCOMY8hQVlgr/s1600/Untitled-3.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: justify;">Selama
ini kita sering beranggapan, pendidikan selalu identik dengan proses belajar
mengajar di sekolah dan ruang kelas. Mulai jenjang pendidikan dasar (SD), pendidikan
menengah (SMP dan SMU), hingga pendidikan tinggi (PT), kegiatan belajar lebih banyak
dilakukan dengan metode </span><i style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: justify;"><b>“guru
menyampaikan dan dan murid mendengarkan”.</b></i><span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt; text-align: justify;"> Ketika saat mengajar tiba, guru
berdiri di depan kelas, siswa mendengarkan dan menyimak berbagai pelajaran yang
disampaikan. Berbagai mata pelajaran yang disusun sesuai kurikulum pun
disiapkan.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Bersumber
pada buku-buku pelajaran yang ditentukan, guru menyampaikan materi
pelajaran agar dihafal dan dipahami
siswa. Cara pemahaman materi yang lebih mengutamakan proses <i>learning by listening </i>oleh siswa. Dalam
kegiatan tersebut, proses pemahaman materi akan sangat ditentukan oleh cara
guru menyampaikan dan ketersediaan materi pelajaran. Sebenarnya, proses belajar
mengajar tersebut tidah hanya dapat dilakukan di ruang kelas. Di luar ruang
kelas, alam sekitar adalah sumber pengetahuan yang tiada terbatas untuk
dipelajari. Banyak contoh yang bisa dilihat langsung oleh siswa-siswa pada saat
belajar dari alam sekitarnya, mulai dari berbagai jenis tanaman maupun hewan.
Bisa jadi, selama ini mereka tahu tanaman padi karena mendapat penjelasan dari
gurunya atau melihat gambar yang ada dalam buku pelajaran. Namun, dia tidak
pernah melihat langsung tanaman tersebut, bagaimana cara menanamnya, di mana
tempat hidupnya maupun berapa lama tanaman tersebut bisa menghasilkan beras. Demikian
juga dengan para tenaga pengajar atau guru-guru yang akan menyampaikan materi
pelajaran. Pengenalan alam sekitar akan memperkaya khazanah dan wawasan
berpikir mereka. Pengetahuan yang diperolehpun tidak hanya bersumber dari
buku-buku pelajaran, tapi juga dari apa yang dilihat dan diamati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM8dCsmYE77ye3bKpKJE7kvv6HMrTrF6544Cax27wWkfiHuNPy9nC1Ie0zL_-SPxMqjgdaXjPWcSGYsLsZzK6oeLstq3zTAYJHa-luF-iwq6zGXgszp3VZVbHMrjEg23OpLrUr64EHunQB/s1600/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM8dCsmYE77ye3bKpKJE7kvv6HMrTrF6544Cax27wWkfiHuNPy9nC1Ie0zL_-SPxMqjgdaXjPWcSGYsLsZzK6oeLstq3zTAYJHa-luF-iwq6zGXgszp3VZVbHMrjEg23OpLrUr64EHunQB/s1600/Untitled-2.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pelajaran
bagaimana pohon tumbuh lebih mudah dipahami bila guru-guru pernah melihat
proses yang sebenarnya. Mulai pengadaan bibit, menanam sebatang pohon, hingga
pohon tersebut tumbuh besar berumur beberapa tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Jika
guru mengajarkan apa itu pupuk? Mengapa tanaman harus dipupuk? Bagaimana cara
membuatnya ? Semua bisa dilihat dan dipelajari di lokasi persemaian. Proses
pengenalan terhadap alam sekitar dan lingkungan seperti di atas, semuanya dapat
dilihat dan dipelajari dalam kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh
PT. Sari Bumi Kusuma. <o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0120-X66QtXN2pUYR2B1zCh7i51v7J5JJpEG8Da2mF6KhUjfoCnK1K0OcHTCDoZCR5bYgRdQyAIzoHF4Azksw4OXZJEkUj6OxDi4jTdPO4vigZ2zQ3_xEitRRMGYlf3TitSaWjkR7SRA/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0120-X66QtXN2pUYR2B1zCh7i51v7J5JJpEG8Da2mF6KhUjfoCnK1K0OcHTCDoZCR5bYgRdQyAIzoHF4Azksw4OXZJEkUj6OxDi4jTdPO4vigZ2zQ3_xEitRRMGYlf3TitSaWjkR7SRA/s1600/Untitled-1.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Sebagai
perusahaan yang memiliki komitmen dan kepedulian dalam mempertahankan kelestarian
lingkungan, sosialisasi dan pengenalan tidak hanya dilakukan terhadap para
birokrat, NGO dan masyarakat. Upaya mengenalkan kegiatan pengelolaan hutan dan
kelestarian lingkungan hidup juga ditujukan kepada siswa-siswa dan guru-guru.
Hal tersebut juga sekaligus memperkaya pengetahuan dengan melihat dan belajar
langsung di alam terbuka. Proses belajar yang tidak hanya berlangsung di ruang
kelas ataupun gedung sekolah dalam suasana formal. Proses pemahaman materi yang
dilakukan sambil bermain dan bercanda ria. Proses belajar yang dilakukan dalam
suasana keakraban, rileks, gembira, dan dinikmati oleh siswa-siswa dan
guru-guru. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="foto0051.jpg" id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_s1029" style="height: 93pt; left: 0; margin-left: 246pt; margin-top: -.25pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 119.25pt; z-index: 3;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropright="2612f" o:title="foto0051" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape alt="DSCF3547.JPG" id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1028" style="height: 93pt; left: 0; margin-left: 123pt; margin-top: -.25pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 119.25pt; z-index: 1;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropright="2764f" o:title="DSCF3547" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape alt="DSCF3531.JPG" id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 93pt; left: 0; margin-left: 0; margin-top: -.25pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 119.25pt; z-index: 2;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropright="2383f" o:title="DSCF3531" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape alt="DSCF3565.JPG" id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 93pt; left: 0; margin-left: 369pt; margin-top: -.25pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 81pt; z-index: 4;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata croptop="9102f" o:title="DSCF3565" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-27239187076883001982013-05-17T14:28:00.001+07:002013-05-17T14:28:11.091+07:00Kumpulan Anti Virus 2013 Terbaik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<div class="postmeta-primary">
<span class="meta_date"></span><span class="meta_comments"></span>
</div>
<span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><b><b>AVAST Rescue Disk</b></b></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /><div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRCeti7cR1nkzqCN0f2OhkfyhLWUIDbmsy-Zc0s3UUjLuAZTCZJtSCyQOv9tMVvuvjrlyQxonKIwW-NRmAUgdQ0aY9-tMpqYRqjqIZN09JRHHwMC8tqfc9VpErkU7dt0bDr_9VHxE0Ogy3/s1600/avast.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRCeti7cR1nkzqCN0f2OhkfyhLWUIDbmsy-Zc0s3UUjLuAZTCZJtSCyQOv9tMVvuvjrlyQxonKIwW-NRmAUgdQ0aY9-tMpqYRqjqIZN09JRHHwMC8tqfc9VpErkU7dt0bDr_9VHxE0Ogy3/s320/avast.jpg" style="border-width: 0px;" width="224" /></a></div>
<br />AVAST sebuah software atau perangkat lunak yang memungkinkan Anda
untuk mendeteksi dan mengobati infeksi virus pada komputer Anda.
Software ini sangatlah berguna bagi para netter yang tiap hari laptop
ataupun PC yang selalu berada dalam jalur umum dan bebas (di dunia
internet), bukan hanya di Internet, ada hal yang paling memudahkan
laptop atau PC kita terinveksi virus adalah melalui Flashdisk (FD) atau
penyimpanan data lainnya.<br />Download Silahkan klik dibawah ini :<br /><a href="http://www2.avast.com/beta/bart_full.exe" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">http://www2.avast.com/beta/bart_full.exe</a><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<b>KASPERSKY Rescue Disk</b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNrsZLPmGoZjFRX2yBk9l8Vs8avNM-g33A7fTzq4UI7iuyatGMnxUvrZL0uVDGhSApChy4h5w5BtoezOo_KWq9w8RAJAzDIB8igtSpJg10DoJHdqiKwRhqbmXg43RrN0_X8rsIaljknRN4/s1600/kaspersky2012.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNrsZLPmGoZjFRX2yBk9l8Vs8avNM-g33A7fTzq4UI7iuyatGMnxUvrZL0uVDGhSApChy4h5w5BtoezOo_KWq9w8RAJAzDIB8igtSpJg10DoJHdqiKwRhqbmXg43RrN0_X8rsIaljknRN4/s320/kaspersky2012.jpg" style="border-width: 0px;" width="320" /></a></div>
<br />Kaspersky adalah salah satu antivirus populer yang kemampuannya
sudah tidak diragukan lagi. Rescue disk Kaspersky ini juga berisi
antivirus Kaspersky terbaru, sehingga anda bisa melakukan scanning
komputer saat terjadi gagal booting.<br /><a href="ftp://rescuedisk.kaspersky-labs.com/rescuedisk/" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download Rescue Disk Kaspersky Terbaru</a><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<b>AVG Rescue Disk</b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfqik_orrOPlrd7M8627Az1iJ99POL309zziAWui-8o4x2BnkMwWaPNP8My3jHuxoxLSlt1yeiHoLZT3xUSuNiNTAVlqpdrhxWe5LsFUqvGjSAQUZd1wFyRAxfH5nSGlspsAol_IiFlRi/s1600/AVG.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfqik_orrOPlrd7M8627Az1iJ99POL309zziAWui-8o4x2BnkMwWaPNP8My3jHuxoxLSlt1yeiHoLZT3xUSuNiNTAVlqpdrhxWe5LsFUqvGjSAQUZd1wFyRAxfH5nSGlspsAol_IiFlRi/s320/AVG.jpg" style="border-width: 0px;" width="214" /></a></div>
<br />CD Rescue buatan AVG ini dibuat dengan platform Linux dan berisi
berbagai sistem tool yang bermanfaat seperti Antivirus, Midnight
Commander, Simpler, hingga berbagai tool linux seperti vi, openssh,
ntfsprogs, dll.<br /><a href="http://www.avg.com/us-en/avg-rescue-cd-download" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download AVG Rescue Disk Terbaru</a><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<b>BitDefender Rescue Disk</b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKFWoIaph8rwibTcrw4u9fVugcsI6A52B0rbQunrSUetl66K2RPCF4YcVgw25-bzlTLs99bSRViKAxyLifxaLvqRUNjFdzxkEq5vi46kU0iWNPrmXkLANvXFY88ccczE6SVqi9PE2fQllH/s1600/BITDEFENDER.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKFWoIaph8rwibTcrw4u9fVugcsI6A52B0rbQunrSUetl66K2RPCF4YcVgw25-bzlTLs99bSRViKAxyLifxaLvqRUNjFdzxkEq5vi46kU0iWNPrmXkLANvXFY88ccczE6SVqi9PE2fQllH/s320/BITDEFENDER.jpg" style="border-width: 0px;" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
CD rescue milik BitDefender ini tergolong unik. Jika anda boot CD rescue
ini dan terkoneksi dengan internet, maka virus definition dari
BitDefender Rescue Disk ini akan terupdate.<br /><a href="http://download.bitdefender.com/rescue_cd/bitdefender-rescue-cd.iso" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download BitDefender Rescue Disk terbaru</a><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<b>AVIRA Rescue Disk</b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdK8BOCR0y30RGGlRCalMtGtN6j2rb2CtIG5YtjkgmV68qYV1Hyj70XRQsQ08j_YRl8ls0B1wU7xXB2ciAu-vbfLqRZD9wfg7DbsEQDgbGRM8rlhyp2BoShHeQhFPyUnVrM9Sl28H9fKMb/s1600/Avira+Free+Antivirus+2012+12.0.0.898.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdK8BOCR0y30RGGlRCalMtGtN6j2rb2CtIG5YtjkgmV68qYV1Hyj70XRQsQ08j_YRl8ls0B1wU7xXB2ciAu-vbfLqRZD9wfg7DbsEQDgbGRM8rlhyp2BoShHeQhFPyUnVrM9Sl28H9fKMb/s320/Avira+Free+Antivirus+2012+12.0.0.898.jpg" style="border-width: 0px;" width="264" /></a></div>
<div>
</div>
Sama seperti AVG Rescue Disk, Rescue CD buatan Avira ini juga dibuat
dengan platform Linux. CD rescue avira tersedia dalam 2 versi, ISO dan
EXE<br /><a href="http://dl.antivir.de/down/vdf/rescuecd/rescuecd.iso" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download Avira Rescue Disk Terbaru (ISO)</a><br /><a href="http://dl.antivir.de/down/vdf/rescuecd/rescuecd.exe" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download Avira Rescue Disk Terbaru (EXE)</a><br /><br /><b><br /><br /><div style="text-align: center;">
<b>F-Secure Rescue Disk</b></div>
</b></span><div style="font-size: 16px;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQONKicCsPCbdycla2vX_XIAKC1P2f8-THfeljNGHXwtPVM6xl3F6mZpDn5YInfCSVSsZViyThopWOSagERY2WiLReOYpq7QFjniJOY2jQ0kH3zkyMC-g8Gd6aUShE3yIaWECWOOX45sw-/s320/FSECURE.jpg" width="224" /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />CD Rescue mil ik F-Secure ini
sama seperti penggabungan antara BitDefender Rescue Disk dan AVG Rescue
Disk. Berbasiskan Linux dan memiliki kemampuan update virus definition,
F-Secure Rescue Disk bisa menjadi andalan anda saat komputer mengalami
gagal booting.<br /><a href="http://www.f-secure.com/en/web/labs_global/removal/rescue-cd" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download F-Secure Rescue CD Terbaru</a><br /><br /><br /><b><br /><div style="text-align: center;">
<b>VIPRE Rescue CD</b></div>
</b></span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV1iI8UGWVVv4_E6lGjD8HI4_PLWKRDxE1vUi36ne1Eod3h-vQG8sU65VSZQe2dDmuQJ1KzlINONX-0eTMrF_LvLY5ScQxXphJgNBbrZJEJ5G3njey-5hOnxd7MRmvpl5ffgTyoSr30APv/s1600/vipre.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV1iI8UGWVVv4_E6lGjD8HI4_PLWKRDxE1vUi36ne1Eod3h-vQG8sU65VSZQe2dDmuQJ1KzlINONX-0eTMrF_LvLY5ScQxXphJgNBbrZJEJ5G3njey-5hOnxd7MRmvpl5ffgTyoSr30APv/s320/vipre.jpg" style="border-width: 0px;" width="241" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /><br />CD Rescue buatan VIPRE ini
berupa self-extracting executable file (.exe) yang bisa anda "unpack" di
folder instalasi yang anda inginkan. Anda bisa mulai menggunakan CD
rescue ini melalui command line atau via Windows<br /><a href="http://nyatanyatafakta.blogspot.com/%20/live.sunbeltsoftware.com/" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download VIPRE Rescue CD Terbaru</a><br /><br /></span><div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;">Panda SafeCD</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUXF2zJbOl4l7ySSiCRSqHwbUWvT9xbF4YvdX-tIBSzU6t8pWg7ccnVJ0Huf6akQGbBvEkd7IdSNZR_7f-V_rTAeXd99xmqfysudlxM2tkas6EqW6y16pt-ut13nqJ0lV6Zs87n9S3pBxr/s1600/panda.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUXF2zJbOl4l7ySSiCRSqHwbUWvT9xbF4YvdX-tIBSzU6t8pWg7ccnVJ0Huf6akQGbBvEkd7IdSNZR_7f-V_rTAeXd99xmqfysudlxM2tkas6EqW6y16pt-ut13nqJ0lV6Zs87n9S3pBxr/s320/panda.jpg" style="border-width: 0px;" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /><br />Walaupun diberi nama sebagai
SafeCD, Panda SafeCD juga sama seperti CD rescue yang lainnya. Panda
SafeCD secara khusus dibuat untuk mendeteksi adanya infeksi
malware/virus dan kemudian membersihkannya. Cocok digunakan jika ada
infeksi malware yang sangat parah hingga membuat komputer anda gagal
booting.<br /><a href="http://www.pusatgratis.com/software/download.cnet.com/3001-2239_4-10967336.html" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download Panda SafeCD Terbaru</a></span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<b><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>Dr.Web LiveCD</b></div>
</span></b><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtGtlgio5fgVhx-2aV5J3ph-XHNo44RMFjRgz0lDnb9fKG7OwSAzIl2gL6_ELbFcPs0jQQttqT2oiGikfD6vuTOR4lDCgmk6O0xM4hdbD_gY6wGHT2r6istROVXl7HWgNedmZk03RlM-rf/s1600/dr+web.jpg" rel="nofollow" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtGtlgio5fgVhx-2aV5J3ph-XHNo44RMFjRgz0lDnb9fKG7OwSAzIl2gL6_ELbFcPs0jQQttqT2oiGikfD6vuTOR4lDCgmk6O0xM4hdbD_gY6wGHT2r6istROVXl7HWgNedmZk03RlM-rf/s320/dr+web.jpg" style="border-width: 0px;" width="265" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />Dr.Web LiveCD bisa digunakan
untuk membersihkan sistem Windows atau Linux yang gagal booting karena
malware. Selain itu, anda juga bisa mengcopy dan memindahkan file-file
penting ke media penyimpanan lain yang anda inginkan.<br /><a href="ftp://ftp.drweb.com/pub/drweb/livecd/" style="color: #19529e; outline: none; text-decoration: none;">Download Dr.Web LiveCD Terbaru</a><br /><br />Kini
anda tidak perlu khawatir lagi jika terjadi kerusakan sistem akibat
malware yang menyebabkan gagal booting. Anda bisa memperbaikinya atau
menyelamatkan data penting anda menggunakan antivirus rescue CD gratis
diatas.<br />Sebagian besar antivirus rescue CD diatas merupakan file .iso yang bisa langsung diburn di CD dan siap untuk digunakan.<br /><br />Selamat mencoba semoga bermanfaat<br />Sumber dari Nurhadi Prayogi</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-73361473628981221072013-05-17T14:17:00.002+07:002013-05-17T14:17:51.944+07:00Langkah membuat buku dari Microsoft Word 2007<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sumber dari Blog Nurhadi Prayogi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagi anda yang suka menulis buku atau ingin membuat sebuah buku
sendiri, yang sesuai dengan tema kesukaan anda seperti: 10 trik membuat
kue kering, aneka model furniture, atautentang tutorial tertentu, maka
postingan tentang membuat buku di ms word 2007 kali ini saya kira sangat
cocok untuk anda baca. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah..kebanyakan kesulitan yang terjadi pada anda yang hendak mencetak
sebuah buku dengan ms word 2007 adalah dalam hal membentuk format buku
yang berupa separoh halaman kwarto atau folio. Dimana ketika kita
melakukan perintah print, halaman buku sudah menyesuaikan sendiri.
Sehingga ketika kita print, format halaman sudah diurutkan menjadi buku.
Kok bisa yah...bagaimana cara membuatnya ? penasaran kan...yuk kita
simak rame-rame...</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut, kita akan berbagi ilmu tentang bagaimana <span style="color: blue;"><a href="http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2013/04/belajar-sedikit-tentang-microsoft-word.html">langkah membuat buku fengan ms word</a></span> atau cara membuat buku di ms word 2007. Ada beberapa langkah yang perlu anda lakukan, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Langkah I</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6fyGfBmLWNGEAre1hkQWuZ4HVMISKvtqYJbQtoWkjdsSoYgXaB3Fhio31uxFBXr0AWTQiCPUJ644pfKMeXFxA8fZ17GKHS0Uj89jCteiZlZLlZQnnMM4z9ngDsMCSabJKRdgrHoSLo6nM/s1600/bukuword2007.JPG" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6fyGfBmLWNGEAre1hkQWuZ4HVMISKvtqYJbQtoWkjdsSoYgXaB3Fhio31uxFBXr0AWTQiCPUJ644pfKMeXFxA8fZ17GKHS0Uj89jCteiZlZLlZQnnMM4z9ngDsMCSabJKRdgrHoSLo6nM/s320/bukuword2007.JPG" width="232" /></a>
<li>Buka microsoft word 2007 anda.</li>
<li>Buka dokument surat atau dokument proposal,atau dokument buku yang
ingin anda cetak dalam model buku atau buat dokumen baru jika anda baru
mau menuliskan sebuah file.</li>
<li>Kemudian anda klik Page Layout -- pilih "Margin" -- pilih "Custom
Margin", pada multiple pagessilahkan anda pilih bookfold. dan sheet per
bloked "All"</li>
<li>Oreintasi akan berubah secara otomatis dari potrait menjadi landscape</li>
<li>Klik OK </li>
<li>Silahkan anda edit sendiri margin dan header atau footer nya sesuai dengan kebutuhan anda.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen akan berubah menjadi bentuk landscape jadi check ulang dokumen pribadi anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Langkah II (print)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Klik home -> Print</li>
<li>Beri centang (tick) pada pilihan manual duplex</li>
<li>Klik OK</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu setting printer anda akan secara otomatis mencetak halaman
anda. Tunggu sampai ada perintah untuk membalik kertas. Setelah itu
balik kertas yg sudah dicetak dan masukkan ke dalamprinter.</div>
<div style="text-align: justify;">
nah ada sedikit catatan disini: jangan lupa masukkan kertas dengan benar!!</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-66270381996930947202013-05-17T14:12:00.003+07:002013-05-17T14:12:51.382+07:00MANFAAT TANAMAN DALAM HUTAN KOTA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZNxdFrAPjENKfbVo1ZfzYn8tGtK1mJqhp3HeMo8llH4R5etJeYOk6JperzSyNfR5grL9k6u4dIRKZI9f9PDTjedXw_sW0evCXy29C4AeSGTgQo0ZNCx68YEY5EH1av_fttC8vk5CeyIo/s1600/HUTAN+KOTA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZNxdFrAPjENKfbVo1ZfzYn8tGtK1mJqhp3HeMo8llH4R5etJeYOk6JperzSyNfR5grL9k6u4dIRKZI9f9PDTjedXw_sW0evCXy29C4AeSGTgQo0ZNCx68YEY5EH1av_fttC8vk5CeyIo/s320/HUTAN+KOTA.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b>HUTAN KOTA</b></div>
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<h3 class="post-title entry-title">
Hutan Kota
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota adalah hutan atau sekelompok pohon yang tumbuh di dalam kota
atau pinggiran kota. Dalam arti yang lebih luas bisa berupa banyak jenis
tanaman keras atau pohon yang tumbuh di sekeliling pemukiman. Hutan
kota bisa merupakan hutan yang disisakan pada perkembangan kota atau
sekelompok tanaman yang sengaja dibuat untuk memperbaiki lingkungan
kota.<br />
<br />
Hutan kota penting untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal
seperti, kebersihan udara, ketersediaan air tanah, pelindung terik
matahari, kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi.
Hutan kota bisa mengurangi dampak cuaca yang tidak bersahabat seperti
mengurangi kecepatan angin, mengurangi banjir, memberi keteduhan. Juga
memberikan efek pengurangan pemanasan global.<br />
<br />
Menurut pemerintah Indonesia definisi hutan kota bisa dilihat pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang
Hutan Kota<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keuntungan :</b><br />
Keuntungan dari hutan kota dengan pohon dan semak-semaknya sangat
banyak, termasuk keindahan, pengurangan efek pulau bahang (urban heat
island), pengurangan limpasan air hujan, pengurangan polusi udara,
pengurangan biaya energi untuk pendinginan udara ruang dalam bangunan
jika ada bangunan di dekatnya, meningkatkan nilai lahan dan bangunan di
sekitarnya, meningkatkan habitat kehidupan satwa, juga mitigasi dampak
lingkungan perkotaan secara keseluruhan.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sosial, psikologis, rekreasi, lingkungan, flora dan fauna</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaatnya bisa meliputi :<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pelestarian plasma nutfah. Keragaman tanaman dan hewan yang ada di kota
sudah banyak mengalami penurunan. Oleh sebab itu, hutan kota dapat
dijadikan areal pelestarian plasma nutfah.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyangga ekosistem rawan. Tanah miring/terjal dan tepian sungai yang
mudah longsor dapat ditanami dengan pepohonan hutan kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Meningkatkan estetika kota.</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota sebagai kawasan untuk pendidikan dan penelitian.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keuntungan ekonomis</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan ekonomis bisa meliputi:<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota juga dapat dimanfaatkan untuk areal wisata.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon, bunga dan buah serta getah yang dihasilkan dapat menunjang
pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya hutan kota akan terbuka lapangan kerja baru seperti pemandu
wisata, sopir, biro perjalanan, pedagang asongan dan cinderamata.<br />
Pengurangan polusi udara<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyehatan lingkungan. Lingkungan kota tercemar berat. Hutan kota yang
tahan terhadap pencemar dan efektif dalam menurunkan kandungan pencemar
dapat menjadikan lingkungan kota menjadi lebih sehat.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Analisis Urgensitas Hutan Kota</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Fungsi hutan kota:</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: blue;">Pelestarian Plasma Nutfah</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di
masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan
industri. Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi
Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu terus
dilestarikan dan dikembangkan bersama untuk mempertahankan
keanekaragaman hayati (Buku I Repelita V hal. 429). Hutan kota dapat
dijadikan sebagai tempat koleksi keanekaragaman hayati yang tersebar di
seluruh wilayah tanah air kita. Kawasan hutan kota dapat dipandang
sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi, karena pada areal
ini dapat dilestarikan flora dan fauna secara exsitu. Salah satu tanaman
yang langka adalah nam-nam (<i style="color: blue;">Cynometra cauliflora</i>).</div>
<br />
<b>Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara</b><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan
oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan kota,
partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat
dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Dengan
adanya mekanisme ini jumlah debu yang melayang-layang di udara akan
menurun. Partikel yang melayang-layang di permukaan bumi sebagian akan
terjerap (menempel) pada permukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan
yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke
dalam ruang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit
pohon, cabang dan ranting.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Daun yang berbulu dan berlekuk seperti halnya daun Bunga Matahari dan
Kersen mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menjerap partikel dari pada
daun yang mempunyai permukaan yang halus (Wedding dkk. dalam Smith,
1981).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat dari adanya tajuk hutan kota ini adalah menjadikan udara yang
lebih bersih dan sehat, jika dibandingkan dengan kondisi udara pada
kondisi tanpa tajuk dari hutan kota.</div>
<br />
<b>Penyerap dan Penjerap Partikel Timbal</b><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara di
daerah perkotaan (Goldmisth dan Hexter, 1967). diperkirakan sekitar
60-70% dari partikel timbal di udara perkotaan berasal dari kendaraan
bermotor (Krishnayya dan Bedi, 1986).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Dahlan (1989); Fakuara, Dahlan, Husin, Ekarelawan, Danur, Pringgodigdo
dan Sigit (1990) menyatakan damar (<i><span style="color: blue;">Agathis alba</span></i>), mahoni (<i><span style="color: blue;">Swietenia
macrophylla</span></i>), jamuju (<i><span style="color: blue;">Podocarpus imbricatus</span></i>) dan pala (<i><span style="color: blue;">Mirystica
fragrans</span></i>), asam landi (<i><span style="color: blue;">Pithecelobium dulce</span></i>), johar (<i style="color: blue;">Cassia siamea</i>),
mempunyai kemampuan yang sedang tinggi dalam menurunkan kandungan timbal
dari udara. Untuk beberapa tanaman berikut ini : glodogan (<i style="color: blue;">Polyalthea
longifolia</i>) keben (<i><span style="color: blue;">Barringtonia asiatica</span></i>) dan tanjung (<span style="color: blue;">Mimusops elengi</span>),
walaupun kemampuan serapannya terhadap timbal rendah, namun tanaman
tersebut tidak peka terhadap pencemar udara. Sedangkan untuk tanaman
daun kupu-kupu (<i><span style="color: blue;">Bauhinia purpurea</span></i>) dan kesumba (<i style="color: blue;">Bixa orellana</i>) mempunyai
kemampuan yang sangat rendah dan sangat tidak tahan terhadap pencemar
yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyerap dan Penjerap Debu Semen</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena
dapat mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh karena itu debu semen yang
terdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Studi ketahanan dan kemampuan dari 11 jenis akan yaitu : mahoni
(<i style="color: blue;">Swietenia macrophylla</i>), bisbul (<i style="color: blue;">Diospyros discolor</i>), tanjung (<i><span style="color: blue;">Mimusops
elengi</span></i>), kenari (<i><span style="color: blue;">Canarium commune</span></i>), meranti merah (<i><span style="color: blue;">Shorea leprosula</span></i>),
kere payung (<i style="color: blue;">Filicium decipiens</i>), kayu hitam (<i style="color: blue;">Diospyros clebica</i>), duwet
(<i><span style="color: blue;">Eugenia cuminii)</span></i>, medang lilin (<i><span style="color: blue;">Litsea roxburghii</span></i>) dan sempur (<i style="color: blue;">Dillenia
ovata</i>) telah diteliti oleh Irawati tahun 1990. Hasil penelitian ini
menunjukkan, tanaman yang baik untuk dipergunakan dalam program
pengembangan hutan kota di kawasan pabrik semen, karena memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang
tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen
adalah mahoni, bisbul, tanjung, kenari, meranti merah, kere payung dan
kayu hitam. Sedangkan duwet, medang lilin dan sempur kurang baik
digunakan sebagai tanaman untuk penghijauan di kawasan industri pabrik
semen. Ketiga jenis tanaman ini selain agak peka terhadap debu semen,
juga mempunyai kemampuan yang rendah dalam menjerap dan menyerap
partikel semen (Irawati, 1990). <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Peredam Kebisingan</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh
daun, cabang dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk
meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal dengan daun yang
rindang (Grey dan Deneke, 1978). <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan menanam berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang cukup
rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya dari
kebisingan yang
sumbernya berasal dari bawah. Menurut Grey dan Deneke (1978), dedaunan
tanaman dapat menyerap kebisingan sampai 95%.<br />
<br />
<b>Mengurangi Bahaya Hujan Asam</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Smith (1985), pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak
negatif hujan asam melalui proses fisiologis tanaman yang disebut proses
gutasi. Proses gutasi akan memberikan beberapa unsur diantaranya ialah :
Ca, Na, Mg, K dan bahan organik seperti glumatin dan gula (Smith,
1981). <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Henderson et al., (1977) bahan an-organik yang diturunkan ke
lantai hutan dari tajuk melalui proses troughfall dengan urutan
K>Ca> Mg>Na baik untuk tajuk dari tegakan daun lebar maupun
dari daun jarum.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun
akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka
asam seperti H2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun
membentuk garam CaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian pH air dari
pada pH air hujan asam itu sendiri. Dengan demikian adanya proses
intersepsi dan gutasi oleh permukaan daun akan sangat membantu dalam
menaikkan pH, sehingga air hujan menjadi tidak begitu berbahaya lagi
bagi lingkungan. Hasil penelitian dari Hoffman et al. (1980) menunjukkan
bahwa pH air hujan yang telah melewati tajuk pohon lebih tinggi, jika
dibandingkan dengan pH air hujan yang tidak melewati tajuk pohon.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyerap Karbon-monoksida</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bidwell dan Fraser dalam Smith (1981) mengemukakan, kacang merah
(Phaseolus vulgaris) dapat menyerap gas ini sebesar 12-120 kg/km2/hari. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Mikro organisme serta tanah pada lantai hutan mempunyai peranan yang
baik dalam menyerap gas ini (Bennet dan Hill, 1975). Inman dan
kawan-kawan dalam Smith (1981) mengemukakan, tanah dengan
mikroorganismenya dapat menyerap gas ini dari udara yang semula
konsentrasinya sebesar 120 ppm (13,8 x 104 ug/m3) menjadi hampir
mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan merupakan penyerap gas CO2 yang cukup penting, selain dari
fito-plankton, ganggang dan rumput laut di samudra. Dengan berkurangnya
kemampuan hutan dalam menyerap gas ini sebagai akibat menurunnya luasan
hutan akibat perladangan, pembalakan dan kebakaran, maka perlu dibangun
hutan kota untuk membantu mengatasi penurunan fungsi hutan tersebut.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Cahaya matahari akan dimanfaatkan oleh semua tumbuhan baik hutan kota,
hutan alami, tanaman pertanian dan lainnya dalam proses fotosintesis
yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan
oksigen. Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi manusia,
karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan
beracun bagi manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca.
Di lain pihak proses ini menghasilkan gas oksigen yang sangat
diperlukan oleh manusia dan hewan.<br />
Widyastama (1991) mengemukakan, tanaman yang baik sebagai penyerap gas
CO2 dan penghasil oksigen adalah : damar (Agathis alba), daun kupu-kupu
(Bauhinia purpurea), lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia
(Acacia auriculiformis) dan beringin (ficus benyamina).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyerap dan Penapis Bau</b> <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen
mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi
bau. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung, atau tanaman akan
menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau (Grey dan Deneke,
1978). Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat
mengeluarkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan
menggantinya dengan bau harum. Tanaman yang dapat menghasilkan bau harum
antara lain : Cempaka (<i><span style="color: blue;">Michelia champaka</span></i>) dan tanjung (<i style="color: blue;">Mimusops
elengi</i>).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengatasi Penggenangan</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Daerah bawah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan jenis
tanaman yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi yang tinggi. Jenis
tanaman yang memenuhi kriteria ini adalah tanaman yang mempunyai jumlah
daun yang banyak, sehingga mempunyai stomata (mulut daun) yang banyak
pula.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Manan (1976) tanaman penguap yang sedang tinggi diantaranya
adalah : nangka (<i style="color: blue;">Artocarpus integra</i>), albizia (<i><span style="color: blue;">Paraserianthes
falcataria</span></i>), <i style="color: blue;">Acacia vilosa</i>, <i><span style="color: blue;">Indigofera galegoides</span></i>, <i style="color: blue;">Dalbergia spp</i>.,
mahoni (Swietenia spp), jati (<i><span style="color: blue;">Tectona grandis</span></i>), kihujan (<i style="color: blue;">Samanea saman</i>)
dan lamtoro (<i style="color: blue;">Leucanea glauca</i>).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengatasi Intrusi Air Laut </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kota-kota yang terletak di tepi pantai seperti DKI Jakarta pada beberapa
tahun terakhir ini dihantui oleh intrusi air laut. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan jenis tanaman dalam pembangunan hutan kota pada kota yang
mempunyai masalah intrusi air laut harus betul-betul diperhatikan
karena: <br /> </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Penanaman dengan tanaman yang kurang tahan terhadap kandungan
garam yang sedang-agak tinggi akan mengakibatkan tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik, bahkan mungkin akan mengalami kematian. </li>
<li>Penanaman dengan tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi yang
tinggi akan menguras air dari dalam tanah, sehingga konsentrasi garam
adalah tanah akan meningkat. Dengan demikian penghijauan bukan lagi
memecahkan masalah intrusi air asin, malah sebaliknya akan memperburuk
keadaannya. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Upaya untuk mengatasi masalah ini sama dengan upaya untuk meningkatkan
kandungan air tanah yaitu membangun hutan lindung kota pada daerah
resapan air tanah yaitu membangun hutan lindung kota pada daerah resapan
air dengan tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi yang rendah.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Produksi Terbatas</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota berfungsi in-tangible juga tangible. Sebagai contoh, pohon
mahoni di Sukabumi sebanyak 490 pohon telah dilelang dengan harga Rp. 74
juta (Pikiran Rakyat, 18-3-1991). Penanaman dengan tanaman yang
menghasilkan biji atau buah yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam
keperluan warga masyarakat dapat meningkatkan taraf gizi/kesehatan dan
penghasilan masyarakat. Buah kenari untuk kerajinan tangan. Bunga
tanjung diambil bunganya. Buah sawo, kawista, pala, lengkeng, duku,
asem, menteng dan lain-lain dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna
meningkatkan gizi dan kesehatan warga kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ameliorasi Iklim</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu masalah penting yang cukup merisaukan penduduk perkotaan
adalah berkurangnya rasa kenyamanan sebagai akibat meningkatnya suhu
udara di perkotaan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota dapat dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan agar pada
saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat banyaknya jalan
aspal, gedung bertingkat, jembatan layang, papan reklame, menara, antene
pemancar radio, televisi dan lain-lain. sebaliknya pada malam hari
dapat lebih hangat karena tajuk pepohonan dapat menahan radiasi balik
(reradiasi) dari bumi (Grey dan Deneke, 1978 dan Robinette, 1983). <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Robinette (1983) lebih jauh menjelaskan, jumlah pantulan radiasi surya
suatu hutan sangat dipengaruhi oleh : panjang gelombang, jenis tanaman,
umur tanaman, posisi jatuhnya sinar surya, keadaan cuaca dan posisi
lintang. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu udara pada daerah berhutan lebih nyaman dari pada daerah tidak
ditumbuhi oleh tanaman. Wenda (1991) telah melakukan pengukuran suhu dan
kelembaban udara pada lahan yang bervegetasi dengan berbagai kerapatan,
tinggi dan luasan dari hutan kota di Bogor yang dibandingkan dengan
lahan pemukiman yang didominasi oleh tembok dan jalan aspal, diperoleh
hasil bahwa: </div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Pada areal bervegetasi suhu hanya berkisar 25,5-31,0° C dengan
kelembaban 66-92%. </li>
<li>Pada areal yang kurang bervegetasi dan didominasi oleh tembok dan
jalan aspal suhu yang terjadi 27,7-33,1° C dengan kelembaban 62-78%. </li>
<li>Areal padang rumput mempunyai suhu 27,3-32,1° C dengan kelembaban
62-78%. </li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Koto (1991) juga telah melakukan penelitian di beberapa tipe vegetasi di
sekitar Gedung Manggala Wanabakti. Dari penelitian ini dapat
dinyatakan, hutan memiliki suhu udara yang paling rendah, jika
dibandingkan dengan suhu udara di taman parkir, padang rumput dan beton.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengelolaan Sampah </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota dapat diarahkan untuk pengelolaan sampah dalam hal : (1)
sebagai penyekat bau (2) sebagai penyerap bau (3) sebagai pelindung
tanah hasil bentukan dekomposisi dari sampah (4) sebagai penyerap zat
yang berbahaya yang mungkin terkandung dalam sampah seperti logam berat,
pestisida serta bahan beracun dan berbahaya lainnya.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pelestarian Air Tanah </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan
memperbesar jumlah pori tanah. Karena humus bersifat lebih higroskopis
dengan kemampuan menyerap air yang besar (Bernatzky, 1978). Maka kadar
air tanah hutan akan meningkat.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada daerah hulu yang berfungsi sebagai daerah resapan air, hendaknya
ditanami dengan tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi yang
rendah. Di samping itu sistem perakaran dan serasahnya dapat memperbesar
porositas tanah, sehingga air hujan banyak yang masuk ke dalam tanah
sebagai air infiltrasi dan hanya sedikit yang menjadi air limpasan.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika hujan lebat terjadi, maka air hujan akan turun masuk meresap ke
lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah.
Dengan demikian hutan kota yang dibangun pada daerah resapan air dari
kota yang bersangkutan akan dapat membantu mengatasi masalah air dengan
kualitas yang baik.<br />
Menurut Manan (1976) tanaman yang mempunyai daya evapotrnspirasi yang
rendah antara lain : cemara laut Casuarina equisetifolia), Ficus
elastica, karet (Hevea brasiliensis), manggis (Garcinia mangostana),
bungur (Lagerstroemia speciosa), Fragraea fragrans dan kelapa (Cocos
nucifera).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Po. K (1 + r - c)t - PAM - Pa<br />
La = ----------------------------------<br />
z<br />
<br />
La : luas hutan kota yang harus dibangun<br />
Po : jumlah penduduk</div>
K : konsumsi air per kapita 1/hari)<br />
r : laju peningkatan pemakaian air<br />
c : faktor pengendali<br />
PAM : kapasitas suplai perusahaan air minum<br />
t : tahun<br />
Pa : potensi air tanah<br />
z : kemampuan hutan kota dalam menyimpan air<br /><br />
<b>Penapis Cahaya Silau</b> <br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Manusia sering dikelilingi oleh benda-benda yang dapat memantulkan
cahaya seperti kaca, aluminium, baja, beton dan air. Apabila permukaan
yang halus dari benda-benda tersebut memantulkan cahaya akan terasa
sangat menyilaukan dari arah depan, akan mengurangi daya pandang
pengendara. Oleh sebab itu, cahaya silau tersebut perlu untuk dikurangi.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keefektifan pohon dalam meredam dan melunakkan cahaya tersebut
bergantung pada ukuran dan kerapatannya. Pohon dapat dipilih berdasarkan
ketinggian maupun kerimbunan tajuknya.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Meningkatkan Keindahan</b> <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia dalam hidupnya tidak saja membutuhkan tersedianya makanan,
minuman, namun juga membutuhkan keindahan. Keindahan merupakan pelengkap
kebutuhan rohani. Benda-benda di sekeliling manusia dapat ditata dengan
indah menurut garis, bentuk, warna, ukuran dan teksturnya (Grey dan
Deneke, 1978), sehingga dapat diperoleh suatu bentuk komposisi yang
menarik.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Benda-benda buatan manusia, walaupun mempunyai bentuk, warna dan tekstur
yang sudah dirancang sedemikian rupa tetap masih mempunyai kekurangan
yaitu tidak alami, sehingga boleh jadi tidak segar tampaknya di depan
mata. Akan tetapi dengan menghadirkan pohon ke dalam sistem tersebut,
maka keindahan yang telah ada akan lebih sempurna, karena lebih bersifat
alami yang sangat disukai oleh setiap manusia.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman dalam bentuk, warna dan tekstur tertentu dapat dipadu dengan
benda-benda buatan seperti gedung, jalan dan sebagainya untuk
mendapatkan komposisi yang baik. Peletakan dan pemilihan jenis tanaman
harus dipilih sedemikian rupa, sehingga pada saat pohon tersebut telah
dewasa akan sesuai dengan kondisi yang ada. Warna daun, bunga atau buah
dapat dipilih sebagai komponen yang kontras atau untuk memenuhi
rancangan yang nuansa (bergradasi lembut).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Komposisi tanaman dapat diatur dan diletakkan sedemikian rupa, sehingga
pemandangan yang kurang enak dilihat seperti : tempat pembuangan sampah,
pemukiman kumuh, rumah susun dengan jemuran yang beraneka bentuk dan
warna, pabrik dengan kesan yang kaku dapat sedikit ditingkatkan citranya
menjadi lebih indah, sopan, manusiawi dan akrab dengan hadirnya hutan
kota sebagai tabir penyekat di sana.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sebagai Habitat Burung </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat modern kini cenderung kembali ke alam (back to nature).
Desiran angin, kicauan burung dan atraksi satwa lainnya di kota
diharapkan dapat menghalau kejenuhan dan stress yang banyak dialami oleh
penduduk perkotaan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu satwa liar yang dapat dikembangkan di perkotaan adalah
burung. Burung perlu dilestarikan, mengingat mempunyai manfaat yang
tidak kecil artinya bagi masyarakat, antara lain (Hernowo dan Prasetyo,
1989) : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Membantu mengendalikan serangga hama, <br />
2. Membantu proses penyerbukan bunga, <br />
3. Mempunyai nilai ekonomi yang lumayan tinggi, <br />
4. Burung memiliki suara yang khas yang dapat menimbulkan suasana
yang menyenangkan, <br />
5. Burung dapat dipergunakan untuk berbagai atraksi rekreasi, <br />
6. Sebagai sumber plasma nutfah, <br />
7. Objek untuk pendidikan dan penelitian. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa jenis burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari
makan maupun sebagai tempat bersarang dan bertelur. Pohon kaliandra di
antaranya disenangi burung pengisap madu. Pohon jenis lain disenangi
oleh burung, karena berulat yang dapat dimakan oleh jenis burung
lainnya.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ballen (1989), beberapa jenis tumbuhan yang banyak
didatangi burung antara lain : </div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Kiara, caringin dan loa (<i><span style="color: blue;">Ficus spp</span>.</i>) <i style="color: blue;">F. benjamina</i>, <i style="color: blue;">F. variegata</i>,
dan <i style="color: blue;">F. glaberrima</i> buahnya banyak dimakan oleh burung seperti punai
(<i><span style="color: blue;">Treron sp</span></i>.). </li>
<li>Dadap (<i style="color: blue;">Erythrina variegata</i>). Bunganya menghasilkan nektar.
Beberapa jenis burung yang banyak dijumpai pada tanaman dadap yangtengah
berbunga antara lain : betet (<i><span style="color: blue;">Psittacula alexandri</span></i>), serindit
(<i style="color: blue;">Loriculus pusillus</i>), jalak (<i style="color: blue;">Sturnidae</i>) dan beberapa jenis burung madu. </li>
<li>Dangdeur (<i style="color: blue;">Gossampinus heptaphylla</i>). Bunganya yang berwarna merah
menarik burung ungkut-ungkut dan srigunting. </li>
<li>
Aren (<i style="color: blue;">Arenga pinnata</i>). Ijuk dari batangnya sering dimanfaatkan
oleh burung sebagai bahan untuk pembuatan sarangnya. </li>
<li>
Bambu (<i style="color: blue;">Bambusa spp</i>.). Burung blekok (<i style="color: blue;">Ardeola speciosa</i>) dan manyar
(<i style="color: blue;">Ploceus sp.</i>) bersarang di pucuk bambu. Sedangkan jenis burung lainnya
seperti : burung cacing (<i><span style="color: blue;">Cyornis banyumas</span></i>), celepuk (<i style="color: blue;">Otus bakkamoena</i>),
sikatan (<i style="color: blue;">Rhipidura javanica</i>), kepala tebal bakau ( <i style="color: blue;">Pachycephala cinerea</i>)
dan perenjak kuning (<i style="color: blue;">Abroscopus superciliaris</i>) bertelur pada pangkal
cabangnya, di antara dedaunan dan di dalam batangnya.</li>
</ol>
<b>Mengurangi Stress </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan masyarakat di kota besar menuntut aktivitas, mobilitas dan
persaingan yang tinggi. Namun di lain pihak lingkungan hidup kota
mempunyai kemungkinan yang sangat tinggi untuk tercemar, baik oleh
kendaraan bermotor maupun industri. Petugas lalu lintas sering bertindak
galak serta pengemudi dan pemakai jalan lainnya sering mempunyai
temperamen yang tinggi diakibatkan oleh cemaran timbal dan
karbon-monoksida (Soemarwoto, 1985). Oleh sebab itu gejala stress
(tekanan psikologis) dan tindakan ugal-ugalan sangat mudah ditemukan
pada anggota masyarakat yang tinggal dan berusaha di kota atau mereka
yang hanya bekerja untuk memenuhi keperluannya saja di kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Program pembangunan dan pengembangan hutan kota dapat membantu
mengurangi sifat yang negatif tersebut. Kesejukan dan kesegaran yang
diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Cemaran timbal,
CO, SOx, NOx dan lainnya dapat dikurangi oleh tajuk dan lantai hutan
kota. Kicauan dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan. Hutan kota
juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengamankan Pantai Terhadap Abrasi </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota berupa formasi hutan mangrove dapat bekerja meredam gempuran
ombak dan dapat membantu proses pengendapan lumpur di pantai. Dengan
demikian hutan kota selain dapat mengurangi bahaya abrasi pantai, juga
dapat berperan dalam proses pembentukan daratan.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Meningkatkan Industri Pariwisata</b> <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) di Kebun raya Bogor yang berbunga
setiap 2-3 tahun dan tingginya dapat mencapai 1,6 m dan bunga Raflesia
Arnoldi di Bengkulu merupakan salah satu daya tarik bagi turis domestik
maupun manca-negara. Tamu asing pun akan mempunyai kesan tersendiri,
jika berkunjung atau singgah pada suatu kota yang dilengkapi dengan
hutan kota yang unik, indah dan menawan.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sebagai Hobi dan Pengisi Waktu Luang</b> <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Monotonitas, rutinitas dan kejenuhan kehidupan di kota besar perlu
diimbangi oleh kegiatan lain yang bersifat rekreatif, akan dapat
menghilangkan monotonitas, rutinitas dan kejenuhan kerja.</div>
<br />
<b style="color: #660000;">Kebijakan Hutan Kota</b><br /><br />
<b>LANDASAN PEMBANGUNAN HUTAN KOTA</b><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembangunan Berkelanjutan dan RTH </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
NRI 1945) secara tersirat mengamanatkan untuk melaksanakan pembangunan
berkelanjutan yang dapat menjamin kesejahteraan generasi masa kini dan
generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan dicapai dengan
mensinkronkan, mengintegrasikan, dan memberi bobot yang sama bagi tiga
aspek utama pembangunan, yaitu aspek ekonomi, aspek sosial-budaya, dan
aspek lingkungan hidup.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Syarat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan ialah pembangunan
berwawasan lingkungan. </b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pembangunan berwawasan lingkungan mempunyai arti bahwa pembangunan itu
serasi dengan lingkungan hidup sehingga tidak mengganggu fungsi
ekologinya. Oleh sebab itu, setiap keputusan pembangunan harus
memasukkan berbagai pertimbangan yang menyangkut aspek lingkungan,
disamping pengentasan kemiskinan dan pola komsumsi sehingga hasil
pembangunan akan memberikan hasil yang paling baik bagi peningkatan
kualitas hidup manusia<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dalam wilayah
perkotaan dapat diwujudkan dengan memperhatikan pemanfaatan unsur-unsur
utama dalam lingkungan hidup seperti air, udara, tanah, dan ruang.
Penggunaan unsur-unsur tersebut dalam pembangunan harus memperhatikan
keselarasan aspek ekonomi, aspek sosial-budaya, dan aspek lingkungan
hidup sehingga kualitas lingkungan ruang di suatu wilayah memenuhi
prinsip pembangunan berkelanjutan. <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kebijakan</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu kebijakan nyata dalam mewujudkan kualitas ruang berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan di wilayah kota adalah melalui penyediaan
dan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan.
Pengertian RTH di dalam Pasal 1 butir 31 UU Nomor 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (yang selanjutnya disebut UUPR) adalah, area memanjang/
jalur dan/ atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan kawasan Ruang Terbuka Hijau di suatu wilayah perkotaan adalah
upaya untuk menjamin kualitas lingkungan yang baik di suatu wilayah.
Sebagaimana tersirat dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (UUPR), maka keberadaan RTH diperlukan untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan
sistem mikroklimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan
meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta
sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (Permendagri RTHKP), disebutkan
23 jenis RTHKP, yang meliputi: taman kota, taman wisata alam, taman
rekreasi, taman lingkungan perumahan dan permukiman, taman lingkungan
perkantoran dan gedung komersial, taman hutan raya, hutan kota, hutan
lindung, bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah, cagar
alam, kebun raya, kebun binatang, pemakaman umum, lapangan olah raga,
lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian perkotaan, jalur
dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET), sempadan sungai, pantai,
bangunan, situ dan rawa, jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta
api, pipa gas dan pedestrian, kawasan dan jalur hijau, daerah penyangga
(buffer zone) lapangan udara; dan taman atap (roof garden).<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kelebihan<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kelebihan kebijakan ini adalah mampu merevitalisasi fungsi-fungsi sarana
public menjadi lebih berdaya guna dan memberi manfaat terhadap
pelestarian lingkungan.Beberapa manfaat yang bisa diambil adalah bahwa
ruang terbuka hijau dan hutan kota adalah Keuntungan dari hutan kota
dengan pohon dan semak-semaknya sangat banyak, termasuk keindahan,
pengurangan efek pulau bahang (urban heat island), pengurangan limpasan
air hujan, pengurangan polusi udara, pengurangan biaya energi untuk
pendinginan udara ruang dalam bangunan jika ada bangunan di dekatnya,
meningkatkan nilai lahan dan bangunan di sekitarnya, meningkatkan
habitat kehidupan satwa, juga mitigasi dampak lingkungan perkotaan
secara keseluruhan.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sosial, psikologis, rekreasi, lingkungan, flora dan fauna<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaatnya bisa meliputi:<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pelestarian plasma nutfah. Keragaman tanaman dan hewan yang ada di kota
sudah banyak mengalami penurunan. Oleh sebab itu, hutan kota dapat
dijadikan areal pelestarian plasma nutfah.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyangga ekosistem rawan. Tanah miring/terjal dan tepian sungai yang
mudah longsor dapat ditanami dengan pepohonan hutan kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Meningkatkan estetika kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota sebagai kawasan untuk pendidikan dan penelitian.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan ekonomis<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan ekonomis bisa meliputi:<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan kota juga dapat dimanfaatkan untuk areal wisata.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon, bunga dan buah serta getah yang dihasilkan dapat menunjang
pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya hutan kota akan terbuka lapangan kerja baru seperti pemandu
wisata, sopir, biro perjalanan, </div>
<div style="text-align: justify;">
pedagang asongan dan cinderamata.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengurangan polusi udara<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyehatan lingkungan. Lingkungan kota tercemar berat. Hutan kota yang
tahan terhadap pencemar dan efektif dalam menurunkan kandungan pencemar
dapat menjadikan lingkungan kota menjadi lebih sehat.<br />
Kekurangan<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mmemanfaatkan lahan terbuka
yang tidak digunakan untuk dibuat suatu lahan hijau atau taman yang
berfungsi mampu memberikan sumbangsih pada keberlangsiungan iklim dan
lingkungan.Namun dalam penerapannya justru tempat-tempat yang semula
berfungsi untuk lahan hijau dan taman justru beralih fungsi menjadi
tempat mesum atau tempat untuk melakukan kegiatan ynag tiodak
bermanfaat.Mis: Cangkrukan.Disebabkan karena kurangnya penerangan dan
pengawasan oleh pihak dinas penerangan dan pemda setempat,tempat-tempat
seperti (contoh di Surabaya: Kebon Bibit,Taman Bungkuul,Taman Prestasi)
justru menjadi tempat melampisakan hasrat muda-mudi hanya dikarenakan
kurangnya penerangan di tempat tersbut.Juga malah menjadi tempat
berjualan PKL liar yang justru menjamur di sekitar area yang seharusnya
dijadikan ruang bebas dan terbuka yang mampu memberika kesejukan..<br />
<br />
<b>Hutan Kota</b><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu jenis RTH yang memiliki fungsi ekologis paling baik adalah
hutan kota. Ketentuan tanaman serta luas 90% tutupan vegetasi tanaman
pada pembangunan Hutan Kota, menjadikan hutan kota memiliki manfaat
ekologis tertinggi daripada jenis-jenis RTH lainnya. Oleh sebab itu,
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No.63 Tahun 2002
tentang Hutan Kota, mengamanatkan presentase penyediaan hutan kota di
suatu wilayah seluas paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari
wilayah perkotaan dan atau disesuaikan dengan kondisi setempat.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan
pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada
tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh
pejabat yang berwenang. Keberadaan hutan kota dapat membuat kualitas
lingkungan membaik dan berfungsi efektif dalam meredam kebisingan, juga
menyerap panas, meningkatkan kelembapan, mengurangi debu, mengakumulasi
polutan serta menciptakan suasana nyaman, sehat, dan estetis.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan penyelenggaraan hutan kota adalah untuk kelestarian, keserasian
dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan,
sosial dan budaya.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi hutan kota adalah untuk :<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
a. memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika;<br />
b. meresapkan air;<br />
c. menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota; dan<br />
d. mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.<br />
Peran Hutan Kota<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Terhadap kualitas lingkungan kota<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
a. meningkatkan kualitas atmosfer kota<br />
b. penyegaran udara<br />
c. menurunkan suhu kota<br />
d. menyapu debu permukaan kota<br />
e. menurunkan kadar polusi (CO2)<br />
f. meredam kebisingan<br />
2. Terhadap kelestarian lingkungan<br />
a. menunjang tata guna dan tata air<br />
b. menunjang tata guna dan pelestarian tanah<br />
c. menunjang pelestarian plasma nutfah <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam makalah Lokakarya IPB, RTH, termasuk hutan kota di dalamnya,
memiliki fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi
tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektural, sosial, dan fungsi
ekonomi (kawasan wisata kuliner). Dalam suatu wilayah perkotaan empat
fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan,
kepentingan, dan keberlanjutan kota. Berbagai fungsi yang terkait dengan
keberadaanya (fungsi ekologis, sosial, ekonomi, dan arsitektural) dan
nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan lingkungan) tidak hanya dapat
meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan
perkotaan tetapi dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
RTH berfungsi ekologis, yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota
secara fisik, harus merupakan satu bentuk RTH yang berlokasi, berukuran,
dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti RTH untuk
perlindungan sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun
jejaring habitat hidupan liar. RTH untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial,
ekonomi, arsitektural) merupakan RTH pendukung dan penambah nilai
kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi
dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, seperti untuk
keindahan, rekreasi, pendukung arsitektur kota, dan tempat wisata
kuliner.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Penutup <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat fungsi dan manfaat Hutan Kota tersebut diatas, maka keberadaan
hutan kota di suatu wilayah adalah suatu keniscayaan dalam rangka
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Keberadaan hutan kota diharapkan dapat menghindari suatu wilayah dari
berbagai bencana akibat buruknya kualitas lingkungan karena mengabaikan
keberadaan RTH, seperti bencana banjir dan penurunan/ amblasnya tanah,
serta kualitas udara dan air yang buruk sebagaimana yang terjadi di
ibukota kita tersayang, Jakarta.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Dasar Hukum Pembangunan Hutan Kota<br />
Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang<br />
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup<br />
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 tentang
Hutan Kota<br />
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan<br />
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.71/ Menhut-II/
2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota<br />
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-23433634096437928132013-05-17T13:25:00.001+07:002013-05-17T13:25:23.730+07:00Keanekaragaman Hayati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-9578" height="200" src="http://www.menlh.go.id/wp-content/themes/Green_klh/_assets//idb-2013-logo-en.jpg" title="Print" width="415" /> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Keanekaragaman Hayati</strong>
adalah keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk
diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta
kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya;
mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spisies dan ekosistem.
Tanggal 22 Mei ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai
Hari Keanekaragaman Hayati (Hari Kehati) Sedunia yang menandai waktu
diselesaikannya naskah final Convention on Biological Diversity (CBD)
atau Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 1992. Tanggal
ini merupakan perubahan dari awal penetapan yaitu tanggal 29 Desember
yang merupakan hari pertama berlakunya Convention on Biological
Diversity. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dimaksudkan
untuk mendorong masyarakat dalam memahami dan menyadari hal-hal yang
berkenaan dengan keanekaragaman hayati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia
selalu diperingati setiap tahun, dimana setiap tahun selalu ada tema dan
pesannya. Tema Hari Kehati 2013 adalah Keanekaragaman Hayati dan Air
(Water and Biodiversity). Pemilihan tema ini diselaraskan dengan
penetapan tahun 2013 sebagai International Year of Water Cooperation
oleh PBB. UNESCO telah dipilih sebagai badan yang memimpin untuk
perayaan dan kampanye di tingkat global guna membantu peningkatan
kepedulian pada isu-isu penting terkait pengelolaan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
Air menjamin keberlanjutan seluruh
kehidupan di muka bumi, sangat penting bagi semua orang dan sangat
mempengaruhi bagaimana cara hidup kita. Tersedianya air secara
berkelanjutan untuk kebutuhan manusia di seluruh dunia sudah dipahami
sebagai salah satu tantangan utama untuk pembangunan berkelanjutan di
banyak daerah. Ekosistem yang ada di seluruh dunia, khususnya hutan dan
lahan basah, menjamin bahwa air bersih tersedia bagi komunitas manusia.
Air pada gilirannya mendasari semua jasa ekosistem.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lahan basah dapat membantu mengurangi
risiko dari banjir. Restorasi tanah dapat mengurangi erosi dan polusi
dan dapat meningkatkan air yang tersedia untuk tanaman. Kawasan lindung
dapat membantu dalam memberikan air ke kota-kota. Ini hanyalah beberapa
contoh bagaimana pengelolaan ekosistem dapat membantu kita memecahkan
masalah yang berhubungan dengan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
Air sebagai sumber dari semua kehidupan
di Bumi adalah topik lintas sektor dan membutuhkan kemitraan untuk
pengelolaanya. Solusi terhadap isu-isu pengelolaan air termasuk dalam
Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020 dan Target Globalnya
(Aichi Target). Indonesia berperan aktif dalam perundingan internasional
mengenai Kehati dengan telah diratifikasi Konvensi Keanekaragaman
Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman Hayati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka menyambut Hari
Keanekaragaman Hayati 2013, Kementerian Lingkungan Hidup
menyelenggarakan “Talkshow Peluang dan Tantangan Protokol Nagoya bagi
Indonesia” pada hari Rabu siang, 22 Mei 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Acara ini akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr.
Balthasar Kambuaya, MBA, penyampaian Perspektif Prof. Dr. Emil Salim
serta diskusi interaktif dengan para narasumber lainnya.</div>
<h2>
<strong>Mengapa Kehati PENTING bagi Indonesia?</strong></h2>
<ul>
<li>Indonesia dikenal sebagai megadiversity country. Sebagai negara
kepulauan yang mempunyai luas 1,3% dari luas permukaan bumi, Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati dan Sumber Daya Genetik (SGD) yang besar.
Sekitar 17% keseluruhan makhluk hidup terdapat di Indonesia.</li>
<li>Indonesia juga merupakan salah satu dari 12 (dua belas) Pusat
Keanekaragaman Hayati karena merupakan kawasan terluas di Pusat
Indomalaya.</li>
<li>Di Indonesia terdapat ± 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan diantaranya
terdapat 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan dan sangat bermanfaat
sebagai sumber keragaman genetik bagi program pemuliaan. Misalnya
pisang, durian, salak dan rambutan merupakan buah asli Indonesia.</li>
<li>Indonesia memiliki 7500 jenis tumbuhan obat yang merupakan 10%
tumbuhan obat yang ada di dunia. Namun demikian, baru 940 spesies
tanaman yang telah diidentifikasi dan lebih dari 6000 spesies tanaman
bunga, baik yang liar maupun dipelihara telah dimanfaatkan untuk
keperluan bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Temulawak yang
berkhasiat sebagai hepatoprotektor, purwoceng, cabe jawa sebagai
afrodiasiak, adalah tanaman asli Indonesia.</li>
</ul>
<h2 style="text-align: justify;">
<strong>Megapa Sumber Daya Genetik (SDG) PENTING?</strong></h2>
<ul>
<li>Genetik adalah faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh setiap
organisme serta dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Pada satu spesies dapat memiliki keanekaragaman genetik.</li>
<li>Sumber Daya Genetik merupakan tumpuan hidup manusia, karena setiap
orang membutuhkan SDG tersebut untuk menopang kehidupannya, sebagai
sumber pangan, pakan, bahan baku industri, farmasi dan obat-obatan.
Nilai perdagangan tanaman obat dan produk berasal dari tumbuhan termasuk
suplemen, pada tahun 2000 mencapai 43 milyar USD, meningkat menjadi 60
milyar USD tahun 2002. Tahun 2010 diprediksi lebih dari 200 milyar USD
dan tahun 2050 menjadi 5 trilyun.</li>
<li>Menurut WHO, 80% penduduk dunia bergantung kepada obat herbal,
bahkan 25% dari obat-obatan modern yang dipasarkan di dunia berasal dari
tumbuhan. Sekitar 74% dari 121 jenis bahan aktif obat yang digunakan
dalam pengembangan obat modern di dunia seperti digitoksin, reserpin,
tubocucorin, ephedrin, vincristin, vinblastin dari tumbuhan obat di
wilayah tropis.</li>
</ul>
<h2 style="text-align: justify;">
<strong>Mengapa Protokol Nagoya PENTING?</strong></h2>
<div style="text-align: justify;">
Protokol Nagoya akan menciptakan
kepastian hukum yang sangat bagus dan transparan baik bagi penyedia
maupun pengguna sumber daya genetik dengan cara :</div>
<ul>
<li> Membangun kondisi yang lebih dapat diperkirakan untuk akses kepada SDG</li>
<li>Membantu untuk menjamin pembagian keuntungan pada saat SDG diambil dari negara penyedia SDG</li>
<li>Mengakui keberadaan masyarakat hukum adat dan komunitas lokal
sebagai penyedia SDG dan pengampu pengetahuan tradisional terkait SDG
serta menjamin haknya sebagai penerima pembagian keuntungan atas
pemanfaatan SDG atau PT terkait SDG</li>
</ul>
<h4 style="text-align: justify;">
<strong><em>Indonesia telah meratifikasi Protokol Nagoya dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 11 tahun 2013, keuntungannya:</em></strong></h4>
<ul>
<li> Mencegah pencurian Sumber Daya Hayati dan pengetahuan tradisional terkait SDG (biopiracy)</li>
<li>Menegakkan kedaulatan negara atas sumber daya hayatinya</li>
<li>Mendapatkan manfaat ekonomi (finansial dan non finansial) dari
pembagian keuntungan atas pemanfaatan SDG dan PT milik Indonesia oleh
pihak asing, untuk kesejahteraan masyarakat lokal</li>
<li>Meningkatkan peluang untuk akses alih teknologi dan pendanaan untuk
konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan Sumber Daya Hayati untuk
kesejahteraan masyarakat.</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-68939239465691097782013-05-17T13:21:00.003+07:002013-05-17T13:21:48.421+07:00Fakta-Fakta Kehutanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ul>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di Indonesia<br />
saat ini di perkirakan lebih dari 51 juta m3 kayu bulat per tahun dihasilkan<br />
dari kegiatan pencurian kayu.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jumlah total<br />
produksi kayu bulat yang legal (ada izin penebangannya), dari berbagai lokasi<br />
tebangan kayu di hutan-hutan Indonesia, pada tahun 2002 sebanyak 12 juta<br />
m3.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 2003<br />
produksi kayu bulat direncanakan akan turun menjadi 6,4 juta m3.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kapasitas terpasang<br />
industri perkayuan di Indonesia pada saat ini memerlukan bahan baku kayu<br />
sekita 80 juta m3 (Kompas, 18 Mei 2001).</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kebutuhan bahan<br />
baku kayu aktual untuk industri perkayuan di Indonesia (utamanya untuk industri<br />
kayu lapis, kayu gergajian dan industri pulp dan kertas) pada tahun 2002<br />
sebesar 63 juta m3 per tahun. Dengan demikian, sekitar 80 persen konsumsi<br />
kayu bulat di Indonesia sesungguhnya berasal dari kayu curian.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Total volume<br />
pencurian kayu menjadi bertambah banyak bila total volume kayu yang berhasil<br />
diselundupkan (<em>log smuggling</em>) (lintas perbatasan di pulau kalimantan<br />
maupun melalui jalur laut) turut di perhitungkan. Setiap tahun diperkirakan<br />
lebih dari 10 juta m3 kayu bulat dan atau kayu gergajian ukuran besar diselundupkan<br />
ke luar negeri.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disamping itu,<br />
untuk memenuhi keperluan masyarakat Indonesia untuk membangun berbagai konstruksi<br />
bangunan, di perkirakan dibutuhkan sebanyak 25 juta m3 kayu bulat pertahun.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, total kesenjangan<br />
antara pasokan dan permintaan kayu bulat per tahun diperkirakan sebanyak<br />
86 juta m3 per tahun, yaitu: ((63+10+25)-12)) = 86 juta m3. Kesenjangan<br />
yang teramat sangat besar ini semuanya dipenuhi dari hasil pencurian kayu<br />
(<em>illegal logging</em>).</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Total kerugian<br />
ekonomi akibat praktik pencurian kayu di Indonesia diperkirakan oleh Departemen<br />
Kehutanan RI mencapai Rp. 30 triliun per tahun. Perkiraan lainnya menyebutkan<br />
nilai kerugiannya mencapai setara 4 milyar USD per tahun.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pencurian kayu<br />
di indonesia terjadi di berbagai lokasi hutan, terutama di lokasi bekas<br />
areal tebangan (logged-over area) Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang sudah<br />
tersedia jaringan jalan angkutan kayu (<em>logging road network</em>). Potensi<br />
kayu komersial di lokasi bekas tebangan HPH (diameter 30 cm up) diperkirakan<br />
rata-rata kurang dari 40 m3 per hektar.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kegiatan pencurian<br />
kayu menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Sumber<br />
daya hutan Indonesia yang sudah hancur selama masa pemerintahan Soeharto,<br />
kian menjadi rusak akibat kegiatan pencurian kayu dalam jumlah yang sangat<br />
besar. Laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun 1985-1998 tidak<br />
kurang dari 1,6-1,8 juta hektar per tahun (Dephutbun, 2000). Pada tahun<br />
2000, laju deforestasi meningkat menjadi paling tidak 2 Juta hektar per<br />
tahun (FWI/GFW, 2002). Dengan semakin meningkatnya volume pencurian kayu<br />
di berbagai lokasi hutan Indonesia, saat ini laju deforestasi hutan Indonesia<br />
diperkirakan sudah mencapai lebih dari 2,4 juta hektar per tahun.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">BPPN menguasai<br />
129 perusahaan kehutanan dengan total utang mencapai Rp 21,9 trilyun.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lebih dari separuh<br />
hutang (Rp. 12 trilyun) milik perusahaan pengolahan kayu tanpa memiliki<br />
HPH.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tim Komite Kehutanan<br />
Atardepartemen (Interdepartemental Committee on Forestry) dalam pertemuannya<br />
tanggal 25 November 2000 di Bappenas telah menyepakati rencana aksi melaksanankan<br />
komitmen pemerintah di bidang kehutanan yaitu menghentikan <em>illegal logging</em>,<br />
inventarisasi hutan Nasional, moratorium konvensi hutan alam, restrukturisasi<br />
industri kehutanan, penutupan industri kayu sarat utang di bawah BPPN, mengkaitkan<br />
reforestasi dengan kapasitas industri, penilaian nilai kayu, desentralisasi<br />
urusan kehutanan, kebakaran hutan, program kehutatnan nasional, tenurial,<br />
system pengelolaan hutan.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sampai tahun<br />
1998-1999 (berdasarkan data Dephut0, dana reboisasi (DR) yang telah disalurkan<br />
untuk hutan tanaman industri (HTI) Rp. 2.417 milyar dengan rincian Rp 960<br />
milyar sebagai peyertaan modal pemerintah, Rp 1.139 milyar bunga nol persen,<br />
Rp. 318 milyar bunga komersil.</span></div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Luas pembangunan<br />
HTI definitif 2,7 juta hektar (yang harusnya dibangun karena sudah diberikan<br />
modal) tetapi realisasinya hanya 34,5 persen atau 1,2 juta hektar.</span></div>
</li>
<li> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dephut sudah mengevaluasi 92<br />
unit perusahaan HTI. Hasilnya: tiga perusahaan dicabut izinya oleh Menhut<br />
(PT. Taman Hutan Asri, PT. Dirga Rimba dan PT. Eritani Lestari) dengan catatan<br />
tanpa sanksi meskipun sudah meminjam DR. Sebanyak 31 perusahaan HTI dinilai<br />
layak teknis dan finansial, lima perusahaan layak teknis tidak layak finansial<br />
dengan kondisi buruk (perusahaan ini akan dicabut setelah dapat peringatan<br />
tiga kali), 51 perusahaan tidak layak teknis tidak layak finansial dengan<br />
kondisi buruk akan dicabut setelah mendapat peringatan tiga kali.<span><br />
</span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(http://www.dephut.go.id/informasi/humas/2003/210_03.htm)</span></li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-46600757016647110482013-05-17T13:13:00.002+07:002013-05-17T13:13:45.155+07:00Desa Tanjung harapan hulu sungkai Lampung utara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;">GAMBARAN
UMUM KONDISI DESA</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_g39H0v-vWSUUI1ItgCXdlkWVFAhUB-UYtwyLNJrLkZN61nUxnXtbM9TJCuMYoiazFxX0gOBVbQ4c3YmKhIx7YyZOIV8oo9g2WfyMJItqpEeZxpxl_nfas5A2_kC9rllou4amQl-UwhY/s1600/Foto0016_001.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_g39H0v-vWSUUI1ItgCXdlkWVFAhUB-UYtwyLNJrLkZN61nUxnXtbM9TJCuMYoiazFxX0gOBVbQ4c3YmKhIx7YyZOIV8oo9g2WfyMJItqpEeZxpxl_nfas5A2_kC9rllou4amQl-UwhY/s200/Foto0016_001.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivs-O9uyFm9ITxfnS1WEftwIxmtYZeXhjOJZlDavwBs5YGi_wiLoUHGtuGcuD_5HsBiWkYluI6dY46j1lm4XrBwhXrJDo0imphd1w5vyh_vQEwnwJMbdqQKCNTnS-vDr-QI_t6zZUmEkY/s1600/PUSKESDES.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivs-O9uyFm9ITxfnS1WEftwIxmtYZeXhjOJZlDavwBs5YGi_wiLoUHGtuGcuD_5HsBiWkYluI6dY46j1lm4XrBwhXrJDo0imphd1w5vyh_vQEwnwJMbdqQKCNTnS-vDr-QI_t6zZUmEkY/s200/PUSKESDES.jpg" width="150" /></a></div>
<br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diawal tahun 1952 ada beberapa
kelompok orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendatang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(suku ogan) yang mau mencoba untuk mencari
lahan untuk bercocok tanam , yang mana waktu itu keberadaan tanah sangat subur
dan hijau. Pada waktu itu juga sudah ada penduduk asli ,namun antara pendatang
dan penduduk asli tidak ada permasalahan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>saling mengenal dan membantu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pembukaan lahan baru. Dan beberapa klp orang tsb membuat tempat tinggal
di masing masing lahan yang mereka buka / garap.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dengan kehidupan masih dalam keadaan primitif
</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beberapa tahun kemudian dari
beberapa klp orang tsb mulai mendirikan perkampungan, dan dari tahun ketahun
pendatang terus bertambah dan menetap. Wilayah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perkampungan tsb termasuk ke wilayah kampung Tulung Buyut . Dan
selanjutnya lama kelamaan perkampungan / pemukiman ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mulai ada peningkatan dan kemajuan seiring
dengan pergeseran masa dan pertukaran waktu. Orang orang / masyarakat yang
hidup di seputaran wilayah ini lalu menemukan dan medirikan perkampungan dan
diberi nama , wilayah pemukiman sebelah utara diberi nama Tanjung miring,
wilayah barat diberi nama Tanjung menang dan Talang Kijang sedangkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebelah selatan diberi nama Tanjung Besar.
Pemukiman ini sejak tahun 1952<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>s/d tahun
1971 dibawah naungan kampung Tulung Buyut dan di pimpin oleh seorang Kepala
Negeri.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semenjak tahun 1971 dari keempat
perkampungan ini dimekarkan dari perkampung Tulung Buyut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan disepakati nama kampung oleh tokoh
masyarakat menjadi kampung Tanjung Harapan. Dan dari situlah pola pemikiran
masyarakat yang tinggal diwilayah baru mulai menemukan kehidupan dan
penghidupan yang selama ini terbelenggu dalam kehidupan primitive, pola
pemikiran mulai terbuka dan mulai mengenal apa yang dinama kan Kepala Negeri dan lain sebagainya.. Dan
pada waktu itu juga seorang Kepala Negeri yang dibantu oleh kepala suku mulai
bersatu dengan masyarakat dan saling bergandengan tangan untuk memulai kegiatan
kegiatan sosial / gotong royong pembukaan jalan, membangun tempat ibadah serta
mulai menata Perkampung, dan lama kelamaan berkat saling bekerja sama antara
pimpinan dengan masyarakat, sehingga terciptalah Desa / kampung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mulai tertata dengan masyarakatnya
berkehidupan nyaman dan aman.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam kurun waktu yang tidak
sebentar perubahan perubahan wilayah Tanjung harapan mulai kelihatan.
Pemerintah sudah mulai melihat dan tau keadaan dan kondisi Desa Tanjung Harapan
, sedangkan mata pencarian masyarakat sebagian besar bertani. Namun tak
terputus dari pandangan Pemerintah untuk memberikan bantuan ,baik pembangunan
maupun disektor Pertanian. Dan berdasarkan legenda cerita desa Tanjung
Harapan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari mulainya berdiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terus menerus melaksanakan program
Pemerintahan yang tak pernah terputuskan hinngga saat ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari kehidupan dalam kegelapan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi Desa yang setara dengan desa desa
tetangga. Dan itulah Desa Tanjung Harapan .</span></div>
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Estrangelo Edessa"; font-size: 11pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Demikian sekelumit legenda
cerita<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>asal usul Desa Tanjung
Harapan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang diperoleh / dikutip
berdasarkan keterangan tua tua Desa dan masyarakat. Namun Cerita asal usul ini
bukan lah piktif belaka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melainkan
Tanjung Harapan Dari penghidupan dalam kegelapan menjadi Tanjung Harapan terang
benderang di era modern<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-7218466289086577962013-02-23T17:48:00.001+07:002013-02-23T17:48:26.663+07:00Cerita Lucu Nenek sayang Cucu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5UupZ3JBf2dMnkpjE5DaaJjDBUN1XgZibqnNtX0Z7BA8UcgtxmjQz9Nb0jPdipJ0V62oDHqRzB1GZDSP97WUQp0DtkurSDbhjJbAkV4PkUuQMjkIw4BySjj0EMXBD6IHCy6DuTVkM4m9r/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5UupZ3JBf2dMnkpjE5DaaJjDBUN1XgZibqnNtX0Z7BA8UcgtxmjQz9Nb0jPdipJ0V62oDHqRzB1GZDSP97WUQp0DtkurSDbhjJbAkV4PkUuQMjkIw4BySjj0EMXBD6IHCy6DuTVkM4m9r/s1600/images.jpg" /></a></div>
<h3 style="font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 15px; padding: 0px; text-align: justify; text-shadow: rgb(238, 238, 238) 1px 0px 0px, rgb(255, 255, 255) -1px 0px 0px, rgb(238, 238, 238) 0px 1px 0px, rgb(238, 238, 238) 0px -1px 0px, rgb(0, 0, 0) 1px 1px 2px;">
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><span style="font-weight: normal;">Tini baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main</span>.</span></h3>
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos (Maklum, Ibunya</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
dulu ngidam beo panggang ).Kadang-kadang ucapannya membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Tini dengan santai bilang pada ibunya "Bu, Tini mau kencing" atau "Bu, Tini mau beAb .</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau buang air</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
kecil harus bilang "Bu, Tini mau siul" dan kalau buang air besar, bilang "Bu, Tini mau nyanyi."Hal tersebut sangat diingat oleh Tini sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal itu.</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah sekalipun Tini salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan oleh Tini di depan tamunya. Pada suatu waktu datanglah Nenek Tini dan berniat untuk menginap di rumah Tini dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung. Namanya juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Tini minta ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan sambil menasehati agar Tini tidak boleh ngompol, dan kalau sudah kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar mandi.</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Dengan gembira Tini langsung meng-iya-kan dan tidurlah si nenek dan cucunya. Mungkin karena terlalu banyak makan papaya pemberian si nenek, tengah malam Tini mulai merasakan perutnya mules. Karena ingat pesan ibu, maka Tini membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur sambil berkata :</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
"Nek, nek. Tini mau nyanyi".</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Dengan sabar si nenek menjawab :"Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti tetangga pada bangun. Besok saja yaa..".</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
Tapi si Tini yang sudah mules berat memaksa neneknya untuk 'nyanyi' sekarang juga. Karena saking sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju dan</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
katanya "Boleh nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek."</div>
</span><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px;"><div style="text-align: justify;">
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk</div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-24706456195818248972013-02-23T17:33:00.001+07:002013-02-23T17:33:43.063+07:00Membuat tempat chatting di Blogger<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="color: white; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 20px; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
Membuat Tempat Chat di Blog</h3>
<div class="post-header" style="color: white; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5794413071820736598" style="color: white; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 18px; position: relative; width: 536px;">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOUEwXgMlrHXAFiiSg51dNpCuaIoPt0qnJTwIFnsLAKyb9FnqPahu7IA2MIPlSJYi5aHZWr_J097orTktpPvA3OgWgdVCnmo_712rzbwz7CkbMi7Vjx5mdOK7WdZ0PfeC3IoFNlSUQx4c/s1600/cbox.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; color: #7f7f7f; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="95" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOUEwXgMlrHXAFiiSg51dNpCuaIoPt0qnJTwIFnsLAKyb9FnqPahu7IA2MIPlSJYi5aHZWr_J097orTktpPvA3OgWgdVCnmo_712rzbwz7CkbMi7Vjx5mdOK7WdZ0PfeC3IoFNlSUQx4c/s200/cbox.JPG" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 1px solid transparent; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px 0px 0px; padding: 8px; position: relative;" width="200" /></a></div>
CBox (widget chat) adalah salah satu widget yang fungsinya untuk melakukan komunikasi antara si pemilik blog dengan pengunjung atau antar pengunjung. Mungkin widget seperti ini sudah menempel pada blog teman-teman. Untuk teman-teman yang belum tau cara membuat chat box ini ayo kita belajar untuk membuatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini langkah-langkah untuk membuatnya :</div>
<ol>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Tahap pertama masuk dulu ke <a href="http://www.cbox.ws/" style="color: #7f7f7f; text-decoration: initial;">www.cbox.ws</a>.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Setelah teman-teman masuk ke situs CBox, Klik "<a href="http://www.cbox.ws/getone.php" style="color: #7f7f7f; text-decoration: initial;">Get your own free Cbox now!</a>".</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Teman-teman harus daftar terlebih dahulu, isikan data-data yang diminta pada halaman sign up.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Setelah teman-teman selesai mendaftar, lakukan konfirmasi melalui email teman-teman dengan mengklik URL yang dikasi.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Setelah itu teman-teman akan masuk ke halaman Publish!, Isikan data-data yang teman-teman anggap penting.<a href="" name="more"></a></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Sesudah selesai klik page Look & Feel, teman-teman akan diberikan empat pilihan menu/tab. Pertama Layout Options : itu berisi kontrol settingan form CBox baik itu tinggi lebar form, dan jumlah pesan yang akan ditampilkan. Kedua Style Presets : berisi style untuk form teman-teman. Ketiga Colours & Fonts : berisi settingan warna dan text pada form CBox teman-teman. Keempat Edit CSS : berisi script form CBox teman-teman (saran ga usah diutak atik). Dari keempat pilihan tersebut silahkan teman-teman berkreasi sendiri, okeh !!!.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Setelah melakukan edit ingat di klik tombol Save pada masing-masing halaman. Setelah teman-teman finish melakukan editing, maka kembali lagi ke halaman Publish!. Ikuti setiap step-step yang ada selanjutnya copy script yang ada di Step 3 : Get Your Code.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Untuk cara menginstall CBox di blog, terlebih dahulun masuk ke blog teman-teman. Cari Rancangan/Design, klik Add a Gadget, pilih HTML/JavaScript dan selanjutnya paste script CBox yang telah dicopy tadi.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Klik Save untuk menyimpan perubahan blog teman-teman.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px;">Taraaaaa....Blog teman-teman sudah tertempel widget untuk chat.</li>
</ol>
Sekian info dari saya semoga bermanfaat & selamat mencoba.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4985280733382425244.post-76836613345985867212013-02-10T23:48:00.001+07:002013-02-10T23:48:40.598+07:00 PT. Sari Bumi Kusuma – Kalimantan Tengah Telah Menyelesaikan Kegiatan Re-Asessment Standard FSC Oleh Rainforest Alliance<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table class="contentpaneopen" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; border: none; color: #2a343a; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; width: 691px;"><tbody>
<tr><td class="createdate" style="color: #92a3ae; font-size: 10px; padding: 3px; text-transform: uppercase;" valign="top"></td></tr>
<tr><td valign="top"><div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma-Kalimantan Tengah telah melaksanakan kegiatan <em>re-asessment</em> standar FSC oleh Rainforest Alliance. Penilaian kinerja berdasarkan prinsip-prinsip FSC ini sudah pada tahun yang ke-5, artinya penilaian kali ini menentukan apakah sertifikat FSC diperpanjang atau tidak. Dalam pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh Rainforest Alliance, seluruh aspek dari semua prinsip, indikator dan kriteria FSC dikomparasikan dengan hasil kerja yang sudah dilakukan oleh PT. Sari Bumi Kusuma. Dan yang paling utama dalam penilaian ini adalah konsistensi terhadap aplikasi di lapangan dan dokumentasi dari hasil-hasil kegiatan yang baik dan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: center;">
<img border="0" src="http://saribumikusuma.net/images/stories/kegiatan1.jpg" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px;">
Tim penilaian dari Rainforest Aliance antara lain adalah Titik Setyawati (lead auditor/aspek produksi ekologi), Satria Astana (aspek Sosial), dan Wahyu Riva (aspek CoC & Sosial).</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px;">
Penilaian dilakukan pada tanggal 20 – 27 Mei 2012, yang dimulai dengan <em>opening meeting</em> pada pukul 09.00 wib tanggal 21 Mei 2012 di Ruang Rapat Base Camp Km. 35 PT. Sari Bumi Kusuma – Kalimantan Tengah. Kemudian dilanjutkan dengan cek dokumen-dokumen atas pemenuhan CARs yang muncul dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Pemeriksaan dokumen kemudian dilanjutkan dari sore hingga dini hari selama <em>re-asessment</em> berlangsung, sedang pemeriksaan pada kegiatan di lapangan dilaksanakan mulai pagi hingga sore hari sampai dengan tanggal 26 Mei 2012 yang kemudian ditutup dengan <em>closing meeting</em> dan kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke logpond Popay hingga logpond Sintang.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px;">
Dari hasil pemeriksaan pada seluruh aspek kegiatan yang telah dilakukan PT. Sari Bumi Kusuma-Kalimantan Tengah, dapat disampaikan oleh Tim Rainforest Alliance pada saat <em>closing meeting </em>diantaranya adalah; untuk CARs tahun 2011 pada indikator 4.2.7 dan 6.2.2 secara keseluruh dapat di CLOSED berarti perusahaan telah memenuhi kedua indikator tersebut dengan baik. Namun ada beberapa catatan yang menjadi “pekerjaan” selanjutnya antara lain yang pertama menjadi NCR minor yaitu pada indikator Standar ref. 4.2.6 dan terdapat 3 (tiga) temuan atau observasi yaitu pada Standar. 5.1.1, 3.1.3 dan Standar 4.2.4. Namun hal ini masih bisa diperbaiki sebelum <em>final report</em> dibuat oleh tim RA, sehingga jumlah NCR dan Observasi bisa berubah atau bisa tidak ada sama sekali.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px;">
Pencapaian ini sangat membanggakan dan mendapatkan apresiasi dari tim Rainforest Alliance kepada Unit Manajemen yang memiliki tim SFM yang solid sehingga banyak hal yang menjadi kendala bagi tim RA dapat dituntaskan dengan secepatnya. Salut untuk Tim SFM PT. Sari Bumi Kusuma-Kalimantan Tengah yang dikawal oleh bapak Susilo Purnomo, S.Hut untuk kebersamaannya, semoga kinerja selanjutnya menjadi lebih baik dan semakin baik. <em>(cnn_35 by elthrey2012)</em>.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04927190248082435498noreply@blogger.com0